Jessica Romantika adalah seorang mahasiswi pendiam di kelas nya, yang kini menjalani semester empat. Ia cukup menguasai beberapa bidang, namun karena lingkungan yang sering mengabaikannya ia jadi cuek dan hanya bertanya atau menjawab seperlunya saja.
Jessica berjalan menyusuri koridor kampus, melirik mahasiswa lain yang berjalan tertawa bersama geng nya. ingin seperti mereka, namun apalah dayanya yang hanya dianggap remahan debu.
Jessica menundukkan kepalanya, mengembuskan nafas berat, lalu pergi ke perpustakaan mencari buku yang ia perlukan.
"Atas nama ?"
"Jessica Romantika"
"Jessica Romatika, dari Fakultas Ekonomi ?"
"Benar pak"
"Oke. Waktu pengembalian seminggu sejak hari ini"
Jessica tersenyum menerima sebuah kertas peminjaman buku. Lalu berjalan meninggalkan gedung perpustakaan.
"Jessica ?" Tanya seorang driver online.
"Ya pak" Jessica masuk kedalam mobil itu dan pergi meninggalkan kampus.
Jessica meletakkan tas dan buku yang baru saja ia pinjam dari perpustakaan dengan rapi di atas meja belajarnya. Lalu beranjak ke cermin meletakkan kacamata yang ia kenakan sehari-hari di atas meja rias, lalu melepas ikat rambut yang melekat di rambutnya, rambut panjang dan lebat yang ia ikat seperti kuncir kuda setiap hari itu tak membuat rambutnya rusak rambut itu tergerai rapi di punggungnya.
Jessica menghempaskan tubuhnya di ranjang. menatap langit-langit kamar yang tidak begitu besar.
Sampai kapan hidupku akan seperti ini ?
Aku lelah Ibu, sangat lelah.
Tiba-tiba ponselnya bergetar, Jessica menarik benda kecil itu dan melihat notif yang terpampang disana. Dengan malas, Jessica mengangkat panggilan itu.
"Jessi, hari Ini kau harus datang lebih cepat, malam ini kau sudah di booking oleh 4 lelaki. Kau sangat beruntung." Terdengar suara seorang wanita di ujung sana.
Jessica terdiam beberapa saat, hingga membuat wanita di ujung sana merasa kesal.
"Jessi, kau dengar ?" Ucap wanita itu dengan nada kesal.
"Ya" Jessica melempar ponselnya ke sebelahnya. Kembali menatap langit-langit kamar.
Ibu, kenapa kau begitu tega ? Apa salahku yang membuatmu menyerahkan hutang-hutangmu padaku ? Tidakkah kau tahu aku sangat menderita hidup seperti ini ?.
Butiran air keluar dari ujung matanya, Jessica menarik nafas panjang dan mengeluarkan nya pelan.
Tak apa bu, kau memang ibu sialan yang tak sengaja melahirkan ku ke dunia ini.
Jessica beranjak dari ranjang dan pergi membersihkan diri. Jessica menuangkan sabun cair di spons, lalu menggosok nya ke tubuhnya. Aroma sabun yang begitu memikat, sehingga setiap lelaki yang mendekatinya menjadi tergiur.
Jessica mengenakan pakaian Sexy, sehingga kulitnya yang putih mulus terlihat dengan jelas, lalu beranjak ke cermin berdandan secantik mungkin dan tak lupa juga ia memakai wig di kepalanya.
Jessica menatap dirinya di cermin, terlihat seorang wanita yang begitu menggoda dengan pakaian minim, wajah yang telah dirias dan rambut palsu berwarna pirang sangat membuatnya terlihat lebih berbeda dari biasanya.
Jessica memakai high heel boots yang panjangnya hampir sampai ke lutut. Jessica mengambil tas yang diberi oleh bosnya lalu pergi meninggalkan tempat tinggalnya.
"Good job Jessi, kau bisa memuaskan empat lelaki hari ini. Akhir bulan nanti, kau akan mendapat bonus" Terukir senyuman di wajah bosnya itu.
"Aku punya urusan, aku pergi dulu Nyonya Sandra" Ucap Jessica dengan tatapan malas.
" Okay, kau boleh pergi sekarang. Jangan lupa besok datang lebih cepat lagi, lelaki itu ketagihan tidur dengan mu" Ucap Nyonya Sandra dengan wajah sumringah.
Jessica pergi meninggalkan tempat nya bekerja setiap malam. Saat ingin keluar dari tempat itu, Jessica dikejutkan oleh seorang lelaki.
"Jessi, kau tampil mempesona malam ini, pasti tadi banyak pelanggan ya ?" Ucap lelaki itu dengan tatapan meledek.
"Tentu saja, wanita cantik memang selalu di incar banyak lelaki" ucap Jessica dengan nada sombong.
"Haha, aku penasaran bagaimana gaya main mu di ranjang" ucap lelaki itu lagi dengan wajah mesum.
"Sebaiknya kau harus berkaca dulu Romi, lihat Isi kantong mu" ucap Jessica dengan nada ketus.
"Haha.. kau selalu melawak begitu ya. Hmm, Okay aku menyerah. Jadi mau pulang bersama ku ? Aku juga tak ada pelanggan lagi, lagian ini sudah jam 2 pagi" Ucap lelaki itu melihat jam tangannya.
Jessica menerima tawaran Romi untuk mengantarkannya pulang. Di dalam mobil Jessica dan Romi sama-sama diam.
"Jadi di siang hari kau melakukan Apa ?" Tanya romi memecahkan keheningan.
"Bukan urusan mu" Ucap Jessica cepat.
"Woooo.. Haha… Kau judes sekali, bagaimana bisa para lelaki tergila-gila padamu ?" Ucap Romi terkekeh.
"Kau tak akan pernah tahu" Ucap Jessica dengan nada ketus.
Romi geleng-geleng kepala mendengar ucapan rekan kerjanya itu. Jessica turun dari mobil Romi dan membanting pintu dengan keras. Romi terkejut melihat balasan Jessica padanya.
"Wah, menarik sekali sudah dibantu malah merugikan. Awas saja kalau pintu mobilku sampai rusak." Ucap Romi memandang punggung Jessica yang mulai menjauh.
Jessica berjalan menuju kosan nya, ia minta diturunkan oleh Romi saat di jalan raya dekat tempat tinggal nya. Tak mau jika lelaki itu mengetahui dimana ia tinggal.
Jessica melepas baju dan wig yang dikenakannya, melemparkannya ke tong sampah.
"Sungguh menjijikan" Jessica mengangkat tangannya dan menatap jemari nya yang lentik.
"Para lelaki sialan, aku sudah mengotori tangan ku demi nafsu mu itu. Kau tak memikirkan anak dan istri mu yang menanti kepulangan mu. Baj*ngan." Dengus Jessica kesal lalu beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
.
.
.
.
Jangan lupa feedback nya ya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments