Rayzell menceritakan semua kepada kedua sahabatnya tanpa ada yang dikurangi. Ardhan dan Arran yang mendengar Rayzell bercerita, sejenak mereka saling pandang. Pasalnya mereka tau seperti apa Rayzell.
Mereka tidak menyangka, seorang Rayzell Ferdinan sang Cassanova yang dingin dan juga tidak kenal ampun terhadap lawan bisnisnya, tidak bisa berkutik dan kehilangan taringnya bila di depan orang tuanya.
Ditempat yang sama dan di meja yang tidak jauh dari mereka, ada seseorang gadis yang terus menatap kearah Rayzell dan para sahabatnya.
Hana yang memperhatikan Rayzell dengan begitu intens, tidak menyangka bahwa dirinya bisa melihat sang idola dari jarak yang begitu dekat. Andai mahluk yang sempurna itu Tuhan ciptakan khusus untuk ku, akan aku kurung di rumah saja. sehingga orang-orang tak akan melihat ketampanan mu. Gumam hana.
Rayzell yang merasa ada gadis yang terus menatap dirinya, dia menoleh dan menatap kearah gadis itu. Sedikit kaget setelah tau siapa yang menatap dirinya, seketika Rayzell memalingkan mukanya dan kembali mengobrol dengan teman-temanya. Bukan Rayzell namanya bila dia tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya.
Arshima yang merasa aneh, dia menyikut lengan Hana, Karena sedari tadi mereka mengajak ngobrol tak ada jawaban dari Hana.
"Eh ya kenapaa?" Hana terperanjak dan tersadar dari lamunannya.
"Elo kenapa sih dari tadi bengong mulu? di ajakin ngomong juga!" sungut Arshima yang merasa kesal,kemudian meminum jus yang ada di depannya.
" Iya Na, lo liatin siapa sih! Ngga biasanya lo bengong gini" Sahut Fida menatap Hana dengan intens.
"Apaan sih kalian ganggu aja!" Gerutu Hana. "Kalian lihat deh itu siapa yang ada ujung meja sana" Menunjuk kearah meja yang ditempati Rayzell dan para sahabatnya.
Betapa kagetnya mereka melihat kearah yang di tunjuk Hana. Bahkan Arshima tidak sadar dengan mulutnya yang kini terbuka lebar.
"Na..na.. itukan idola lo!!" pekik Arshima menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Iya gue tau!" menaruh dagunya diatas kedua tangannya. "mimpi apa ya semalem gue? hingga bisa bertemu dengan babang tamvan disini" sambungnya yang masih setia memperhatikan Rayzell.
"Gue samperin aja kali ya? sekalian Minta foto bareng" Dengan nada centilnya,Hana mengambil ponselnya di tas dan berjalan menuju ketempat Rayzell.
Arshima dan Fida menepuk jidat mereka masing-masing secara bersamaan, mereka tau apa yang akan terjadi selanjutnya.
Hana berjalan dengan pedenya, banyak pasang mata yang menatap Hana. ya karena Hana memakai baju yang pas di tubuhnya dan celana jeans panjang yg melekat dikakinya. sehingga memperlihatkan bentuk tubuh Hana yang bak Gitar Spanyol.
"Hai kak...boleh gabung ngga?" Tanya Hana menatap Rayzell.
"Oh ya boleh..silahkan!" Sang playboy menarik kursi di sebelahnya dengan cepat dan mempersilahkan Hana untuk duduk.
"Aku Hana kak," dengan nada yang manja, Hana mengulurkan tangannya ke Rayzell, namun Rayzell tidak menghiraukan dan memilih memainkan ponselnya.
"Aku Ardhan, Ardhan Yudishtira!" dengan cepat Ardhan menyambut uluran tangan Hana yang di tujukan untuk Rayzell. Ardhan tak mau membuat gadis cantik yang ada di depanya ini kecewa karena sikap dingin Rayzell.
"Dia Rayzell dan ini Arran" sambungnya menunjuk Rayzell dan Arran bergantian, memperkenalkan sahabatnya kepada Hana.
Hana tersenyum dengan manisnya menatap mereka bergantian, Hana merasa sedikit kecewa dengan sikap Rayzell yang dingin tak sesuai yang di perlihatkan di TV.
"Oh ya kak..boleh ngga aku minta foto bareng kakak?" pinta Hana menatap Rayzell. "Aku ngefans banget loh sama kakak, bahkan dari saat aku masih SMA" Hana memohon kepada Rayzell dengan mata puppy eyes nya.
"boleh kok...sama aku juga boleh," sahut Ardhan menaik turunkan alisnya.
"Sini ponsel-nya, aku fotoin kalian bertiga," Arran yang sedari tadi hanya diam meminta ponsel Hana dan memfoto mereka bertiga, dengan posisi Hana di tengah. Setelah selesai memotret mereka, kemudian ia menyerahkan ponsel-nya ke Hana.
"Makasih ya kak fotonya, aku pulang dulu" Hana berdiri kemudian bersalaman dengan mereka. kecuali Rayzell, yang masih tidak menyambut uluran tangannya.
Hana menghampiri teman-temannya, kemudian memutuskan untuk pulang. Hana naik ke mobil Fida, karena Hana tidak membawa mobil sendiri dan kebetulan rumahnya dan rumah Fida berada di komplek yang sama.
"Gimana dapet Na?" tanya Firda menghidupkan mobilnya.
"Dapet lah!!" jawabnya. "ngga nyangka gue ternyata sifatnya ngga sama seperti yang diperlihatkan di TV," Hana mengambil ponselnya dan memperlihatkan fotonya tadi ke Fida.
"Emang dia kenapa?" tanya Fida setelah melihat foto yang ada di ponsel Hana.
"iiihhh dia super duper jutek dan dingin. berasa kayak berada di Kutub Utara tau ngga sih," Hana menggetarkan Bahunya seakan-akan kedinginan.
Selang beberapa menit, mobil yang mereka kendarai masuk area komplek perumahan mereka. Hana turun dari mobil dan kemudian pamit kepada Fida. Hana melambaikan tangannya, lalu masuk kedalam rumahnya.
"Assalamu'alaikum Paahh..Maahh.." Hana masuk kedalam rumah seraya berucap salam. Hana berjalan menuju ruang keluarga mencari keberadaan orang tuanya.
"Wa'alaikumsalam!" jawab Nyonya Ana yang mendengar salam Hana. "Eeehh anak Mama yang cantik udah pulang. Gimana sayang kuliahnya?" Nyonya Ana memeluk dan mengusap kepala anak semata wayangnya itu.
"Ya gitu deh ma" Hana duduk di samping Papanya yang sedang membaca koran dan berkelanjutan manja di sebelah lengan papanya.
"Oh ya Ma, tadi Hana ketemu sama idola Hana yang seorang model itu loh Ma!" ucap Hana Antusias.
"Oh ya.. ketemu dimana sayang? " Tanya Nyonya Ana semangat. beliau tahu bahwa putrinya itu mengidolakan sang Model sejak Hana masih duduk di bangku SMA.
"Hana tadi sepulang dari kampus mampir dulu nonton di bioskop ma, sama Arshima juga Fida yang ada di mall daerah XX," Hana membenarkan posisi kepalanya yang ada di pangkuan mamanya.
"Kenapa ngga ngabarin dulu kalau mau nonton?" Tanya Tuan Yosi dengan tegas.
"Hehe maaf Pa.. Hana lupa," jawabnya cengengesan. lalu Hana memeluk Tuan Yosi dan mencium pipinya dengan lembut agar dengan cara itu papanya tidak marah, dan itu berhasil membuat Tuan Yosi luluh.
"Hana tadi sama sahabat-sahabat Hana Pa, cuma nonton habis itu makan di restoran yang ada di gedung yang sama. Nah pas di restoran Hana ketemu sama idola Hana pa, itu loh pa Model papan atas yang baru-baru ini berhenti jadi model dan menjalankan bisnis orang tuanya. Namanya RAYZELL FERDINAN, massa Papa ngga tau sih!" jelas Hana panjang kali lebar ngga pakai tinggi.
Tuan Yosi mendengar nama yang di ucapkan Hana, mengingat-ngingat pernah dengar nama itu seperti nama sahabatnya dulu sewaktu masih kuliah.
Hana yang sudah menguap berulang kali segera pamit kepada orang tuanya, naik keatas masuk kedalam kamarnya kemudian membersihkan diri. selesai mandi Hana duduk di meja rias dan mengoleskan krim ke tubuh dan wajahnya. Hana memang rajin merawat kecantikan kulit wajah dan juga tubuhnya. Hana naik keatas tempat tidur, memasukkan dirinya kedalam slimut dan segera tidur.
**Hai kak... terimakasih dah baca novel pertama akuu. jangan lupa like, komen dan masukkan ke favorit kakak ya... ^•^
lee_yuta^•^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
awal cerita yg bagus thour, 🤭☺☺
2024-03-31
0
Miss Typo
beneran seru nih cerita 👍
2023-05-24
0
Coco
next next
2023-01-01
0