Demo Perusahaan

Desi dan Nadia berjalan beriringan memasuki kantor pusat Wijaya Group. Banyak karyawan yang baru saja datang berlalu lalang menuju tempatnya bekerja. Obrolan ringan pun terjadi di antara keduanya saat Nadia yang berada di posisi depan berhenti seketika lalu diikuti Desi yang menabrak Nadia karena berhenti berjalan dengan tiba-tiba.

"Apaan sih lu Nad, pake acara berhenti mendadak segala?" tanya Desi dengan nada agak tinggi karena kepalanya terbentur dengan kepala Nadia.

"Des coba pukul aku, aku pasti mimpi kan?" Nadia berkata tanpa melepas pandangannya ke depan.

Tanpa di komando pun Desi langsung memukul keras bahu Nadia seketika pula Nadia mengaduh kesakitan. "Emang kenapa sih, pakai acara suruh mukul segala?" tanya Desi yang bingung dengan sikap Nadia.

"Lihat tuh, aku gak salah liat kan? Alika bener-bener masuk kerja?" Nadia berkata sambil menunjuk meja kerja Alika.

Seketika Desi melihat arah tangan Nadia menunjuk. "Benar-benar susah dibilangin nih anak." Desi lalu segera menghampiri Alika. "Kenapa lu masuk kerja? emang Abizar udah baikan? gila ya lu ninggalin Abizar gitu aja? entar kalo ada apa-apa gimana?" berkata dengan sedikit emosi, kenapa harus ninggalin Abizar ketika dia koma. Begitu mungkin yang ada di pikiran Desi.

Bukannya marah karena sikap Desi yang bawel, Alika justru mengulas senyuman. "Udah ngomelnya?" dibumbui dengan sedikit tawa bahkan Nadia pun ikut tertawa. Tapi sepertinya tidak dengan Desi, meski bawel Desi merupakan teman yang sangat peduli dengan sahabatnya. "Abizar baik-baik saja, disana aku sudah nyewa perawat untuk menjaganya," jelas Alika.

Meskipun agak berat hati Desi dan Nadia menerima penjelasan dari Alika, tapi bagaimanapun juga Alika juga harus bekerja demi bisa membiayai pengobatan Abizar.

***

Terik matahari yang sudah berada di puncaknya menandakan jam makan siang telah tiba. Para karyawan ada yang pergi ke kantin perusahaan ada pula yang pergi ke restoran luar perusahaan.

Setelah menyelesaikan sholat dhuhur Alika dan kedua temannya sepakat untuk makan siang di kantin perusahaan saja. Menu yang sederhana dan pastinya tidak merogoh kocek yang dalam.

"Kalian udah denger belum tentang gosip Direktur kita?" Nadia memulai pembicaraan di sela-sela makan siangnya.

Alika dan Desi terlihat saling melirik satu sama lain. "Memangnya ada apa dengan Direktur?" tanya Alika yang memang tidak tau perihal mengenai atasannya itu.

"Menurut gosip yang beredar Direktur kita tengah melakukan korupsi di perusahaan ini," kata Nadia sedikit berbisik karena dia tidak mau di bilang jadi penyebar gosip jika memang berita itu tidak benar.

"Hahaha" tawa Desi saat selesai menaruh gelas jusnya. "Lu dapat kabar darimana? masak iya Direktur korupsi di perusahaannya sendiri?" kali ini tawanya semakin keras.

"Ihh Desi, aku serius nih." Sekali lagi Nadia berkata sambil memanyunkan bibirnya ketika harus berbicara dengan Desi.

"Udah-udah gak usah di bahas, lagian kalau berita itu tidak benar nanti jatuhnya su'udzon. Kalian gak mau kan nambah dosa dengan menyebar berita yang gak benar". Lagi-lagi Alika menengahi pembicaraan kedua temannya itu.

"Iya..." jawab Desi dan Nadia serentak.

Disaat yang bersamaan ada karyawan yang menghampiri temannya, saat duduk di meja sebelah dimana Alika dan teman-temannya berada.

"Gawat ini benar-benar gawat, para pemegang saham datang dalam keadaan marah." Kata karyawan yang baru saja datang.

"Maksud lu apa sih?" tanya salah satu karyawan.

"Saat ini sedang di adakan rapat dadakan yaitu Rapat Umum para Pemegang Saham. Sepertinya gosip yang beredar itu benar. Bagaimana jika perusahaan ini benar-benar bangkrut? Bahkan Direktur kita masih sesantai itu menangani masalah ini. Sepertinya sebelum ada PHK besar-besaran kita harus mencari pekerjaan lain sebelum kita keluar dari perusahaan ini" ucap karyawan tadi.

Dari tadi Alika, Desi dan Nadia juga ikut mendengarkan apa yang di sampaikan karyawan tersebut.

Bagaimana jika itu benar terjadi? jika terjadi PHK besar-besaran, bagaimana aku bisa membiayai pengobatan Abizar? batin Alika

Sebelum kembali ke tempat kerjanya Alika pamit akan pergi ke toilet sebentar.

***

Satu jam kemudian...

Terlihat di lobby kantor sedang terjadi demo para karyawan. Ada yang berteriak kembalikan hak kami, ada juga yang berteriak berhentilah memakan gaji karyawan.

Desi menarik lengan Alika yang baru saja kembali dari toilet. "Lu darimana aja sih? ke toilet lama banget?" tanya Desi

"Aku..." jawab Alika menggantungkan kalimatnya. "Tunggu, sebenarnya ini ada apa? kenapa para karyawan melakukan demo?" tanya Alika yang memang tidak mengerti dengan situasi tempatnya bekerja.

"Kita juga tidak tau, tiba-tiba aja sebagian karyawan melakukan demo," jawab Nadia.

Benar, dilihat dari situasi memang karyawan tidak sepenuhnya melakukan aksi demo. Hanya terlihat beberapa karyawan yang melakukannya, sisanya hanya melihat dan berbisik kesana kemari.

"Kalian tetap disini dulu, aku mau ke atas ke ruangan Direktur." Alika berkata sambil sedikit berlari meninggalkan temannya. Meskipun Desi dan Nadia berteriak memanggil Alika tapi Alika tetap pada pendiriannya ingin menemui sang pemilik perusahaan.

Sesampainya di depan ruangan Direktur Alika mematung antara ingin mengetuk pintu dan tidak, tapi akhirnya dia memberanikan niatnya tersebut. Setelah beberapa saat muncullah Doni sekertaris sang Direktur di balik pintu.

"Saya ingin menemui Direktur" kata Alika.

"Saat ini Direktur tidak bisa ditemui," jawab Doni yang langsung ingin menutup pintu tapi di cegah oleh tangan Alika.

"Ada sesuatu hal penting yang ingin saya bicarakan, ini mengenai penghianatan yang terjadi di perusahaan kita pak," ucap Alika yang ditanggapi ketegangan dimata Doni.

Tak lama kemudian Alika sudah berada di dalam ruangan sang Direktur. Untuk pertama kalinya dia berhadapan langsung dengan Herlambang Wijaya yakni pemilik perusahaan.

Di usia yang memasuki kepala enam, Herlambang Wijaya bahkan tidak bisa menyembunyikan raut kekhawatirannya ketika tau perusahaan sedang goyah.

"Siapa kamu? Doni bilang kamu tau penghianat yang sudah melakukan kekacauan di perusahaan?" tanya Herlambang.

"Saya Alika Khumairoh pak dari divisi personalia," jawab Alika yang berdiri di depan sang Direktur.

"Apa yang ingin kamu sampaikan, cepat katakan. Direktur tidak mempunyai banyak waktu untuk mendengarkan hal yang tidak penting." Tandas Doni yang sudah tau atasannya jengah karena masalah perusahaan.

"Seberapa setia anda pada Direktur, Pak Doni?" Alika menjawab kata-kata Doni dengan pertanyaan.

Tidak tau sudah raut wajah Doni yang sudah menahan geram atas pertanyaan yang di lontarkan Alika. Namun tidak dengan sang Direktur, beliau bahkan tertawa dengan pertanyaan Alika.Dan pada akhirnya satu persatu rahasia perusahaan terungkap.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Happyy

Happyy

💖💖

2021-05-11

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Kecelakaan
3 Rumah sakit
4 Pertemuan dua manusia
5 Demo Perusahaan
6 Sahabat Sejati
7 Kritis
8 Cinderella
9 Kedatangan Farel
10 Terungkap
11 Kamera tersembunyi
12 Apapun Demi Abizar
13 Tim Farel
14 Merubah Penampilan
15 Perkara Resume
16 Rapat Umum
17 Memulai Pekerjaan
18 Bakat yang terpendam
19 Pertengkaran Saudara Kandung
20 Kesedihan Lala
21 Makan Siang
22 Gladi Resik
23 Alika Dalam Bahaya
24 Amarah dan Perasaan Aneh part 1
25 Amarah dan Perasaan Aneh part 2
26 Makan Malam Tim
27 Kehidupan Farel
28 Kunjungan ke Lapas
29 Khawatir Berlebihan
30 Rasa Bersalah
31 Pencapaian Luar Biasa
32 Seorang Kakak
33 Panik
34 Opname part 1
35 Opname part 2
36 Kepedulian seorang kakak
37 Mengantar Pulang
38 Perasaan Cinta
39 Ingatan Yang Kembali
40 Melampiaskan Kemarahan
41 Rahasia
42 Farel Menghilang
43 Barang Berharga
44 Soto Ayam Bu Ijah
45 Para Pemegang Saham
46 Kerinduan Riko
47 Saya Merindukan Anda
48 Mencari
49 Ibu Andre
50 Saya Mohon Jangan Pergi Lagi
51 Pesantren part 1
52 Pesantren part 2
53 Pesantren part 3
54 Berbagai Pertanyaan
55 Kegentingan Suasana Kantor
56 Calon Pemimpin
57 Meminta Restu
58 Pekerjaan Yang Menumpuk
59 Dia Adikku
60 Obat Tidur
61 Penyesalan
62 Keluarga Bahagia
63 Cemburu
64 Bertemu Denganmu adalah Suatu Keajaiban Dalam Hidupku
65 Firasat
66 Kabar Baik
67 Pria Misterius part 1
68 Pria Misterius part 2
69 Keluarga Dimas
70 Acara Fashion Show
71 Sadar
72 Antara Dua Pilihan
73 Sebagian Doa
74 Sehari Bersama Abizar
75 Merindukanmu
76 Perkelahian Dua Saudara
77 Cerita Penyekapan Sandra
78 Mimpi Buruk
79 Khawatir
80 Lega
81 Mimpi Buruk Lagi
82 Bertemu Alex
83 Luka Di Tangan
84 Kembali Ke Rumah
85 Peresmian Anak Cabang Perusahaan
86 Meyakinkan
87 Kebenaran
88 Tamu Tak Terduga
89 Bukti
90 Menyelamatkan
91 Bersembunyi
92 Kegelisahan Alex
93 Tunangan
94 Penusukan
95 Anda Belum Sholat Pak
96 Laporan Asisten Pribadi
97 Bima dan Ayahnya
98 Hari Pertama Bekerja
99 Aku Mencintaimu
100 Menanti Makan Siang Bersama
101 Mencelakai Alika
102 Kritis
103 Dimaafkan
104 Menikah
105 Kembali Sadar
106 Jangan Tinggalkan Aku Lagi
107 Panggil Aku Sayang
108 Pengganggu
109 Ulang Tahun
110 Kado Yang Menyusul
111 Belum Siap
112 Rasa Gundah
113 Gelisah
114 Salah Paham part 1
115 Salah Paham part 2
116 Hasrat Yang Tertunda
117 Balasan Farel
118 Sidang Putusan
119 Ancaman
120 Posesif
121 Perjodohan
122 Rencana Farel
123 Merasa Bersalah
124 Tegang
125 Paris, I'm coming
126 Piyama
127 Berkali-kali
128 Menunda Kepulangan
129 Perihal Hadiah
130 Bimbang
131 Bebas
132 Bingung
133 Bau Badan
134 Parfum
135 Pingsan
136 Hamil
137 Keinginan Ibu Alex
138 Drama di Pagi Hari
139 Masakan Farel
140 Kejutan
141 Ziarah
142 Tempat Favorit
143 Persalinan
144 Farel vs Agam
145 Permintaan
146 Masa Nifas
147 Menemui Alex
148 Pantai
149 Kasur Bulu
150 Agresif
151 Mimpi Basah
152 Berterima Kasihlah Dengan Benar
153 Akhir Yang Bahagia
154 Ekstra Part (Bidadari Surgaku)
155 Novel Terbaru Telah Rilis (Kisah Cinta Alex dan Desi)
156 Novel Terbaru Telah Rilis (Mayang : Janda Penebus Hutang)
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Prolog
2
Kecelakaan
3
Rumah sakit
4
Pertemuan dua manusia
5
Demo Perusahaan
6
Sahabat Sejati
7
Kritis
8
Cinderella
9
Kedatangan Farel
10
Terungkap
11
Kamera tersembunyi
12
Apapun Demi Abizar
13
Tim Farel
14
Merubah Penampilan
15
Perkara Resume
16
Rapat Umum
17
Memulai Pekerjaan
18
Bakat yang terpendam
19
Pertengkaran Saudara Kandung
20
Kesedihan Lala
21
Makan Siang
22
Gladi Resik
23
Alika Dalam Bahaya
24
Amarah dan Perasaan Aneh part 1
25
Amarah dan Perasaan Aneh part 2
26
Makan Malam Tim
27
Kehidupan Farel
28
Kunjungan ke Lapas
29
Khawatir Berlebihan
30
Rasa Bersalah
31
Pencapaian Luar Biasa
32
Seorang Kakak
33
Panik
34
Opname part 1
35
Opname part 2
36
Kepedulian seorang kakak
37
Mengantar Pulang
38
Perasaan Cinta
39
Ingatan Yang Kembali
40
Melampiaskan Kemarahan
41
Rahasia
42
Farel Menghilang
43
Barang Berharga
44
Soto Ayam Bu Ijah
45
Para Pemegang Saham
46
Kerinduan Riko
47
Saya Merindukan Anda
48
Mencari
49
Ibu Andre
50
Saya Mohon Jangan Pergi Lagi
51
Pesantren part 1
52
Pesantren part 2
53
Pesantren part 3
54
Berbagai Pertanyaan
55
Kegentingan Suasana Kantor
56
Calon Pemimpin
57
Meminta Restu
58
Pekerjaan Yang Menumpuk
59
Dia Adikku
60
Obat Tidur
61
Penyesalan
62
Keluarga Bahagia
63
Cemburu
64
Bertemu Denganmu adalah Suatu Keajaiban Dalam Hidupku
65
Firasat
66
Kabar Baik
67
Pria Misterius part 1
68
Pria Misterius part 2
69
Keluarga Dimas
70
Acara Fashion Show
71
Sadar
72
Antara Dua Pilihan
73
Sebagian Doa
74
Sehari Bersama Abizar
75
Merindukanmu
76
Perkelahian Dua Saudara
77
Cerita Penyekapan Sandra
78
Mimpi Buruk
79
Khawatir
80
Lega
81
Mimpi Buruk Lagi
82
Bertemu Alex
83
Luka Di Tangan
84
Kembali Ke Rumah
85
Peresmian Anak Cabang Perusahaan
86
Meyakinkan
87
Kebenaran
88
Tamu Tak Terduga
89
Bukti
90
Menyelamatkan
91
Bersembunyi
92
Kegelisahan Alex
93
Tunangan
94
Penusukan
95
Anda Belum Sholat Pak
96
Laporan Asisten Pribadi
97
Bima dan Ayahnya
98
Hari Pertama Bekerja
99
Aku Mencintaimu
100
Menanti Makan Siang Bersama
101
Mencelakai Alika
102
Kritis
103
Dimaafkan
104
Menikah
105
Kembali Sadar
106
Jangan Tinggalkan Aku Lagi
107
Panggil Aku Sayang
108
Pengganggu
109
Ulang Tahun
110
Kado Yang Menyusul
111
Belum Siap
112
Rasa Gundah
113
Gelisah
114
Salah Paham part 1
115
Salah Paham part 2
116
Hasrat Yang Tertunda
117
Balasan Farel
118
Sidang Putusan
119
Ancaman
120
Posesif
121
Perjodohan
122
Rencana Farel
123
Merasa Bersalah
124
Tegang
125
Paris, I'm coming
126
Piyama
127
Berkali-kali
128
Menunda Kepulangan
129
Perihal Hadiah
130
Bimbang
131
Bebas
132
Bingung
133
Bau Badan
134
Parfum
135
Pingsan
136
Hamil
137
Keinginan Ibu Alex
138
Drama di Pagi Hari
139
Masakan Farel
140
Kejutan
141
Ziarah
142
Tempat Favorit
143
Persalinan
144
Farel vs Agam
145
Permintaan
146
Masa Nifas
147
Menemui Alex
148
Pantai
149
Kasur Bulu
150
Agresif
151
Mimpi Basah
152
Berterima Kasihlah Dengan Benar
153
Akhir Yang Bahagia
154
Ekstra Part (Bidadari Surgaku)
155
Novel Terbaru Telah Rilis (Kisah Cinta Alex dan Desi)
156
Novel Terbaru Telah Rilis (Mayang : Janda Penebus Hutang)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!