•Nama: Zyona Adisti
•Umur: 23 Tahun
•Pekerjaan: Fotografer
•Perawakan: Tomboy, ceria dan Sederhana
•Nama: Adrian Gadangga
•Umur: 28 Tahun
•Pekerjaan:Direktur Utama Gadangga Company
•Perawakan: Egois dan mengutamakan Logika
•Nama: Moza Emanuela
•Umur: 25 Tahun
•Pekerjaan: PNS di kantor kecamatan kota Bandung
•Perawakan: Anggun, lembut, Seksi
Semoga suka sama visual nya 👻.
...----------------...
Zyona masuk ke dalam kamarnya, menutup pintu itu rapat, dan bersandar di baliknya. Perkataan Adrian yang menyebutnya sebagai pengganggu terngiang-iang di pikirkan nya.
Tidak munafik, Zyona selalu cemburu jika melihat Adrian yang memperlakukan Moza dengan begitu lembut. Siapa yang istri tapi siapa yang dibelai. Sesak!
Zyona juga tadi mendengar suara berisik suaminya yang sedang bercinta dengan wanita lain, karena ketebalan pintu hanya berkisar tiga centi meter, semua dapat didengar oleh Zyona. Desahan, percakapan mereka, tentang Adrian yang menyebutnya sebagai pengganggu. Ahh, sudahlah, jika diingat-ingat hanya akan meremas hati saja.
Zyona melepas jemarinya yang sedari tadi saling meremas. Dia menarik napasnya dalam dan dihembuskan dengan kasar. Zyona mengambil handuk dan lebih memilih untuk mandi.
Setelah mandi dan berpakaian, Zyona keluar dari kamar. Berkali-kali dia melakukan peregangan wajah, supaya nanti dia bisa tersenyum didepan mertuanya. Zyona melangkah keluar, dan berpapasan dengan Adrian yang juga baru keluar dari kamarnya.
Baru selesai menuntaskan urusannya dengan Moza, walaupun tidak sempat mandi, Adrian langsung memakai pakaiannya dan keluar dari kamarnya.
Mereka saling bersitatap, dan didetik berikutnya Zyona langsung melemparkan pandangannya ke arah depan, berjalan lebih dulu meninggalkan Adrian yang masih berdiri di tempatnya.
"Tunggu" Adrian langsung menangkap tangan Zyona sebelum istrinya itu berjalan lebih jauh.
Zyona menoleh, alisnya tertaut sambil menatap pada Adrian. Adrian memandang Zyona sambil berkata "Didepan Bunda dan Ayah berkelakuan lah sebagai istri ku, jangan sampai mereka tahu apa yang terjadi!" Tekan Adrian
"Walaupun tidak didepan Ayah dan Bunda, aku selalu berusaha menjadi istrimu! Kau yang buta, hingga tidak melihat usahaku!" Tegas Zyona seraya menatap Adrian dengan ekor matanya
"Aku sedang tidak ingin berdebat Zy!"
Zyona hanya diam, memandang Adrian dengan tatapan mata yang serius. Dia menepis tangan Adrian yang memegangi pergelangan tangannya, lalu berjalan lebih dulu ke lantai satu.
Zyona berjalan menuruni tangga dan disusul dengan Adrian yang mengikuti nya dari belakang. Di sofa ruang keluarga terlihat lelaki tua dan wanita paruh baya, mereka senyam-senyum tipis ketika melihat kedatangan Adrian dan menantu kesayangan nya.
"Anak Bunda cantik sekali, duduk disini sayang" Ucapan hangat itu yang menyambut Zyona, dia tersenyum pada Nita, ibu mertuanya.
"Iya Bunda" Ujar Zyona dan duduk di samping ibu mertuanya. Zyona merasa sentuhan hangat mengelus puncak kepalanya. Bunda Nita adalah sosok ibu yang sangat hangat dan penyayang.
"Bunda sama Ayah kenapa datang malam-malam begini?" Tanya Adrian setelah duduk di sofa tunggal, disamping sofa panjang yang di duduki Zyona, Bunda, dan Ayah.
"Memang gak boleh jika Bunda ingin bertemu dengan anak dan menantu Bunda" Bunda Nita yang menjawab
"Kenapa lama sekali kalian turunnya!" Ini suara Angga, Ayah Adrian. Salah satu kesamaan nya dengan Adrian, mereka benci menunggu.
"Um, itu tadi...." Zyona menjawab terbata, sambil menatap pada Adrian. Tapi pria itu malah terlihat tidak peduli sambil menatap lurus ke depan.
"Is Ayah gak pekaan banget sih!" Nita geram sambil menyenggol lengan Angga. Pipinya sudah keram menahan senyuman melihat anak dan menantu nya ini "Mereka kan pengantin baru, beri mereka waktu untuk memberi kita cucu dong"
"Okhok!" Adrian langsung terbatuk mendengar perkataan Bundanya barusan.
Apa tadi? Cucu? Jangan harap Nita! Dianggap ada aja gak pernah!
Zyona hanya bisa menunduk sambil menatap lututnya sendiri. Tidak tahu harus berkomentar seperti apa. Rasa sesak di dadanya mengikat suaranya hingga tidak bisa dikeluarkan.
Malam semakin larut, Nita dan Angga memutuskan untuk menginap di rumah Adrian.
Rumah Adrian hanya terdiri dari tiga kamar. Satu kamar Adrian, satu kamar yang dipakai Zyona, dan satu lagi kamar tamu. Dan ketiganya terletak di lantai dua.
Kamar Adrian dihimpit oleh dua kamar itu. Kamar Zyona ada di sebelah kanan, dan kamar tamu ada di sebelah kirinya.
Adrian, Zyona, Ayah dan Bunda naik ke lantai dua bersamaan. Ketika mereka baru sampai di lantai dua, Zyona langsung berkata "Ayah, Bunda, Zyona duluan ya..Selamat malam" Ujar Zyona dan melangkah ingin masuk ke dalam kamarnya. Tapi perkataan Nita langsung memberhentikan langkah Zyona.
"Loh, kamar Adrian kan yang ini" Ujar Nita sambil menunjuk pada kamar Adrian yang terletak di tengah-tengah.
Gadis itu membeku di tempatnya berdiri. Gawat! Dia lupa akan hal ini.
Zyona menoleh pada ibu mertuanya, terlihat wajah mereka yang penuh tanda tanya. Lalu dia melempar tatapan pada Adrian, dan kali ini laki-laki itu juga terlihat ketakutan.
"Um, Bunda...."
"Kalian pisah ranjang!" Suara Angga meninggi. Tebakannya yang benar langsung menancap tepat di hati Adrian maupun Zyona
"Zyona yang salah Yah, Zyona suka ngambekan sampai ngamcam pisah ranjang sama Adrian" Jawab Zyona berbohong
"Ck, sayang, kalian jangan sering berantem-berantem dong" Nita mendekat lalu membingkai wajah Zyona dengan telapak tangannya. "Papa mu sedang terbaring di rumah sakit, jangan sampai keadaan nya tambah parah hanya karena pertengkaran kecil kalian" Ucap Nita dengan lembut
"Kamu juga Rian, jangan keras kepala seperti Ayahmu!" Nita mencibir sambil melirik pada Angga, suaminya.
"Ih, Ayah pula yang kena!" Dengus Angga kesal
"Iya Bunda, Ayah, maafkan kami.." Adrian meminta maaf "Ayo Zyona" Sebelum kedua orang tuanya bertanya lebih dalam, Adrian langsung menarik tangan Zyona untuk ikut masuk ke dalam kamarnya
"Jangan egois Rian, Sering-seringlah mengalah pada istrimu " Pesan Bunda terdengar, Adrian maupun Zyona tidak menjawabnya, mereka keburu masuk ke dalam kamar Adrian.
Didalam kamar, Adrian langsung melepas tangan nya yang tadi menggandeng pergelangan tangan istrinya. Dia mengunci pintu kamar dan langsung menyakukan kembali kuncinya. Berjalan melewati Zyona, naik ke ranjang nya, dan berbaring di samping Moza yang sudah lebih dulu tertidur.
Zyona yang masih berdiri di tempatnya, mengedarkan pandangannya menyapu kamar tersebut. Kamarnya gelap, hanya sinar dari lampu tidur yang memberi penerangan. Dilantai berserakan pakaian serta pakaian dalam milik suaminya dan pacar suaminya. Di ranjang terlihat Moza yang tertidur dengan sangat pulasnya, dan Adrian yang memeluk tubuhnya sangat erat.
Ini gila! Zyona harus satu kamar dengan suaminya dan pacar suaminya. Persetan dengan perjodohan! Kalau bukan karena Papanya Zyona yang sekarat di rumah sakit sudah dari dulu dia meninggalkan pria berengsek seperti Adrian.
Untuk kesekian kalinya Zyona menghela napasnya, lalu berjalan ke arah sofa warna putih. Dia tidur disana tanpa selimut ataupun bantal. Sedangkan di atas kasur didalam kamar yang sama, ada suaminya yang sedang mendekap wanita lain.
TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
anan
gila sambelin
2022-12-30
0
@sulha faqih aysha💞
suami bejat
2021-11-23
0
ayay
Knp harus sllu di sakitin dulu baru dperjuangkan
2021-11-23
0