Setelah sampai di area pesantren, mobil abi langsung menuju garasi rumah utama. Zaki langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur yang tidak terlalu besar. Suasana masih sama, hanya saja tidak ada Hasna yang biasa mengganggunya.
"Huhh... jadi kangen Hasna. Kapan-kapan mau nengok ke sana ah" Ucap Zaki sambil melihat foto keluarga yang terpampang wajah adek kesayangannya juga.
Keesokan harinya, Zaki sudah mendapat tugas dari abinya untuk mengajar santriwan dan santriwati mengaji kitab kuning, membahas tentang bab nikah. Setelah selesai menjelaskan, Zaki melontarkan pertanyaan pada santriwan.
"Kamu kang, yang pakai baju kuning. Sebagai seorang laki-laki maksimal boleh memiliki istri berapa?" Ujar Zaki sambil senyum ke arah santriwan tersebut
"Maksimal 4 Gus haha" kata santriwan tersebut
Suara riuh tawa santriwan dan santriwati yang terbatas satir mengelingi ruangan tersebut, mendengar pertanyaan yang dilontarkan Zaki.
"Kamu kok baru datang? ini ngajinya mau selesai" Kata Zaki ketika sekilas melihat santriwati yang baru saja masuk ruangan
"Maaf gus, tadi saya.... emmm... sayaa" Jawab santriwati itu dengan sangat gugup karena menyadari kesalahannya.
"Baik, akan saya maafkan. Tapi jika bisa menjawab pertanyaan saya" ucap Zaki dengan ekspresi santai
"I iiyaa gus" jawab santriwati itu
Ini guru baru, bikin jantungan aja. mentang-mentang lulusan luar negeri sombong banget gayanya (batin santriwati tersebut)
Sedangkan santriwati itu, semakin jantungan mendengar ucapan Zaki. Suasana yang mulanya ramai, menjadi sunyi.
"Kata temen kamu yang pakai baju kuning tadi, laki-laki boleh memiliki empat istri. Apakah boleh?" tanya Zaki sedikit melirik santriwati tersebut
Udah tahu boleh, masih ditanyakan lagi (batin santriwati itu)
"Bismillahirrohmanirrahiim, kalo menurut saya tidak boleh gus, tapi kalo menurut islam boleh" Jawab santriwati itu, masih tidak berani menatap Zaki
"Kenapa tidak boleh? apa kamu bisa menyebutkan sumber hukumnya?" tanya Zaki lagi
Waduh, ini guru baru tanya terus lagi (batin santriwati itu)
"Maaf gus, tidak boleh menurut saya. Karena saya tidak mau diduakan, tigakan, atau empatkan. Sesuai Firman Allah swt dalam Q.S. An Nisa ayat 3, yang artinya: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan berlaku adil, maka (nikahlah) seorang saja (Q.S.An-Nisa': 3)." jawabnya dengan tegas sekilas melirik ke arah Zaki
"Baik, kamu saya maafkan. Tapi lain kali jangan di ulangi lagi. Belajar hari ini saya cukupkan, Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh" ucap Zaki yang lansung meninggalkan ruangan itu.
"Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh, syukron katsiiron gus" Kata santriwan dan santriwati bersamaan.
"Nil, kamu kok telat terus siiih... Bisa-bisa kamu dapet hukuman terus dari Gus Zaki lho" kata Kaira melihat sahabat karibnya itu
"Kamu kan tahu Ra, biasanya juga seperti itu. Tapi abah tidak apa-apa. Cuma Gus Zaki aja yang mau cari masalah, lagian baru sekali ngajar udah kayak gitu sama santri" Ucap Nilna karena kesal dengan dengan gus nya itu.
"Maka dari itu Nilna, biar enggak gitu jangan telat-telatan mulu haha" kata Kaira sambil tertawa mengejek sahabatnya itu
" Tau ah Ra... balik ke ponpes putri yuk, tahu gitu aku gak masuk tadi" Kata Nilna sambil menarik tangan sahabatnya itu, yang masih di ruangan Madrasah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Rinjani
nah ini santriwati yg brani trus klu laki br punya uang nikah n poligami capek deh 🤭🤭🤲🤲🤣🤣
2022-05-24
0
Noer Anisa Noerma
aku seneng kalau cetita pondok
2022-01-20
1
گسنيتي
semangt brbau pesantren senng he
2021-11-05
1