Penamparan secara nyata adalah pemukulan menggunakan telapak tangan pada bagian kulit pipi dengan kekuatan tertentu. Frase pelengkap
‘dengan kekuatan tertentu’ disini menjadikan sebuah tamparan sebagai kata berpolisemi. Bila ditampar dengan kekuatan lemah lembut berarti ungkapan sayang ketika bercanda menggunakan tamparan. Kekuatan tamparan sedang merupakan
definisi tamparan secara umum, tamparan yang serius untuk dipukulkan kepada seseorang yang bersalah, dibenci atau musuh. Sedangkan tamparan keras, dapat bermakna konotasi yaitu sesuatu hal yang dapat menjatuhkan harga diri seseorang
di muka umum, secara denotasi merupakan tamparan tunggal yang sangat keras yang
merusak bagian dari tubuh lawan.
Tamparan bagi orang melayu adalah sesuah tindakan yang dilakukan ketika seseorang benar- benar melakukan kesalahan fatal dalam norma adat dan agama, seseorang yang melakukan tamparan hendaklah seseorang yang benar- benar bijaksana dan paham atas tindakannya terhadap orang yang dikenai tamparan. Hal ini dikarenakan
selain sebuah tamparan akan melukai fisik, dan juga akan melukai hati dan perasaan, karena sebuah tamparan bagi orang melayu menyangkut harga diri,
marwah dan kehormatan. Ketika seseorang ditampar dengan tamparan yang sebenarnya ditempat umum maka rusaklah kehormatan seseorang itu di hadapan
orang banyak. Berbeda dengan pemukulan lainnya tamparan adalah termasuk pumukulan yang dilakukan pada kepala, bagian yang vital dalam sistem tubuh manusia, otak. Sebuah tamparan adalah tindakan merusak kehormatan seseorang
yang telah melanggar norma.
Apa yang aku rasakan bukanlah sebuah tamparan, secara hukum di manapun itu merupakan sebuah pemukulan.
Kriminalitas dalam sistem pendidikan yang belum terbenahi pada masa itu telah menimpa seorang anak sederhana dari keluarga sederhana, yang bermimpi bahwa sebuah sistem pendidikan dalam sekolah akan mengubah nasibnya.
Nasib yang berubah itu seperti nasib belantara Lembah Kuantan yang telah berubah menjadi lahan
perkebunan perusahaan. Sedangkan pada desa- desa di sepanjang jalan raya, semak belukar ditanami Pohon Karet sebagai lahan perkebunan rakyat, sumber mata pencaharian utama masyarakat Lembah Kuantan sebagai penyadap getah karet.
Pohon Karet yang tidak menghasilkan getah lagi setelah berusia diatas tiga puluh tahun akan ditebang. Kayu pohon tua tersebut dibelah- belah untuk menghasilkan kayu bakar, sebagai
mamfaat tambahan untuk menambah penghasilan.
Petani tua membelah kayu mati dengan kapak. Sekali kapak menancap landas maka kayu kering pun
terbelah, rusak, tak bisa dipersatukan lagi. Sedemikian tajamnya kapak, namun ada sesuatu yang melebihi tajamnya besi di ujung mata kapak. Benda itu tidaklah keras, seperti baja atau berlian, melainkan lunak dan liat, namun begitu tajam
melukai lorong- lorong terdalam amygdale. Benda itu adalah lidah. Lidah yang mengeluarkan kata- kata yang melukai hati dan perasaan dalam kalimat- kalimat yang akan direspon oleh syaraf- syaraf amygdale. Sehingga syaraf- syaraf ituterluka meninggalkan sebuah kenangan traumatik seumur masa.
Aku bukanlah lelaki yang cengeng, juga bukan anak lelaki yang manja, lihatlah dan orang- orang tahu
akan itu. Sebanyak sakit yang dirasakan oleh badan, sejauh kaki melangkah dalam perjalanan hidup aku sanggup bertahan selama ini. Aku tahan.
Sampai pada suatu senja menjelang maghrib datang, di ruang keluarga kami. Ayah dan emak seperti biasa
menonton berita hari ini di televisi. Dan dalam berita itu aku teringat kejadian di sekolah tadi.
“Tadi disekolah aku juga di tampar…” Hening, kemudian wajah emak berubah.
“Siapa ? “ Bisiknya lirih, matanya menyorotkan keseriusan.
“Guru …”
“Hahh ?!” Ayah ikut berbicara, beliau mengecilkan volume TV.
“Mengapa ?”
“Mmm, tidak apa apa…” Lanjutku, aku tidak ingin
peristiwa ini menjadi besar. Keras pukulan yang melukai fisik, aku sanggup menahannya. Aku sanggup tahankan.
“Jelaskan …” Ayah memeriksa bagian kepalaku. Ayah melihat bagian telingaku, masih memerah.
“Jelaskan…, ceritakan Nak” Emakku memohon, permohonan dari seorang perempuan yang telah mengandung seorang anak selama sembilan bulan dengan penuh rahman dan rahiem, kasih sayang.
Dan ceritaku pun mengalir sejujur hujan yang jatuh ke permukaan bumi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
🌈Pelangiku
😭sedih sekali ceritanya..
kenapa aku baru ketemu cerita sebagus ini..
sayangnya yg ngeLIKE sedikit sekali..
2023-12-26
0
Zahara Febriyanti
😭😭😭
2021-04-25
0
ZAZA💕💕💕
mmm
2021-04-06
0