Mick masih ingat saat awal ia menjadi bagian keluarga Pradipta. saat itu Mick, Kyara, ayah Adam, mommy Elizabeth, Nicolas- adik kandung Kyara dan bibi Any- kakak dari mendiang ibunya juga sepupu Kyara, Dika sedang makan bersama setelah mengunjungi makam keluarga Kyara dimana mendiang ibu kandung juga nenek- kakek Kyara di makam- kan. tampak Kyara yang tertunduk sementara yang lainnya sedang asik makan bersama.
“ kau kenapa?” tanya Mick yang sadar jika Kyara menangis.
“ pengemis itu kasian kak.” ucap Kyara. Mick lalu melirik ke pengemis yang hanya bisa menatap pengunjung restoran itu makan.
“ tidak usah di pedulikan, ayo makan.” ucap Mick.
“ bagaimana aku bisa makan, kak? Disaat kita makan enak, nikmat juga kenyang, ada orang lain yang hanya bisa menatap kita makan.” ucap Kyara belum berhenti menangis.
Mick tertegun mendengar kata- kata Kyara, ini kali pertama Mick bertemu orang seperti kyara. Jika itu orang lain, mereka cenderung tidak peduli dengan para pengemis juga para peminta itu. Bahkan keluarga Kyara yang lain terkesan sombong dan tinggi hati.
Adik kandung Kyara saja sudah tinggi hati karena telah bekerja dan menyombongkan gajinya. Bahkan Mick sendiri pernah melihat jika Nicolas pernah memarahi Adam, ayah kandungnya di tengah jalan hanya karena hal sepele yaitu ayahnya hendak membawa sendiri komputer yang di beli Nicolas di LN, ia merasa telah bisa menghidupi keluarganya melebihi Kyara kakak kandungnya itu sebabnya ia bersikap semena- mena bahkan kepada orang tuanya.
‘ tidak tahu malu, hanya karena merasa telah bekerja dan memiliki gaji yang tak seberapa besar membuatnya merasa berhak memarahi ayahnya di depan umum?’ geram Mick saat itu.
Sedari dulu keluarga Mick memang selalu mengajari rasa keadilan- sedari Mick kecil. mungkin hal itulah yang membuat Mick memang paling benci dengan seorang penjilat, sekaligus orang yang sombong. hal itu jugalah yang membuat Mick merasa tidak nyaman saat pertama kali menjadi bagian dari keluarga Pradipta. Namun hanya Kyara- lah yang Mick pandang berbeda.
Masih lekat dalam ingatan Mick, wajah bahagia Kyara karena bisa memberi pengemis itu berupa makanan, minuman dan sedikit uang. Bagaimana bisa hal sederhana seperti itu bisa membuatnya bahagia? Di saat keluarga Pradipta yang lain berlomba- lomba menyombongkan apa yang mereka miliki hanya Kyara lah satu- satunya orang yang tak tertarik ikut berbaur dalam cerita sombong mereka.
Mick bahkan tak pernah melihat keluarga Pradipta lain memberi pengemis dan para peminta itu, yang ada para keluarga Pradipta itu malah mengomentari Kyara karena memberi pengemis yang mereka yakini bahkan memiliki lebih banyak uang dari yang Kelihatannya.
*
“ bruk!” suara benda terjatuh membuyarkan lamun Mick. Mick lantas bergegas menuju kamar Kyara namun sialnya kamar Kyara terkunci. Mick memang sengaja memesan kamar VIP yang dalam satu flatnya terdiri dari dua kamar tidur dengan kamar mandi di dalam kamar masing- masing dan satu dapur juga ruang tamu untuk berkumpul atau sekedar menonton TV.
“ Kyara? Kyara? Kau kenapa?Buka pintunya! ” ucap Mick dengan panik. Karena tak kunjung ada jawaban Mick mulai menggedor pintu kamar Kyara agak sedikit keras.
Baru mau mendobrak pintu itu, sebuah suara dari dalam kamar Kyara mengurungkan niat Mick.
“ aku tidak apa- apa, kak” ucap Kyara dari dalam kamar. Nafas lega seketika keluar dari mulut Mick.
Tak lama pintu kamar Kyara terbuka. Dan dalam sekejap Mick langsung kesusahan menelan saliva nya sendiri. Bagaimana tidak? Kyara hanya menggunakan handuk besar yang menutupi setengah tubuhnya yang mungil. Namun meski begitu hal itu tak juga melunturkan pesona Kyara.
Pundaknya yang tegap ter- ekspose dengan jelas, tetesan air dari rambutnya yang masih basah membuat kulit sawo matangnya tampak sensual. Bahkan meski setengah tubuh Kyara tertutupi dengan handuk tebal, tetap berhasil membuat Mick tak berkedip memandang Kyara.
“ kak?” ucap Kyara menyadarkan Mick.
“ ya., ya? Kau tidak apa- apa? Suara apa tadi?” tanya Mick dengan beruntun.
“ tidak ada apa- apa, hanya terpleset di kamar mandi tadi.” ungkap Kyara.
“ dan kenapa kau hanya menggenakan handuk?” heran Mick.
“ kau tadi tidak dengar? Aku terpleset di kamar mandi dan sekarang baju ku basah!” ucap Kyara kesal.
“ lagi pula kau juga dalam keadaan seperti ini, kenapa masih bisa mandi?” heran Mick.
“ lalu aku harus bagaimana? Khawatir? Meratapi nasib? Aku tenang karena aku merasa aku tidak bersalah!” geram Kyara.
Mick menghembuskan nafas kasar, wanita didepannya ini memang sangat suka mandi, bahkan jika keadaan gerah dan cuaca panas- Kyara dapat mandi dalam sehari hingga 5 kali.
“ ya sudah kalau kau tak apa- apa, aku akan membeli kan baju dulu untukmu dan makan malam untuk kita.” ungkap Mick meninggalkan Kyara.
---0o0---
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments