Setelah Naura bersiap.
Gilang pun pamit pada kedua orang tua Naura untuk berangkat ke rumah sakit.
•••
Di dalam mobil.
Gilang fokus menyetir dan tidak berbicara apa pun. sementara Naura juga terlihat terdiam dan memandangi keluar jendela.
"Kenapa kau melakukan ini untuk ku?." Tanya Naura dengan suara pelan,namun ia tak memandangi Gilang,ia memandangi keluar jendela.
Gilang hanya menoleh sejenak dan kembali fokus ke depan.
"Kau pasti tahu dimana Bian,kau tak perlu menikahi ku,kalau kau beri tahu pada ku dimana Bian." Ucap Naura. namun Gilang tetap diam.
Naura lalu menoleh ke arah Gilang yang tidak menjawab nya. Naura membuang nafas dengan kesal karena Gilang tidak mau memberi jawaban yang pasti dimana keberadaan Bian.
Sesampai di rumah sakit,Gilang memarkirkan mobil nya di parkiran.
"Kau tidak perlu turun,aku bisa turun dan periksa sendiri." Ucap Naura dan turun dari mobil.
Namun,tentu saja Gilang tak mau mendengarkan perkataan Gadis itu,ia pun ikut turun dan mengikuti Naura masuk ke dalam gedung rumah sakit.
Naura yang melihat Gilang juga ikut turun merasa sangat kesal,karena Gilang tak mendengar kan omongan nya. dengan wajah Kesal ia masuk ke dalam rumah sakit.
•••
Saat Tiba nama Naura di panggil untuk masuk ke dalam,Gilang pun mengikuti Naura yang masuk ke dalam.
Iya melihat Naura berbaring dan di periksa oleh dokter,sementara Gilang mendengarkan semua yang di jelaskan dokter.
"Dokter,kenapa tidak melakukan USG pada perut nya,seperti yang di lakukan rumah sakit lain saat memeriksa kondisi bayi nya?." Tanya Gilang.
"Wah Papa nya pasti sudah tidak sabar ya mau lihat Bayi nya,tapi maaf Pak,Untuk sekarang umur bayi masih sangat kecil,nanti setelah 4 5 bulan,baru di bolehkan untuk pemeriksaan USG." Jawab Dokter.
"Oh begitu,baik lah." jawab Gilang.
Sementara Naura terlihat melihat Gilang dengan sinis ,menganggap Gilang hanya mencari muka.
•
•
•
Selesai pemeriksaan,Gilang membawa Naura ke rumah nya,untuk makan malam bersama dengan Ibu dan ayah nya.
"Eh calon menantu Ayah datang." sambut Pak Joni dengan Ramah bersama istrinya.
"Om,Tante." Sapa Naura ragu - ragu dan mencium tangan Ayah dan Ibu Gilang.
"Jangan Panggil Tante Lagi dong,panggil Mama dan Papa." Ajak Bu Rosi tersenyum.
"I - iya Ma." Jawab Naura canggung
Dimeja makan,Pak Joni terlihat sangat senang,makan bersama dengan Naura,karena berfikir Ia akan segera menjadi seorang Kakek.
"Naura,kamu dan Gilang sudah pacaran berapa lama?." Tanya Bu Rosi tiba - tiba membuat Naura terkejut dan menatap ke arah
Gilang.
Gilang mengarahkan tangan ke kening nya sendiri,soal nya mengisyaratkan Naura untuk menjawab 5Bulan.
"5Bulan Tante." Jawab Naura. setelah sekian detik ia terdiam.
"Masih sangat baru ya,sama kayak Tante dan Om juga menikah disaat baru pacaran 3 bulan,tidak masalah baru,asal punya komitmen dalam pernikahan." Kata Bu Rosi.
"Iya Tante." Balas Naura tersenyum canggung.
Naura melihat Bu Rosi dan Pak Joni sangat bahagia,ia menjadi merasa bersalah sudah membohongi mereka.
"Mereka memperlakukan ku sangat baik karena berfikir aku mengandung cucu mereka,kalau mereka tahu ini bukan cucu mereka,Mereka pasti akan sangat marah dan kecewa." Gumam Naura sembari melihat senyum di wajah Pak Joni dan Rosi.
Sementara Gilang terlihat biasa - biasa saja,sembari menikmati makanan mereka.
•••
Selesai makan malam.
Gilang mengantar kembali Naura pulang dan Naura berpamitan dengan Pak Joni dan Bu Rosi.
"Mama,Papa,Saya pamit pulang dulu ya,terimakasih makan malam nya." Ucap Naura dan membuat Pak Joni dan Bu Rosi bertatapan sejenak dan tersenyum.
"Iya Nak,hati - hati,salam buat kedua orang tua kamu ya." Ucap Pak Joni dan Naura mengangguk sembari mencium punggung tangan kedua orang tua Gilang.
Dalam perjalanan,Naura kembali terdiam,namun saat di lampu merah,ia melihat sebuah gerobak yang menjual sosis bakar di trotoar jalan,Naura menelan air liur ketika melihat nya,ingin ia turun membeli namun tidak enak pada Gilang.
Setelah melewati lampu merah ,tiba - tiba saja Gilang menghentikan mobil nya.
"Ada apa?." Tanya Naura.
"Tunggu sebentar." Balas Gilang dan Naura dengan sabar menunggu Gilang kembali.
2 Menit kemudian,Gilang kembali dengan sebuah pelastik kecil berisi 4 buah sosis bakar.
"Ini untuk mu." Ucap Gilang.
Tak menduga Gilang akan turun membelikan untuk nya,padahal ia tidak memberi tahu apa pun pada Gilang.
"Terimakasih,aku memang sangat menginginkan kan nya.." Balas Naura tersenyum kecil.
"Aku tahu." Jawab Gilang dan kembali menjalan kan mobil nya.
Naura Merasa senang,ketika ia mengidam dengan cepat terkabul yang menjadi keinginan nya.
Dalam perjalanan,Naura menikmati Sosis itu,ia lalu melihat ke arah Gilang yang fokus menyetir.
"Buka mulut mu." Ucap Naura mengarahkan sebuah sosis ke mulut Gilang.
Gilang membuka dan Naura menyuapi nya,Gilang mengunyah sosis yang suapi Naura sesekali ia menoleh ke Naura yang terlihat senang menikmati makanan itu,Gilang pun ikut tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Ajeng Ajeng
harusnya Naura bersyukur dan menyanyangi Gilang yg tulus.
2021-11-24
1
Bintang kejora
Pastilah nti lama kelamaan akan timbul rs cinta di hati mrk. Rasa itu bs hadir krn terbiasa.
2021-07-26
1
Sofia Rizky
kok tidak bisa USG, seingatku pas aku hamil usia kandunganku masih 1 bulan bisa USG kok, memangsi bayinya masih kecil
2021-06-13
1