"Ini sudah keterlaluan sekali, kita harus membalas para cewek-cewek centil itu" ucap Daniel mondar-mandir di kelas yang masih terlihat sepi
"Bagaimana cara nya, mereka selalu berani main keroyokan" ucap Azka sambil bergidik mengingat kejadian kemarin lagi.
"Kita harus menemukan ide yang jitu, agar mereka kapok untuk berhadapan dengan kita lagi" Zio memainkan pulpen seakan sibuk berfikir.
"Ahaaaa...aku punya ide" tiba-tiba Azka berteriak, membuat kedua sahabatnya menatap serius ke arah nya.
"Ap ide mu ? tanya mereka serempak
"Kita tanya aja baik- baik, apa tujuan dan maksud mereka menganggu kita terutama aku. lalu kita ajak mereka damai dan berteman" ucap Azka sok imut sambil tersenyum polos merasa Ide nya sangat brilian
"Bo**** kamu Azka, keenakan benget mereka, sama saja kita merendahkan diri. dengan mengajak mereka untuk berdamai" ucap Daniel menghadap kesal ke arah Azka
"Bagaimana kalau kita menyusup masuk kedalam asrama cewek ? ucap Daniel menatap Zio, seakan minta persetujuan dari kedua teman nya itu.
"Ide mu menarik juga, tapi bagaimana caranya ? ucap Zio bingung
Daniel mendekati Zio seakan berbisik, membuat Azka ikutan mendekati mereka dan ikut memajukan wajahnya ke arah Zio juga.
"Aaaaaa......tiga cowok h****" terdengar teriakan para cewek-cewek yang memasuki kelas. diikuti murid yang lainnya, karena proses belajar baru akan segera dimulai.
Zio refleks mendorong tubuh kedua sahabatnya itu, yang membuat orang yang melihat mereka salah paham, seperti mereka ingin berciuman saja.
Zio dan kedua sahabatnya melotot kearah tiga orang cewek yang paling keras meneriaki nya.
"Kalian"
Zio seakan tidak percaya jika mereka bertiga ternyata satu kelas dengan Caca, Agnes dan Jeni. cewek cantil yang akan mereka beri pelajaran atas perbuatan cabulnya terutama terhadap Azka yang polos.
"Hay.... nggak nyangka ya.... wajah Tampan dan Okey, tetapi pecinta sesama jen***" ledek Agnes yang memilih duduk dua kursi di depan Zio, yang menatap tajam kearahnya.
"Cinta segitiga lagi" ucap Caca dan Jeni serempak, ha....ha......ha..... yang diikuti tawa murid lainnya.
Zio mengepalkan tangannya emosi, dia berdiri hendak mengebrak meja. namun suara lantang seseorang yang baru datang mengagetkan nya.
"Diam semua, duduk di kursi kalian masing-masing" seorang wanita berpenampilan pengajar masuk.
Semua murid mencari kursi dan meja masing-masing dan duduk dengan manis, terkecuali Azka yang tiba-tiba berkeringat melihat Caca yang genit tiba-tiba Memilih duduk di sebelah nya.
Azka melirik ke arah Daniel dan Zio yang memilih duduk bersama, dia ingin pindah dan melirik sekeliling kelas, namun setiap kursi dan meja sudah terisi penuh, dan sudah ada pemiliknya masing-masing.
"Hay tampan" bisik Caca
Azka pura-pura fokus menghadap guru yang menerangkan pelajaran, meski kedua lutut nya gemetaran melihat tingkah centil Caca, yang seolah-olah sengaja menyenggol lutut nya.
"Selamat datang di sekolah terbaik ini, ibu minta kalian memperkenalkan diri kalian masing-masing, tapi sebelumnya saya yang akan memperkenalkan diri dulu" ucap buguru yang mengatakan dia bernama Rani, wanita yang berumur empat puluh tahun, namun masih gadis dan belum menikah.
"Nama ibu cantik sekali. persis orangnya" ujar Danil spontan tanpa menyadari Bu Rani terbang melayang karena pujian spontan nya itu. dan langsung mendapat teriakan
"Hu..hu...hu...." dari penghuni kelas
"Sudah...Sudah... sekarang giliran kalian memperkenalkan diri masing-masing, serta hoby yang kalian miliki. dimulai dari kamu Tampan" ucap Bu Rani menunjuk Zio yang langsung terkaget.
"Okey baiklah semuanya, perkenalkan nama saya Zio Aleksander, anak pertama dari tiga bersaudara. hoby saya traveling. Okey itu saja cukup untuk perkenalan pertama ini" ucap Zio tersenyum dan kembali duduk di kursi nya.
"Selanjutnya......Kamu" Bu Rani menunjuk Azka
Azka berdiri dengan ragu,
"Hallo teman-teman semua, perkenalkan aku Azka, dari desa Pucuk sari, kelurahanxxxxxx, RT xxxxx. pekerjaan ayah saya sebagai juragan dan pemasok jengkol
Oya.... teman-teman tau jengkol nggak....itu loh yang rasanya enak dan bikin nagih. yang merupakan hobby dan kesukaan ku. memasak dan mengolahnya menjadi beraneka bentuk makanan"
Azka tampil penuh percaya diri, saat melihat seisi kelas memandangnya risih dan tiba-tiba menutup mulut
Jeni melemparkan gumpalan kertas ke arah Caca, seakan memberi kode untuk pindah duduk dekat mereka, gantian dengan Yudi. namun yang di diberi kode santai saja. seolah-olah tidak terganggu dengan penuturan Azka yang menurut nya sungguh tampan
"Cukup Azka, selanjutnya ucap Bu Rani"
Setiap murid mendapatkan giliran untuk memperkenalkan diri mereka. sebelum proses belajar mengajar pertama itu dimulai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Redy Coy
lucu.....
2021-01-31
1
Herlina
sakit perut gara2 ketawa lanjut kak suka ceritax
2021-01-30
1
Ayu Zahar
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2021-01-30
0