Keganjalan Hati Ira

Hari minggu yang sangat cerah.

Sinar matahari masuk kedalam celah celah kamar Ira hingga akhirnya dia pun terbangun.

" Hoammmmm," menguap sambil menutup mulutnya.

"Jam berapa ya? " tanyanya pada diri sendiri dengan suara khas orang bangun tidur.

Jam 06.30 Ira sudah selesai mandi dan berganti baju, turun dari tangga menuju meja makan.

" Selamat pagi semuanya." Sapa Ira setengah berteriak.

" Beneran ni adek gue?? " tanya Budi gak percaya.

" Iya iyalah ini gue Ira, adek lo!! Zaira Zafanya Askara anak dari Indra Askara dan Nisa Amelia Adeknya Budi Askara. Keluarga yang terkenal tapi tak seterkenal keluarga Dinata. " Ucapnya dengan nada sombong, menyombongkan dirinya.

" Udah udah makan dulu, nanti keburu dingin lohh makananya." ucap Nisa, Indra hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah kudua anaknya itu.

Semua makan dengan kehening hanya sendok yang bersuara.

"Ira?" panggil Nisa memecah keheningan yang ada.

" Iya mi, ada apa?? " tanya Ira sambil memasukkan sandwich kedalam mulutnya.

" Nanti kamu pergi bersama Rangga ya, fitting gaun dan beli cincin oke?" ucap Nisa.

Uhuk uhuk uhukk

Ira tersentak karna kaget.

" Pelan pelan dong dek makannya." Ucap Budi sambil menyondorkan minuman kepada adiknya.

" Makasih bang. Mi kenapa mendadak sekali sih?? tanyanya.

" Tinggal beberapa hari lagi kan sayang pernikahannya?? nanti siang dijemput sama Rangga." Ucapnya sambil berhenti memasukkan sandwich kedalam mulutnya.

Selesai makan Ira kembali ke kamar, baru saja dua langkah memasukkan kakinya dia teringat dengan abangnya, ia kembali keluar kamar menuju kamar abangnya.

tok tok tok

" Ini adek bang boleh masuk?? " tanya Ira.

" Iya dek masuk aja nggak dikunci kok." Ujarnya setengah berteriak.

ceklekk

" Bangg?" panggilnya.

" Iya dek. Ada apa? kok tumben kesini ada apa? " tanya Budi.

" Bang abang nggak papa kan kalo Ira nikah duluan? kalo abang nggak mau dilewatin Ira bisa kok bilang ke mami ataupun papi untuk nunda pernikahan ini?" ujarnya dengan mata berkaca kaca karena takut abangnya tersingggung.

" Sini dek duduk samping abang! "perintahnya, Ira pun menurut.

" Abang gapapa dek. Kalo adek mau nikah duluan itu namanya udah jodoh adek, adek ga boleh sedih kayak gini. Abang nggak papa kalo dilewatin adek dulu, mungkin jodoh abang belum ketemu aja sama abang. " Ucapnya dengan nada yang sangat lembut.

" Abang nggak marah kan sama Ira? abang masih sayang kan dengan Ira? Ira nggak mau abang benci ataupun marah karena Ira nikah duluan." ucaypnya dengan menangis tersedu sedu.

" Abang nggak marah sama Ira. Ini juga bukan pilihannya Ira bukan? adek tinggal jalanin aja, jangam pernah kecewain abang mami sama papi ya? " ucapnya dengan mata berkaca kaca.

'Sebenarnya dilubuk hati yang terdalam sakit rasanya di langkahin olehh adek duluan, tapi mau gimana lagi ? mungkin ini sudah takdirnya dan udah jalannya kann? kita jalanin aja dulu sambil mencari jodohh kita' itulah kata kata yang ada didalam hati Budi.

Akhirnya Ira pun terlelap dipelukan sang abang tercintanya. Budi menidurkan adeknya di ranjangnya sambil menyelimuti tubuh adeknya. Dia memandangi lekat wajah adek tersayangnya Itu sambil menacium kening sang adek, akhirnya dia pun ikut terlelap dengan tubuh di lantai dengan tangan satu memegang tangan Ira dan satunya lagi dikepalanya Ira.

.

.

.

.

Suka Nggak Sama ceritannya??

Kalo suka alhamdulilah klo gak suka Maaf Saya cuma bisa bikin kayak gini

Jangan Lupa Tinggalkan Jejak.

Terpopuler

Comments

Nindya Novel

Nindya Novel

ceritanya bagus ngk muter2 Thor visual nya ya

2021-06-17

0

Dirga

Dirga

Ceritanya sangat menarik sekali

2021-04-04

1

Mien Mey

Mien Mey

budi dan ira wati nya mana thor..j

2021-03-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!