BAB 5

"Nggak apa-apa Dii,kamu nggak perlu merasa bersalah seperti itu" ujar Lena sambil membalas pelukan sahabatnya.

"Terus selama dua tahun ini kamu dimana?," Tanya Diani sambil menyandarkan yubuhnya disofa." Aku di singapore Dii, disana aku operasi wajah dan pemuliahan selama satu tahun setengah, nih baru 3 minggu aku kembali dari sana terus langsung aku ke kota ini" Cerita Lena yang kemudian diangguki oleh Diani.

"Oh ia Di aku mau cerita sama kamu, barusan ada laki-laki yang datang sendirian ke kafe, Kelihatannya dia sedang ada masalah, Aku sangat familiar dengan wajahnya, makanya aku samperin dan ajak kenalan" cerita Lena dengan senyum manisnya.

"Dan pas sesuai perkiraan ku,kamu tau nggak siapa?

dia?"Lena bercerita dengan sangat antusias,"Emangnya siapa Len,?Tanya Diani penasaran.

"Dia yang pernah aku ceritain,laki-laki yang menolakku karena dia telah memiliki pacar, tapi kayaknya dia tidak mengenali aku,mungkin karena wajahku sedikit berubah."hmmm, yang mana ya Len?Diani semakin penasaran dengan cerita Lena.

FLASHBACK ON

Diani dan Lena sedang duduk di kantin sekolah saat jam istirahat,"Di aku mau ceritain sama kamu,kenapa aku nangis waktu itu" kata Lena dengan wajah yang murung.

Diani yang melihat raut wajah Lena berkata."Kalau kamu belum siap cerita,nggak apa-apa Len aku nggak mau kamu sedih lagi mengingatnya".

"Dii,aku sudah siap kok,aku sudah nggak apa-apa mungkin dengan cerita sama kamu aku bisa lebih lega" Lena berusaha tegar.

Diani menggangguk dan Lena mulai bercerita"Aku punya teman namanya Reza, Dia baik banget sama aku,dan seiring berjalannya waktu aku mulai suka sama dia, dari caranya dia bicara, perhatian sama aku, pokoknya semua deh. Aku ngajak dia ketemu dan menyatakan perasaanku padanya"Lena bercerita dengan mata yang berkaca-kaca. "Kemudian dia memelukku, aku kira dia menerima cintaku, tapi kamu tau Dii dia bilang apa" Lena mengambil gelas jus dan meminumnya.

Diani diam memberikan waktu kepada Lena "Dia bilang kalau selama ini dia hanya mengganggapku sebagai adiknya" Air mata Lena menetes tapi sesegera myngkin di hapusnya.

Melihat Lena yang sudah menangis Diani menepuk pundak Lena" Sabar ya Len kamu pasti bisa menemukan laki-laki yang tulus sayang sama kamu" Ujar Diani menguatkan Lena. Lena pun hanyak mengangguk. Kemudian berkata "Makasi ya Dii kamu udah mau dengar cerita aku" kata Lena sambil menghapus air matanya yang kembali jatuh.

"Sama-sama, kamu bisa bercerita apapun yang kamu mau sama aku"Diani tersenyum ke Lena dan Lena pun membalas senyumannya.

"Tapi nangisnya udahan dong, kamu tambah jelek tau mewek gitu"Kata Diani menghibur Lena" Yee, Biarpun aku nangis sambil jungkir balik juga tetep cantik kaliii, aku kan sudah cantik sejak lahir" Balas Lena tidak mau kalah.

Ha ha ha ha"Merekapun tertawa sambil meninggalkan kantin dan kembali ke kelas masing -masing.

FLASHBACK OFF.

****

Rian sudah sampai di rumah dan mendapati Diani tidak ada dirumah,

Assalamualaikum,"Rian mengucapkan salam tapi tidak ada yang menjawab.

"Dianiiiiiii,kamu dimana?" Rian memanggil Diani sambil menaiki tangga.

Ceklek (anggap saja suara pintu)

Rian memasuki kamar dan tidak menemukan Diani di sana, Rian kemudian melemparkan jas ke sembarang tempat dan menjatuhkan dirinya di sofa kamar.

Rian mencoba menghubungi Diani tapi tidak diangkat.

"Lenaa"Rian bergumam mengingat nama dan wajah yang dijumpainya di kafe tadi. " Apakah kamu wanita yang sama" Rian mencoba mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!