“ Anisa aku benar benar tidak mengerti “ ucap Arfan
“ wah ,,, aku tidak menyangka seorang Arfan Alcandra Daffa , pengusaha pintar di negri ini bisa melupakan hal penting dalam hidup nya “ ucap Anisa
“ berhenti lah bermain main dengan ku ,katakan apa ini “ jawab Arfan yang mulai kesal
“ baik lah ,, kakak dengar aku baik baik “ Anisa pun mulai berbicara serius
“ ini adalah foto buk Rani , ibunya kak Aura , aku menemukan foto ini di kantong baju kak Aura sewaktu aku menyuruh kak Aura mengganti pakaian , dan langsung saja aku mencuri foto nya “
“ lalu , apa yang harus aku ingat ?” ucap Arfan pada Anisa yang semakin membuat penasaran
“ sekarang kak lihat ke dua foto ini dengan baik , ini foto ibu kak Aura dan satu nya lagi adalah foto ibu bersama sahabat nya , bukan kah ibu kak Aura adalah orang yang sama di foto ibu kita bersama sahabatnya ? ”
Arfan pun mengambil foto itu “ kau dapat foto ibu dengan sahabat nya ini dari siapa ? “
“aku dapatkan dari ayah , kakak tau ? ayah menyimpan foto ini di dompet nya , dan untung saja sebelum ayah meninggal ayah memberikan foto ini pada ku dan mengatakan bawah foto ini adalah foto ibu bersama tante Rani sahabat nya “
“ terus ?” jawab Arfan yang terlihat sedang berpikir
“ ayah memberi tau ku , bawah ibu dan tante Rani menjadi korban dalam gempa itu , dan ayah tidak menyangka bahwa saat itu adalah pertemuan terakhir ibu dan tante Rani karena setelah itu mereka meninggal di waktu yang sama , dan tidak itu saja , ayah juga memberi tau ku bawah tante Rani mempunyai anak perempuan yang juga ada di sana waktu itu dan syukurlah ia selamat dari gempa “
Arfan terdiam sejenak , dan mencoba berpikir sambil terus mengingat apa yang telah terjadi
“ jika ibu Aura dan ibu meninggal bersamaan saat gempa di hotel waktu itu , itu berarti aku dan Aura sudah bertemu sebelumnya ? “ tanya Arfan kepada Anisa
“ iya, itu yang aku maksud , cobalah mengingatnya kak , bagaimana kakak bisa lupa kejadian di hari ibu meninggal “ ucap Anisa sambil menggenggam tangan Arfan kakaknya
Arfan terus berpikir melihat dua lembar foto itu, ia tak menyangka jika ibunya dan ibu Aura adalah orang yang saling berkaitan . Arfan terus mengasah otaknya untuk mengingat hingga tak lama setelah itu ia berdiri dan menghela nafas panjang .
“ bagaimana ? kakak sudah ingat ? kalau sudah ceritakan pada ku , karena kalau saja aku tidak mendapatkan kedua foto ini ,mungkin,,,,,,,,,,”
“ ibu benar – benar telah menjebak ku “ ucap Arfan memotong perkataan Anisa
“ menjebak ? maksud nya ? kakak ku sayang tolong ceritakan pada adik cantik mu ini apa yang kakak ingat ” Anisa membawa Arfan untuk kembali duduk
...\~...
Pagi pun datang , Arfan pun berangkat ke kantor tanpa mampir ke meja makan untuk sarapan . Anisa dan seluruh asisten rumah hanya heran melihat Arfan yang tak seperti biasa . Arfan mencoba memberi waktu untuk dirinya dan berharap segera mendapatkan keputusan yang tepat .
“ Pak Arfan ada masalah ya non ?” Tanya bik ina , salah satu kepala asisten rumah yang sudah bekerja 20 tahun lamanya
“ tidak ada , mungkin saja hatinya sedang retak “ jawab Anisa sambil tertawa membuat semua orang di sana ikut tertawa juga
“ bagaimana keadaan buk Aura non ?” Tanya bi ina kembali
“ sudah jauh membaik , tadi pagi aku lihat ia tertidur dengan nyenyak “ jawab Anisa yang kembali menyantap sarapan nya
...\~...
“ apa ada masalah pak ? ” Tanya Siska sekretaris Arfan
Siska melihat ada yang berbeda dengan bos nya hari ini , tidak biasa nya Arfan terlihat murung dan tak bersemangat . setelah meeting selesai Arfan kembali duduk di kursi kerja nya dan kembali berpikir dengan apa yang harus ia lakukan .
“ tidak ada apa apa “ jawab Arfan pada siska
“ saya rasa ada sesuatu yang bapak pikirkan “ ucap Siska kembali
Dengan sedikit mengambil nafas panjang , Arfan pun berniat ingin memberi tau Siska tentang masalah nya
“ Siska , setelah pulang dari Aceh aku akan menikah,tolong kosongkan jadwal ku “
Siska pun terkejut mendengar perkataan bos nya itu , tapi tanpa bertanya apapun ia hanya mengangguk dan langsung keluar dari ruangan Arfan .
Malam pun tiba , Arfan pulang ke rumah setelah seharian bekerja meski banyak hal menganggu nya hari ini . Setelah memarkir mobil nya ,ia pun hendak masuk ke rumah , seketika langkah Arfan pun berhenti . Arfan melihat Aura duduk di kursi taman sambil memandangi bintang dan menikmati dingin nya malam .
Tidak lama melihat Aura dari kejauhan , Arfan membuka langka dan menghampiri wanita cantik itu . Arfan mengambil nafas dalam dan hendak membicarakan sesuatu pada Aura , karena ia pikir ia sudah mantap dengan keputusannya .
“ Aura … “ tegur Arfan pada Aura dan kemudian duduk di samping Aura
“ Pak Arfan ,,, malam pak “ jawab Aura kaget melihat Arfan tiba tiba datang menghampirinya
Setelah saling menyapa , mereka terdiam sejenak dan tampak kaku . Aura kembali sibuk melihat bintang dan tak ingin membuka suara untuk mengajak Arfan mengobrol .
“ mengapa dia diam saja ?” batin Aura
“ Aura , mari kita menikah “
sudah lama terdiam Arfan membuka suara dan mengatakan itu sambil menatap Aura
Aura kaget dan tak menyangka jika dari mulut laki laki tampan ini keluar lah sebuah kata yang ia ingin kan “ aku tidak salah dengar bukan ? apa dia menyetujui permintaan ? batin Aura
Detak Jantung Aura semakin tak stabil , di tambah lagi Arfan menatapnya dengan sangat dalam . Aura merasa ini hanya sebuah mimpi .
“ jangan di paksakan , bapak tidak perlu memenuhi keinginan ku “jawab Aura tiba tiba
“ apa kau sengaja hadir kembali di kehidupan dan berpura-pura tidak ingat apapun ?bukankah ini di bicarakan sebelumnya “ batin Arfan
15 tahun yang lalu ….
Di sebuah hotel , duduklah seorang wanita cantik dengan anaknya bernama Aura , saat itu Aura berumur 10 tahun . mereka duduk di lobby hotel sambil menunggu seseorang .
“ kita mau bertemu dengan siapa ibu ?” Tanya gadis kecil itu pada ibunya
Wanita itu bernama Rani , ia hanya tersenyum ketika di tanya anaknya .
Tak lama , yang di tunggu pun datang .
Seorang Wanita cantik dengan setelan jasnya yang membuatnya terlihat seperti wanita karir. Wanita itu membawa anak laki laki nya yang bernama Arfan berusia 13 tahun. Wanita itu bernama Shely dan ia adalah pemilik hotel itu.
Rani dan Shely berpelukan dan saling menanyakan kabar . mereka sudah sangat jarang bertemu karena Shely sangat sibuk dengan bisnisnya . ke dua wanita ini sudah berteman sangat lama , ketika masih kuliah mereka sangat sering menghabiskan waktu berdua dan menikmati indahnya pertemanan.
Rani dan Shely sama-sama terlahir dari keluarga sederhana , membuat mereka semakin dekat dan banyak menghabiskan waktu bersama .
Setelah Shely menikah dengan orang kaya, ia pun ikut pengurus perusahaan suaminya . saat itu lah kehidupan Shely berubah dan ia sangat jarang bertemu dengan Rani sahabatnya itu .
Berbeda dengan Shely , nasibnya Rani tidak sebagus shely . Rani menikah dengan laki laki pemabuk dan tak ingin menafkahinya, Rani sering mengalami kekerasan di rumah tangga yang membuatnya tak bisa berbuat apa apa .
Mereka pun duduk dan mengobrol
“ wah ,, kau cantik sekali sayang , “ ucap Shely sambil mencubit pipi Aura
“ ini Arfan kan ? dia sudah besar yah ” Tanya Rani pada Shely
“ bagaimana, anak ku tampan sekali kan ? “ jawab Shely sambil tertawa
“ Aura , perkenalkan ini Arfan , anaknya tante Shely “ucap Rani sambil menyuruh Aura bersalaman dengan Arfan
“ aku Arfan , benar kata ibu ku , kau sangat cantik “ ucap Arfan pada Aura saat mereka bersalaman.
Tak lama mengobrol dan bergurau , tiba tiba Rani mengajak Shely membicarakan sesuatu . Rani ingin menyampaikan tujuan dan maksudnya datang menemui Shely hari ini . ada sesuatu yang ingin ia sampaikan dan berharap Shely menyetujui permintaannya
“ Shely ,, aku sangat iri pada mu , hidup mu benar benar berubah “
“ jangan seperti itu , aku tidak akan meninggalkan mu dan aku masih Shely yang dulu .jika kau iri pada ku , tinggalka saja suami mu yang tak bisa menafkahi mu itu dan kau cari laki laki yang bertanggung jawab untuk menjadi ayah baru Kelvin dan Aura, setelah itu nasib kita akan sama “ ucap Shely
“ bercerai bukan suatu hal yang mudah untuk di lakukan “ jawab Rani kembali
“ tapi untuk apa kau hidup dengan laki laki seperti itu ? apa karena cinta ? Rani ,cinta tidak ada di dalam kekerasan, cinta juga tidak ada jika ia tak punya uang dan tak mau menafkahi mu . “ jawab Shely sambil menggenggam tangan sahabatnya itu
“ Shely maukah kau berbagi setengah kebahagian mu untuk Aura gadis kecil ku ?” Tanya Rani tiba tiba yang membuat Shely kaget
“ maksud mu ?” tanya Shely
Tiba tiba Aura gadis kecil itu , membuka suara “ ibu , aku masih tetap ingin bersama mu , jangan berikan aku pada siapa pun “
“ Aura , bukan itu yang ibu maksud “ jawab Rani
“ lalu apa ? kau jangan membuat ku semakin penasaran “ kata Shely
“ aku ingin Arfan dan Aura menikah ketika mereka sudah dewasa nantik “
Rani mengatakan itu karena ia ingin memastikan nasib Aura tak sama dengan nasib nya . Rani ingin Aura menikah dengan laki laki yang baik yang mempunyai banyak uang agar Aura berhenti merasa kan sulitnya hidup sampai ia tak bisa makan karena ekonomi keluarga yang sangat memperhatikan .
Rani telah mencoba berkerja keras untuk anak nya , ia berkerja siang dan malam demi menghidupi anak anak nya . Rani tak sanggup jika suatu saat nanti Aura masih tetap menderita dan masih dalam kesulitan .
“ Rani , aku rasa kau terlalu cepat membicarakan ini “ Shely kembali membuka suara nya meski tadi sempat terdiam mendengar ucapan Rani
“ aku tau , tapi setidaknya berjanji lah pada ku . aku ingin Aura hidup bahagia dengan Arfan kelak , Shely …. Suami mu adalah seorang pengusaha besar , dan Arfan adalah putra pertama mu , tentu Arfan lah yang akan menggantikan posisi itu, dan jika Aura menikah dengan Arfan , purti kecil ku ini benar benar akan bahagia karena aku tak ingin nasib nya sama dengan ku “ ucap Rani sambil menahan air matanya
Shely kembali diam ,ia merasakan apa yang di rasakan Rani . selama pertemanan mereka , Rani begitu baik pada Shely . banyak suka dan duka yang telah mereka lalui sewaktu mereka sekolah sampai mereka kuliah . Shely dan Rani selalu melengkapi satu sama lain dan mereka dulu sudah berjanji akan slalu seperti ini .
Tak lama berpikir , Shely pun menganggukkan kepala memberi tanda bahwa ia menyetujui permintaan Rani
“ baik lah , kita akan menjadi satu keluarga di hari esok . Arfan putra ku ini akan menikahi Aura gadis kecil mu , kau tenang saja Rani,,,,akan aku pastikan Aura tidak senasib dengan ibunya “
“ terima kasih Shely , aku sungguh berterima kasih , meski aku tau ini sangat cepat untuk di putuskan tapi sebagai seorang ibu aku harus memastikan bagaimana hidup anak ku di kemudian hari nya .
Shely pun memeluk Rani sambil terus memberi semangat “ kau sudah seperti saudara ku , jadi aku akan menepati janji ku “ tambah nya
Arfan yang saat itu berumur 13 tahun dan Aura 10 tahun hanya terdiam dan sedikit heran melihat ibu mereka .
“ Arfan, tunggu di sini sebentar , ibu ke atas dulu mengambil handphone dan menelpon ayah mu , bukankah ayah harus tau bahwa ibu sudah mencarikan mu calon istri yang cantik yaitu Aura , Pasti ayahmu juga sangat menyukai Aura karena lihat saja Arfan dia cantik dan mempesona sangat cocok bersanding dengan mu kelak “ ucap Sherly dan tersenyum pada putra sulung nya itu
“ Rani aku titip Arfan sebentar “ Shely pun berdiri dan beranjak pergi
“ baik lah “ jawab Rani
Sekarang hanya tinggal mereka bertiga di kursi lobby itu , Rani mengajak Arfan mengobrol dengan sedikit menanyakan kesukaan dan kebiasaan Arfan.
“ aku sangat suka minuman yang manis , ya seperti susu coklat “ jawab Arfan pada teman ibunya itu
“ apa kau juga ingin tau kesukaan Aura ?” Tanya Rani kembali
Meski sedikit canggung Arfan mencoba menikmati suasana mengobrol itu
“ apa yang ia suka ?” Tanya Arfan
“ Arfan kau tau , Aura sangat suka roti coklat yang di masukan ke dalam susu putih setelah itu di beri copi bubuk “ jawab Rani sambil tersenyum
Tak lama mengobrol , tiba tiba mereka merasa kan ada getaran gempa yang semakin lama semakin kencang . dengan hitungan detik mereka melihat semua orang berlarian keluar dari hotel dan menyelamatkan diri . Rani , Arfan dan Aura hanya kebingungan . hingga Arfan membuka langkah , dan dengan cepat Rani menarik tangan nya
“ ibu ku di atas , aku harus menjemputnya ” Arfan mulai menangis dan panik karena ia tak melihat ibunya turun
“ berbahaya ,gempa ini semakin kencang … Arfan ,,,, kau dan aura pergi saja keluar dari hotel ini , biar tante aja yang jemput ibu mu ke atas “ Rani menyuruh Arfan dan Aura berlari dan segera keluar dari gedung hotel ini .
“ baik lah ,, tolong bawak ibu kembali “ jawab Arfan
“ kau tenang saja Arfan , sekarang bawak Aura keluar, dan jaga lah dia “ ucap Rani sambil memberi senyuman pada dua bocah itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Lisma
perjodohan dari kecil ternyata, lalu bgaimna nasib angel ?
2021-01-22
0