Lisa berjalan menuju meja makanya,
"kok lama nduk" tanya bu Herni
''Iya bu tadi di toilet ketemu sama Jihan, teman Lisa SMP. Yang kasih menu tadi , kita ngobrol dulu sebentar" jawab Lissa
"oh gitu, yasudah buruan makan" ucap bu Herni
Lissa segera menyendok makananya dan memasukanya kedalam mulut. Belum sampai ke mulut Lisa, kak Handa kaka Lisa mengambil sendok Lisa dan memasukanya ke mulut Handa.
"Baca doa dahulu bocah, kebiasaan banget dah langsung kunyah" ucap kak Handa
''iya nduk baca doa dahulu" sahut bu Herni
''Issh apaan si kakak, iya bu hehe Lisa lupa'' ucap Lissa
Ayah Imam, ayahnya Lisa hanya tersenyum melihat tingkah anak- anak nya. Mereka menikmati hidangan masing- masing, sambil berbincang dan sesekali saling melempar tawa.
Setelah selesai makan, mereka mengantarkan Lissa menuju rumah kos lantai dua. Ayah, ibu dan kakak Lisa berpamitan pulang, suasana sedih menyelimuti hati Lisa karena ini baru pertama kalinya Lisa jauh dari orang tua Tetapi disisi lain Lisa ingat kewajibannya harus menuntut ilmu.
Mobil hijau metalik meninggalkan rumah kos lantai 2, Lisa masih berdiri didepan pintu gerbang rumah kos hingga mobil hijau metalik benar- benar hilang dari pandanganya.
"Ayah, ibu khawatir sama Lisa, dia bisa gak ya ngurus diri sendiri , dia kan baru pertama jauh sama kita , nanti kalau dia sakit gimana yah"
"sudah bu kalau gak sekarang kapan lagi dia bisa belajar mandiri. Lisa sudah 18 tahun bu biarkan dia belajar memilih kehidupanya sendiri, kita awasi jarak jauh saja'' jawab pak Imam
''iya yah" jawab bu Herni dengan mata berkaca- kaca.
Pak imam yang melihat mata istrinya sudah mendung dan akan menjatuhkan air matanya, segera membelai pipi bu Herni bermaksud menenangkan hati bu Herni.
"Iya bu lagian adek udah gede, kakak bantu awasi adek juga bu tenang saja" ucap Handa
Handa adalah mahasiswa semester akhir di kota yang sama dengan Lissa, namun Handa sedang Libur semester sehingga ikut ayah dan ibunya pulang ke kampung halaman.
"Iya Han itu kewajibanmu sebagai kakak" ucap pak Imam
......................
Pagi yang cerah menyambut tubuh berkulit putih dan tinggi semampai. Lisa sudah sampai di sebuah gedung bertuliskan Fakultas Kesehatan Program Studi Sarjana Kebidanan.
Hari ini hari pertama Lisa menjalani masa orientasi mahasiswa, Lissa merasa bersemangat dan bahagia.
Semua mahasiswa baru berpakaian hitam putih dan menempati tempat duduk masing - masing.
Lisa duduk di barisan paling depan, satu persatu mahasiswa baru memperkenalkan diri..
"Nama saya Siska, usia18 tahun asal dari kota Jakarta, hobi olahraga voli, dan saya pernah menjuarai lomba voli tingkat kota sewaktu saya duduk dibangku SMA," ucap Siska
"wow hebat, cantik berprestasi, jadi insecure" gumam Lissa
Kini giliran Lisa yang memperkenalkan diri.
"Nama saya Lisa asal dari kota Semarang , hobi menulis cerita" ucap Lissa
"oh dari kota Semarang , saya juga kelahiran kota Semarang salam kenal ya" ucap seorang laki laki berpawakan kurus putih hidung mancung yang berkedudukan sebagai anggota BEM.
"eee iya kak" ucap Lissa
''etdah cakep bener itu'' orang gumam Lisa tidak mengedipkan mata.
"udah biasa aja liatnya aku emang cakep ko" sahut laki- laki anggota BEM itu.
"kenalin , gue Satria, anak keperawatan semester lima" kata Satria sambil menyodorkan tanganya
"Li Liisa kak" jawab Lisa gugup membalas jabatan tangan Satria.
"Kenapa ni anak, baru gue deketin udah gugup gitu heem , tapi cantik juga sih , polos gemeshin" gumam Satria sambil tersenyum
"biasa saja nggak usah gemeteran gitu" kata Satria sambil mendekatkan tanganya ke hidung Lisa dan melenggang meninggalkan Lisa.
"Widih perawat genit" umpat Lisa kesal
Tanpa Lisa sadar ternyata Satria mendengar ucapan Lisa.
"Tapi kamu terpesona kan ? jawab Satria
Wajah Lisa terlihat memerah bagaikan tomat matang.
"Kakak ni bisa aja,,enggak ko kak"
"enggak salah"
"boleh bagi personal contact kamu nggak? tanya Satria
"oh emmm iya kak boleh, ni nomorku"
"makasih"
"sama sama kak" jawab Lissa
''Ko gue bolehin ya , cowok genit gitu bisa jadi buaya yang suka tebar pesona ke cewek- cewek. Duhhh Lissa gampang banget si kamu kasih kontak personal ke orang" gumam Lissa
Satria beranjak meninggalkan Lisa, kali ini Lisa memastikan bahwa Satria telah pergi.
"Dasar cowok ganteng yang ke PD-an..tapi emang ganteng si hehe" ucap Lissa lirih
"hey,, tiba tiba ada yang menepuk pundak Lisa dari belakang.
''kenalin aku''
Bersambung...
Terimakasih sudah mampir di novel Perawat si Pencuri hati.
Ikuti terus kelanjutan kisah Lissa bersama seorang perawat yang telah mampu mencuri hati Lissa Hana Fahrani..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Amir rd.
Mahasiswa baru..🎉
2021-12-17
1