"Kami sudah tidak bersama lagi"Ayrin berkata dengan senyum kesedihan di bibirnya.
"Maksudnya,,kalian ber...bercerai"ragu ragu Dava mengatakannya.
"Ya kami sudah bercerai"Ayrin tersenyum kembali.
"bagaimana bisa bukankah kalian saling mencintai"Dava
Ayrin hanya diam tak ingin menjawab pertanyaan Dava,karna menurutnya ini masalah pribadinya tidak perlu di umbar ke semua orang walaupun dengan Dava temannya.
Melihat Ayrin yang enggan menjawab pertanyaannya Dava paham bahwa dia tidak berhak ikut campur dalam masalah pribadi seseorang,dan tak seharusnya dia banyak bertanya kepada Ayrin.
"maafkan aku Ayrin bukan maksudku mengingatkanmu tentang Bima,aku hanya kaget mendengar berita ini"sungguh Dava tidak bermaksud menggingatkan Ayrin.
"Sudahlah Dava tidak apa apa,mungkin ini memang sudah takdir Tuhan"Ayrin.
Dava tersenyum,entah mengapa mengetahui bahwa Ayrin sudah berpisah dari Bima Dava merasa bahagia tapi bukan berati dia tidak berempati kepada Ayrin,ya Dava bahagia karna Dava memiliki kesempatan untuk memiliki Ayrin,karna sejujurnya Dava mencintai Ayrin sejak mereka 1 kampus,dulu saat Dava berniat mengungkapkan perasaannya kepada Ayrin,Bima lebih dulu mengungkapkan perasaannya kepada Ayrin dan Ayrin menerimanya,akhirnya Dava memilih mundur.
Sekarang setelah mengetahui Ayrin sudah berpisah Dava bertekat untuk mendekati Ayrin kembali,Dava tidak perduli dengan status Ayrin yang seorang janda baginya mau janda atau gadispun Ayrin tetap sama di mata Dava.
"sekarang kamu tinggal dimana"Dava
"aku tinggal di apartemen Green Town"Ayrin
"apakah nomer telfonmu sudah berganti,aku beberapa kali menghubungimu tapi tidak pernah bisa"Dava bertanya karena setiap dia menghubungi Ayrin tidak pernah bisa.
"ohh iya aku mengganti nomer telfonku karna waktu itu ponselku hilang"Ayrin
"pantas saja aku tidak bisa menghubungimu,,boleh aku meminta nomor telfonmu"Dava memberikan ponselnya pada Ayrin berharap Ayrin mau memberikannya agar dia bisa bertukar kabar.
Ayrin mengambil ponsel Dava dan menuliskan nomer telfonnya kemudian memberikan kembali ponsel Dava,Dava tersenyum bahagia karna Ayrin mau memberikan nomer telfonya,Dava menganggap ini sebagai langkah awal mendekati Ayrin.
"Terimakasih Ayrin sudah memberikan nomer ponselmu"Dava
"Sama sama Dava"Ayrin
Obrolan mereka berlanjut sampai siang hari,banyak yang mereka bicarakan,lebih tepatnya Dava yang banyak bercerita karna sedari tadi Ayrin hanya diam mendengarkan dan sedikit sedikit menanggapi cerita Dava,dia terdiam karna kembali memikirkan Bima,ya Bima cintanya,cintanya yang dulu selalu memberi semangat untuk hidup,tapi sekarang cintanya telah hilang.
Jam sudah menunjukan pukul 11:00 siang,Ayrin pamit kepada Dava karna dia ingin pulang,tiba tiba kepala Ayrin sakit mungkin karna terlalu stres memikirkan masalahnya.
"Dava sepertinya aku harus pulang,ini sudah siang"Ayrin
Dava sedikit kecewa setelah Ayrin mengatakan bahwa dia ingin pulang,Dava masih ingin bersama Ayrin lebih lama lagi Dava masih merindukan Ayrin tapi dia tidak boleh bersikap egois dia harus mengerti keadaan Ayrin.
"Baiklah,,mau aku antar pulang"Dava menawarkan diri untuk mengantar Ayrin pulang.
"Tidak usah Dava aku biaa pulang sendiri,aku tidak ingin merepotkanmu"basa basi Ayrin,Ayrin hanya ingin sendiri saat ini.
"Hmm baiklah kalu begitu kamu berhati hatilah"Dava
Ayrin bangkit dadi duduknya membereskan tasnya dan berjalan pergi tapi kata kata menghentikan langkahnya.
"Masadepan masih panjang Ayrin,jangan terpaut dengan kesedihan,bangkitlah jalani hidupmu yang sekarang,,larilah padaku jika kau tak sanggup menanggung kesedihanmu sendirian,aku siap menjadi sandaranmu..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Bahrul Ulum
tuh kan, baru sj berganti setatus, sudah ada yg mau mendekati, mungkin karena ayein orang yg berhati baik.
2024-02-15
0
Ita Mariyanti
mg kebahagiaan mu dg Dava Rin 🤲🤲
2024-02-08
0
ſᑎ🎐ᵇᵃˢᵉ
dasar suaminya ayrin aja yang gak bisa setia...
tidak bisa menerima kekurangan ayrin🤧🤧
2023-11-24
2