Bab 4

Bab 4

...Sesampai di Hotel Arfan langsung berlari ke salah satu toilet yang sudah sangat ramai di masuki oleh orang-orang yang ingin melihat keadaan Aura. Arfan membuka langkah  Dan melihat Aura yang lemas dan tak berdaya , kaki Aura  merah karena di pukul dan rambutnya sangat kusut . Aura hanya diam dengan setengah dari mata nya terbuka....

... “ ya tuhan , aku benar benar tidak tega melihatnya menderita  seperti ini “ batin Arfan....

...Perlahan-lahan Arfan mencoba mendekati Aura ....

...Arfan memberi  Aura sebuah pelukan erat yang membuat Aura hanya diam dan terpaku...

“ ada apa dengan ku ?” ucap Arfan dalam hati

...Setelah itu , Arfan merangkul Aura keluar dari hotel dan mereka hanya diam dan tidak membicarakan ha apapun. Aura dan Arfan masuk ke mobil dan pergi meninggalkan hotel ....

...Hari mulai siang , mobil Arfan berhenti di sebuah rumah mewah yang besar ,rumah itu memiliki taman  dan halaman yang sangat luas dan tidak itu saja pagar rumah juga sangat tinggi dan mewah  , bercat hitam dan gold seperti bak istana .  Ini adalah rumah  Arfan Alcandra Daffa seorang pengusaha kaya raya  di Indonesia ....

...Arfan  membuka pintu mobil dan merangkul  Aura  menuju pintu depan , mereka pun masuk  ....

...“Anisa,,, “ Arfan memanggil Anisa setelah sampai di ruang tamu...

... “Iya,, “ jawab Anisa yang  berlari menuruni tangga karena sangat senang mendengar kakak laki lakinya itu pulang .  Anisa terperangah melihat Arfan  yang masih memakai baju kerja dan membawa wanita yang lemah dan kotor ....

...“bawak ia kamar ,beri Aura baju ganti  dan setelah itu kamu telpon dokter untuk memeriksa keadaannya “...

...“ah.. Iya kak “ Anisa pun membawa Aura ke kamar tamu  tanpa bertanya apa apa pun kepada kakaknya ....

...Arfan pun masuk ke dalam kamarnya yang berada di lantai 2 , ia duduk di sofa yang berada di dekat tempat tidurnya...

... “ bagaimana bisa aku terus membantunya sampai aku membawanya ke rumah ini ?” batin Arfan...

...Setelah  Anisa selesai mengurus Aura dan menyuruh Aura beristirahat , ia pun datang ke kamar Arfan dan langsung mengajak Arfan berbicara...

...“ sekarang jelaskan pada ku apa yang terjadi ? ”...

...“ aku tidak tau laki laki mana lagi yang memukulnya “ jawab Arfan sambil mengambil nafas panjang ...

... “ aku benar benar kasihan padanya , bagaimana bisa hidupnya sangat menderita seperti ini “tambah Anisa...

...\~...

...Malam pun tiba , Arfan mengambil sebuah minuman dingin di lemari es yang ada di dapur sambil mengabaikan handphone nya terus berdering menandakan ada panggilan masuk . setelah mengambil minuman nya , ia pun menuju kamar ayah dan ibunya . kamar yang hampir setiap hari Arfan datangi walaupun hanya sekedar melepas rindu pada orang tuanya ....

...Arfan duduk di kursi goyang milik ayah , kursi yang slalu ayah Arfan gunakan untuk membaca Koran ....

...“ seandainya ayah ada di sini , aku akan meminta keputusan dari ayah , jika ayah menyetujui aku menikahinya maka aku akan melakukan itu “ ucap Arfan yang terus memikirkan Aura...

...“ kak , apakah kakak mengingat sesuatu ?”  Anisa tiba – tiba datang  yang membuat Arfan terkejut dengan suaranya....

...“ sayang , bisakah kau mengetuk pintu dulu ? “ jawab Arfan dengan nada kesalnya...

...“ untuk apa Mengetuk pintu , ini adalah kamar ayah dan ibuku “ jawab Anisa sambil tertawa kecil...

...“ teringat apa ?” Tanya Arfan kembali...

...“ kak , apa kakak tidak ingat , bahwa 15 tahun yang lalu tempat di hari ibu meninggal kakak sudah pernah bertemu dengan kak Aura ?”...

...“ maksud mu ?” tanya Arfan heran...

...“ kakak ku sayang , bagaimana kakak bisa lupa . bukannya di hari kejadian gempa 15 tahun yang lalu di hotel kita ,  kakak dan ibu waktu itu  bertemu   Aura dan ibunya ?”  sambil mengeluarkan 2 lembar foto di kantong baju tidurnya ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***