BAB 3

Jessica memilih untuk mengalah,yah kerna alice lebih tua darinya.setelah habis menonton bioskop,mereka menuju ke kafe di mana austin telah menunggu mereka.

“Lama amat kalian,aku tunggu di sini udah 5 tahun tahu!” austin memandang mereka sekilas.

“Yah asal kak austin tahu alice gak mau mengalah,aku mengajaknya nonton kartun dia gak mau,yang mau ditonton cerita horo,jes gak suka cerita horor kak” jelas jessica.

Alice hanya diam melihat dua suadara itu,mereka memanggil waiter untuk memesan makanan kerna mereka sudah lapar sedari tadi.

“Now jes kita mau kemana?” tanya alice.

Jessica tersenyum penuh makna, “kita ke taman hiburan yuk!”

Austin melihat adiknya, “ what?! no no aku gak mau pergi” austin langsung berdiri hendak pulang.

“Kak ayola hari ini ajakan kak austin punya waktu buat aku” jessica memasang wajah imut.

“Klo kau mau berbelanja aku ikut,klo mau ke taman hiburan gak akan aku pergi!” austin meninggalkan adiknya bersama alice.

Jessica melihat kepergian kakaknya dengan tersenyum pahit,yah keluarganya selalu begitu.

alice melihat wajah jessica yang sedih,dia tahu keluarga jessica gak ada waktu untuknya.

“Jes ayo kau bilang mau pergi ke taman hiburan,so let’s go.” alice tersenyum.

Jessica hanya menganguk,keluarganya selalu gak ada waktu untuknya,tapi alice selalu ada untuknya ketika dia sedih mahu pon gembira.

Jam sudah menunjukkan 7 malam,alice menghantar jessica pulang kerumahnya.sewaktu di perjalanan kakak alice menelefonya.

“Alice kau dimana,kenapa gak pulang lagi” tanya kakaknya.

“Maaf kak aku mau hantar jessica dulu baru aku pulang”

“Ya udah klo gitu,jangan pulang malam kau ya!” kakaknya langsung menutup telefon.

Alice hanya mengeluh walaupon begitu dia tahu kakaknya begitu sayang pada dirinya.jessica melihat alice dan tersenyum kemudian dia memandang jalan yang mereka lalui.andai saja keluarganya begitu,dia pasti sangat senang.

Tak butuh waktu lama mereka sudah sampai di rumah jessica,setelah berpamitan jessica masuk ke dalam rumahnya.

“Mom aku pulang”

“Yah apa hari ini kamu happy sayang?” tanya rose.

“Yah seperti mama tau” jessica tersenyum.

“Jes apa kamu buat austin marah lagi?” tanya kakaknya yang lebih tua.

“Kak jimmy aku gak buat kak austin marah kok”

“Klo gitu kenapa austin gak pulang malam ini,dan memilih tidur di rumah pribadinya?” tanya jimmy lagi.

“Kak jimmy,”

“hmm?”

“Salah ya mengajak kak austin ke taman hiburan?” tanya jessica.

Jimmy terdiam,jessica tidak tahu kenapa austin gak suka lagi sama taman hiburan.

“Yah kau tahu bukan austin paling gak suka ke taman hiburan” jimmy mengelus kepala adiknya.

“Hmm sudah la jes mau ke kamar mau mandi,udah bau” jessica tertawa.

“Nanti makan malam turun ya” kata rose

“Gak mau ah mom,jes udah makan sama alice tadi” jessica naik ke atas menuju kamarnya.

Keesokan harinya,jessica sekolah seperti biasa yah kerna jessica berusia 17 tahun,jessica di hantar ke sekolah dengan supir pribadinya.

“Terima kasih uncle david,jes masuk sekolah dulu ya” jessica melambaikan tangan pada supir pribadinya.

“Semangat belajarnya nona muda” kata david sambil tersenyum.

Jessica tersenyum dengan manis kemudian masuk ke dalam sekolah.setelah beberapa jam waktu belajar,loceng berbunyi menandakan waktu rehat.

Di kantin jessica jalan bersama andy kerna alice sudah tidak bersekolah melainkan bekerja di perusahaan ayahnya.

Sewaktu jessica hendak membeli makanan,datang sekumpulan wanita,mereka di kenal sebagai the queen di sekolah itu.

Mereka mendekat kepada jessica dan “ plakk!” bunyi tamparan itu membuat semua di kantin melihat mereka.

Jessica kaget dan melihat siapa yang berani menampar wajahnya.

“Fiona kau!!” jessica memegang pipinya yang terasa panas.

“Rasain emang enak makan bareng pacar orang, haa?!” teriak fiona marah

“Kapan aku makan bareng pacar kamu!” teriak jessica tidak mau kalah.

“Asal kau tahu anak j*lang andy itu pacarku dan..”

“Hey wanita mur*han kapan kau jadi pacar aku haa?!” teriak andy.

“Andy sayang bukankah kita sudah menjadi pasangan kekasih?” fiona memegang tangan andy.

“Heh klo aku jadi pacar kau mau taruh di mana mukaku,seleraku masih tinggi gak serendah kamu” hina andy.

Seluruh kantin menertawakan fiona,muka fiona merah padam di permalukan di hadapan orang,harusnya fiona mau mempermalukan jessica malah terkena pada diri sendiri.

Jessica hanya diam melihat sambil memegang pipinya yang terasa perih,andy langsung melihat pipi jessica.

“Jes apa kau baik-baik aja?” andy tampak khawatir.

“Yah aku baik-baik aja kok jangan di pikirin” jessica tersenyum.

Andy khawatir,bukan kerna suka dengan jessica tapi takut andai kakaknya tahu jessica terluka,bisa-bisa besok dia gak dapat menghirup udara segar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!