BAB 4

Jessica meninggalkan andy dan pergi ke kamar mandi,masih terasa perih di pipi dan bibirnya,setelah sampai di kamar mandi jessica melihat wajahnya di cermin dan benar saja bibirnya mengeluarkan darah.

Dia membasuh bibirnya agar andy tidak khawatir melihatnya.setelah merasa tidak ada darah di bibirnya,jessica menuju ke kelas kerana loceng sudah berbunyi.

“Jes apa bibirmu masih sakit?” tanya andy.

“Tidak sakit kok,aku kuat loh” kata jessica sambil tertawa.

“Syukurla klo kamu gak sakit.klo tidak besok aku gak bisa menghirup udara segar” andy bernafas lega.

“Kenapa gak bisa hirup udara segar?”

“Ehh,gak gak ayo masuk ke kelas” andy menarik tangan jessica,bagaimana bisa dia salah bicara.

Waktu sudah menunjukan jam 3 sore,jessica dalam perjalanan pulang.selama di perjalanan jessica termenung dan melihat jalan yang di laluinya bahkan ketika sudah sampai jessica tidak menyedarinya.

“Nona muda kita sudah sampai” kata-kata david menyedarkan jessica dari lamunanya.

“Makasih uncle” jessica terus keluar dari mobil.

Jessica masuk ke dalam rumah,sewaktu jessica ingin masuk ke kamar perkataan kakaknya menghentikan langkahnya.

“Kenapa dengan wajah kau jes?” austin jalan mendekati jessica.

“Ehh kak austin sudah pulang ya” jessica mencoba mengalihkan bicara.

“Yah,kenapa dengan wajah kau itu?” austin memegang dagu jessica.

Dengan cepat pula jessica mengalihkan mukanya.dia takut kakaknya marah lagi.

“Tidak ada apa-apa kak” jessica mencoba masuk ke dalam kamar.

Tapi austin langsung menahan pintu kamar jessica. “ jawab pertanyaanku dulu jes” austin menatap tajam bekas luka di bibir adiknya.

“Itu..di-di sekolah aku terjatuh di kamar mandi” jessica pura-pura tersenyum.

“Yang benar saja? wajah kau seperti di tampar oleh seseorang?” austin melihat dengan teliti wajah adiknya.

“Benar kok,kapan aku pernah bohong sama kak austin” jessica mengangkat satu alisnya.

“Klo gitu ya udah sana kau mandi,kau bau” austin langsung menutup hidungnya.

“Cih siapa suruh kak austin menghalang aku mau mandi” jessica menjeling kakaknya dan masuk ke kamar.

Austin melihat adiknya,kemudian dia menelefon assistant , “aku mau kau cari seseorang”

“Siapa bos?”

“Aku nak kau cari dengan siapa adikku berbicara sewaktu dia di sekolah” perintah austin.

“Baik bos”

Setelah itu austin mematikan ponselnya dan menuju ke meja makan,selesai makan austin masuk ke dalam kamarnya,ketika austin lagi sibuk dengan pekerjaannya ponselnya berbunyi,dengan cepat austin mengangkat panggilan itu.

“Apa kau sudah jumpa?” tanya austin.

“Sudah bos” jawab assistantnya.

“Siapa?!” austin langsung berdiri menuju balkon.

“Dia anak kepada oscar allen,fiona allen” jawab assistantnya.

“Heh ternyata dia,besar juga nyali anaknya membuat keributan dengan adikku” senyuman austin mulai menghiasi wajahnya.

“Jadi..apa yang harus aku lakukan?”

“Aku ingin kau batalkan semua kerjasama aku dengan perusahaan allen” perintah austin.

“Baiklah akan segera aku lakukan” jawabnya.

“Tunggu aku ingin kau melakukan satu hal lagi” austin memandang langit yang gelap.

Assistantnya menunggu arahan dari austin.

“Aku ingin kau sebarkan,siapa saja yang bekerjasama dengan perusahaan allen berarti mereka menentang keluarga steve!” perintah austin.

“Baik bos,besok berita itu bakal tersebar”

“Bagus” austin menamatkan panggilanya.

Keesokan harinya keluarga allen sangat berantakan di pagi hari,bagaimana tidak kerjasama yang di jalin dengan perusahaan steve di batalkan begitu saja.

Oscar tidak akan berdiam diri,apa salahnya sehingga austin steve membatalkan kerjasama yang mereka buat?.

Pokoknya siang ini dia harus ke perusahaan steve,dia ingin tahu apa dia ada menyingung perasaan austin sampai austin memutuskan kerjasama denganya.

Jam sudah menujukan 12 siang,allen dalam perjalanan menuju kantor austin,selama di perjalanan tidak henti-hentinya oscar berpikir apa salahnya?mungkin setelah bertemu austin dia akan mendapat jawaban bagi soalan yang berpusing di kepalanya.

Setelah sampai di depan perusahaan steve,oscar langsung menuju kamar di mana austin berada.

Tapi langkahnya terhenti saat assistant austin menahanya.

“Maaf tuan allen bos belum berada di kantor tuan bisa duduk di ruang tunggu”jawab assistantnya.

Oscar hanya menganguk dia tidak boleh membuat keributan di perusahaan steve klo tidak dia bisa di tendang keluar.

Sementara itu di rumah keluarga steve,austin masih bersama keluarganya kerana di kantor gak ada pekerjaan penting jadi lebih baik dia di rumah.

Saat austin lagi tertawa bersama keluargnya,ponselnya berbunyi dengan cepat austin mengangkat panggilan dari assistantnya.

“Ada apa” jawab austin dengan dingin.

“Bos,tuan oscar datang ke kantor mencarimu” jawab assistantnya.

Senyum menghiasi wajah austin, “baiklah aku akan segera ke sana” austin berdiri hendak pergi.

“Kak austin mau kemana?” tanya jessica.

“Aku mau ke kantor,kenapa mau ikut?” austin mengambil kunci mobilnya.

“Boleh kan jes ikut” jessica mengangkat wajahnya.

“Gak!mom,dad aku pergi bentar” austin keluar meninggalkan keluarganya.

“Hati-hati sayang” jawab rose.

“Kak austin pelit!” teriak jessica.

Jessica berlari keluar untuk melihat kepergian kakaknya.setelah itu jessica berlari menuju kamarnya,apa lagi klo bukan marah sama austin.

Di suatu tempat oscar menunggu dengan tidak sabar,bagaimana tidak sudah 1 jam dia di sana tapi akan dia tunggu sampai austin tiba.

Terpopuler

Comments

ˢ⍣⃟ₛ𝓛𝓪𝓿𝓮𝓷𝓭𝓮𝓻 𝓓𝓾𝓼𝓽

ˢ⍣⃟ₛ𝓛𝓪𝓿𝓮𝓷𝓭𝓮𝓻 𝓓𝓾𝓼𝓽

lumayan lah,lanjut

2022-01-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!