Rumah sakit

Alika terus menangis dalam dekapan Nadia saat Desi masih fokus menyetir. Nadia yang tidak tau duduk permasalahannya bingung karena tangis Alika yang semakin pecah.

"Sebenarnya ada apa ini?" akhirnya Nadia bertanya karena disini dia seperti di abaikan.

"Abizar kecelakaan Nad" jawab Desi tanpa mengalihkan pandangannya ke depan.

"Apa?" Nadia pun tersentak kaget mendengar jawaban dari Desi sahabat karibnya itu.

"Udah sekarang lu tenangin Alika dulu" jawab Desi sambil sekilas menghadap kebelakang.

Selang beberapa waktu kemudian sampailah Alika dan teman-temannya di rumah sakit yang tadi di sampaikan oleh polisi yang menghubunginya. Buru-buru Alika keluar dari mobil dan langsung berlari menuju rumah sakit.

"Suster dimana adik saya?" tanya Alika dengan airmata yang masih membanjiri pipi mulusnya.

"Maaf...?" jawab perawat bingung saat berdiri di balik meja pendaftaran pasien.

"Maaf suster maksud teman saya, apa ada korban kecelakaan yang di evakuasi di rumah sakit ini?" tanya Desi sambil mengusap lengan Alika supaya berusaha untuk tenang.

"Oh apa maksud anda korban tabrak lari yang bernama Abizar Kurniawan?" tanya suster sambil mengecek daftar pasien.

"Benar dia adik saya" jawab Alika dengan nada antusias.

"Mohon untuk tunggu sebentar, dokter sedang menangani pasien. Silahkan anda menunggu disana" perawat berkata sambil menunjuk kursi tunggu di ruang UGD.

"Baik terimakasih suster" Desi dan Nadia akhirnya beriringan menggandeng Alika menuju kursi tunggu UGD.

"Bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk dengan Abizar?" Alika berbicara dengan sedikit terbata mengingat adik satu-satunya yang saat ini bahkan masih belum bisa ia temui.

"Alika kamu yang sabar ya, pasti Abizar bakal baik-baik saja." Nadia berkata mencoba menenangkan hati sahabatnya itu.

"Apa anda saudara Abizar Kurniawan?" suara laki-laki yang berdiri di depan Alika mengalihkan perhatiannya.

"Iya benar saya Alika pak, bapak...?" Alika berdiri melihat polisi di depannya lalu di ikuti kedua temannya yang ikut berdiri juga.

"Saya yang tadi menghubungi anda, saat kami berpatroli kami menemukan korban kecelakaan yakni adik anda yang sudah tergeletak di tengah jalan raya. Lalu kami menelfon ambulan terdekat untuk mengevakuasi korban. Sepertinya saudara Abizar adalah korban tabrak lari." Jelas polisi tersebut tanpa jeda sedikitpun.

Wajah Alika sudah tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata lagi, deraian airmata tiada henti mengalir di pipi mulusnya. Sedangkan kedua temannya berusaha untuk menenangkan hati sahabatnya itu.

"Pak tolong usut kasus ini, saya...saya..." Alika bahkan tidak bisa melanjutkan kata-katanya mengingat adik semata wayangnya yang saat ini masih di tangani oleh dokter.

"Kami akan mengurus kasusnya, tapi sepertinya akan sedikit sulit karena kondisi di waktu kejadian tadi hujan. Tapi kami akan berusaha," tandas polisi tersebut.

"Baik pak terimakasih," Desi berkata mewakili Alika yang tiada henti menangis.

"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu, ini tadi saya menemukan tas korban" polisi berkata seraya memberikan tas Abizar yang ada bekas darah. Alika menerimanya dan polisi pun berlalu meninggalkan ketiga orang tersebut.

Melihat tas Abizar yang berlumuran darah tangis Alika semakin pecah " Abizar..." berkata sambil memeluk tas Abizar.

"Sabar Alika, Abizar pasti baik-baik saja," sekali lagi Nadia berusaha menenangkan Alika.

"Saudara Abizar Kurniawan?" seorang perawat yang tadi berbicara di meja pendaftaran mendekati Alika.

"Iya saya suster" jawab Alika

"Dokter ingin menemui anda, mari ikut saya" kemudian berjalan menuju ruangan dokter yang di ikuti Alika di belakangnya. Tak butuh waktu lama mereka akhirnya sampai di ruangan dokter yang menangani Abizar. Setelah masuk dan duduk di hadapan dokter, perawat yang tadi membawa Alika kemudian keluar.

"Anda saudara dari Abizar Kurniawan?" tanya Dokter Ihsan yang diketahui dengan nametag yang melekat di baju kebesarannya.

"Benar saya Alika kakaknya Abizar," jawab Alika singkat. "Bagaimana keadaan adik saya dokter?" tanya Alika ingin segera tau keadaan adik semata wayangnya itu.

Dokter Ihsan terlihat menarik nafas panjang "Pasien mengalami luka yang cukup parah di bagian kepala, dan saat ini pasien...," menjeda kalimatnya dan berusaha memilih kalimat yang tepat untuk memberi tau Alika tentang kondisi Abizar yang sebenarnya.

"Pasien mengalami koma," jelas Dokter Ihsan.

Sudah tidak bisa dikatakan bagaimana lagi tentang raut wajah Alika saat ini antara kaget dan sedih, jantungnya pun sudah tidak berdetak dengan normal. "Mak-maksud dokter..?" dengan nada terbata-bata Alika berusaha menguatkan dirinya.

"Apa pasien pernah mengalami kecelakaan sebelum ini?" tanya Dokter Ihsan.

"Benar, enam tahun yang lalu waktu adik saya berumur enam belas tahun dia mengalami kecelakaan mobil bersama orang tua saya. Kedua orang tua saya meninggal dan Abizar baru sadar setelah empat hari," jelas Alika.

Terlihat dokter Ihsan menarik nafas. "Itulah kenapa saat ini pasien mengalami koma, kecelakaan dulu yang dia alami sepertinya terdapat luka yang sama di bagian kepala," tandas Dokter Ihsan.

"Maafkan saya saudari Alika, bahkan kami para dokter telah berusaha dengan keras." Dokter Ihsan mengakhiri penjelasannya.

"Tidak dokter..tolong selamatkan adik saya...saya mohon..," ucap Alika dengan mengatupkan kedua tangan di dada.

"Ini hanya rumah sakit swasta saudari Alika, jika anda berkenan anda bisa memindahkannya di rumah sakit yang lebih bagus" ucap Dokter Ihsan memberi saran.

"Tapi bagaimana dengan biayanya?" Ya benar Alika memang bukan dari keluarga yang kaya, dia bahkan hanya memiliki sedikit tabungan.

"Sekali lagi saya mohon maaf saudari Alika, itu hanya rekomendasi dari saya."

*

Dengan langkah gontai Alika keluar dari ruangan Dokter Ihsan, dia juga sudah menanyakan perihal biaya rumah sakit ini. Untuk sehari semalam saja dia harus membayar hampir dua juta karena memang Abizar butuh perawatan ekstra.

Perlahan Alika memasuki ruang perawatan Abizar, terlihat Abizar tengah tidur di bangkar dengan selang menempel di beberapa bagian tubuh adik kesayangannya itu.

Terlihat kedua sahabatnya yang tengah duduk di sofa menghampiri Alika. "Bagaimana keadaan Abizar kata dokter?" Nadia bertanya dengan perasaan sedih.

"Kata dokter, Abizar koma." Jawab Alika dengan mata yang kembali berkaca-kaca.

"Sebaiknya kalian pulang, ini bahkan sudah malam. Bukankah besok kalian harus bekerja? nanti orang tua kalian cemas," suruh Alika panjang lebar.

"Kenapa kami harus pulang, kami akan disini bersamamu." Desi berkata sambil memegang pundak Alika.

"Desi...aku mohon..."

Setelah bujuk rayu Alika akhirnya kedua sahabatnya pulang, tapi dengan ancaman Desi jika terjadi sesuatu segera hubungi kami kata Desi ketika akan melangkah pulang.

Perlahan Alika berjalan mendekati bangkar Abizar, dia memegang tangannya.

"Selamat ulang tahun Bi.."

Lalu mendekat ke telinga Abizar "Kakak menyayangimu, kakak mohon sadarlah jangan tinggalkan kakak sendiri," dengan isak tangis yang memenuhi ruangan Alika memeluk tubuh Abizar.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Jumadin Adin

Jumadin Adin

selamat ulang tahun Abisar......smg cpt sembuh

2021-12-02

2

Happyy

Happyy

😭😭😭

2021-05-11

4

R.J ☪️

R.J ☪️

kasian Alika yg sbr yah

2021-03-04

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Kecelakaan
3 Rumah sakit
4 Pertemuan dua manusia
5 Demo Perusahaan
6 Sahabat Sejati
7 Kritis
8 Cinderella
9 Kedatangan Farel
10 Terungkap
11 Kamera tersembunyi
12 Apapun Demi Abizar
13 Tim Farel
14 Merubah Penampilan
15 Perkara Resume
16 Rapat Umum
17 Memulai Pekerjaan
18 Bakat yang terpendam
19 Pertengkaran Saudara Kandung
20 Kesedihan Lala
21 Makan Siang
22 Gladi Resik
23 Alika Dalam Bahaya
24 Amarah dan Perasaan Aneh part 1
25 Amarah dan Perasaan Aneh part 2
26 Makan Malam Tim
27 Kehidupan Farel
28 Kunjungan ke Lapas
29 Khawatir Berlebihan
30 Rasa Bersalah
31 Pencapaian Luar Biasa
32 Seorang Kakak
33 Panik
34 Opname part 1
35 Opname part 2
36 Kepedulian seorang kakak
37 Mengantar Pulang
38 Perasaan Cinta
39 Ingatan Yang Kembali
40 Melampiaskan Kemarahan
41 Rahasia
42 Farel Menghilang
43 Barang Berharga
44 Soto Ayam Bu Ijah
45 Para Pemegang Saham
46 Kerinduan Riko
47 Saya Merindukan Anda
48 Mencari
49 Ibu Andre
50 Saya Mohon Jangan Pergi Lagi
51 Pesantren part 1
52 Pesantren part 2
53 Pesantren part 3
54 Berbagai Pertanyaan
55 Kegentingan Suasana Kantor
56 Calon Pemimpin
57 Meminta Restu
58 Pekerjaan Yang Menumpuk
59 Dia Adikku
60 Obat Tidur
61 Penyesalan
62 Keluarga Bahagia
63 Cemburu
64 Bertemu Denganmu adalah Suatu Keajaiban Dalam Hidupku
65 Firasat
66 Kabar Baik
67 Pria Misterius part 1
68 Pria Misterius part 2
69 Keluarga Dimas
70 Acara Fashion Show
71 Sadar
72 Antara Dua Pilihan
73 Sebagian Doa
74 Sehari Bersama Abizar
75 Merindukanmu
76 Perkelahian Dua Saudara
77 Cerita Penyekapan Sandra
78 Mimpi Buruk
79 Khawatir
80 Lega
81 Mimpi Buruk Lagi
82 Bertemu Alex
83 Luka Di Tangan
84 Kembali Ke Rumah
85 Peresmian Anak Cabang Perusahaan
86 Meyakinkan
87 Kebenaran
88 Tamu Tak Terduga
89 Bukti
90 Menyelamatkan
91 Bersembunyi
92 Kegelisahan Alex
93 Tunangan
94 Penusukan
95 Anda Belum Sholat Pak
96 Laporan Asisten Pribadi
97 Bima dan Ayahnya
98 Hari Pertama Bekerja
99 Aku Mencintaimu
100 Menanti Makan Siang Bersama
101 Mencelakai Alika
102 Kritis
103 Dimaafkan
104 Menikah
105 Kembali Sadar
106 Jangan Tinggalkan Aku Lagi
107 Panggil Aku Sayang
108 Pengganggu
109 Ulang Tahun
110 Kado Yang Menyusul
111 Belum Siap
112 Rasa Gundah
113 Gelisah
114 Salah Paham part 1
115 Salah Paham part 2
116 Hasrat Yang Tertunda
117 Balasan Farel
118 Sidang Putusan
119 Ancaman
120 Posesif
121 Perjodohan
122 Rencana Farel
123 Merasa Bersalah
124 Tegang
125 Paris, I'm coming
126 Piyama
127 Berkali-kali
128 Menunda Kepulangan
129 Perihal Hadiah
130 Bimbang
131 Bebas
132 Bingung
133 Bau Badan
134 Parfum
135 Pingsan
136 Hamil
137 Keinginan Ibu Alex
138 Drama di Pagi Hari
139 Masakan Farel
140 Kejutan
141 Ziarah
142 Tempat Favorit
143 Persalinan
144 Farel vs Agam
145 Permintaan
146 Masa Nifas
147 Menemui Alex
148 Pantai
149 Kasur Bulu
150 Agresif
151 Mimpi Basah
152 Berterima Kasihlah Dengan Benar
153 Akhir Yang Bahagia
154 Ekstra Part (Bidadari Surgaku)
155 Novel Terbaru Telah Rilis (Kisah Cinta Alex dan Desi)
156 Novel Terbaru Telah Rilis (Mayang : Janda Penebus Hutang)
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Prolog
2
Kecelakaan
3
Rumah sakit
4
Pertemuan dua manusia
5
Demo Perusahaan
6
Sahabat Sejati
7
Kritis
8
Cinderella
9
Kedatangan Farel
10
Terungkap
11
Kamera tersembunyi
12
Apapun Demi Abizar
13
Tim Farel
14
Merubah Penampilan
15
Perkara Resume
16
Rapat Umum
17
Memulai Pekerjaan
18
Bakat yang terpendam
19
Pertengkaran Saudara Kandung
20
Kesedihan Lala
21
Makan Siang
22
Gladi Resik
23
Alika Dalam Bahaya
24
Amarah dan Perasaan Aneh part 1
25
Amarah dan Perasaan Aneh part 2
26
Makan Malam Tim
27
Kehidupan Farel
28
Kunjungan ke Lapas
29
Khawatir Berlebihan
30
Rasa Bersalah
31
Pencapaian Luar Biasa
32
Seorang Kakak
33
Panik
34
Opname part 1
35
Opname part 2
36
Kepedulian seorang kakak
37
Mengantar Pulang
38
Perasaan Cinta
39
Ingatan Yang Kembali
40
Melampiaskan Kemarahan
41
Rahasia
42
Farel Menghilang
43
Barang Berharga
44
Soto Ayam Bu Ijah
45
Para Pemegang Saham
46
Kerinduan Riko
47
Saya Merindukan Anda
48
Mencari
49
Ibu Andre
50
Saya Mohon Jangan Pergi Lagi
51
Pesantren part 1
52
Pesantren part 2
53
Pesantren part 3
54
Berbagai Pertanyaan
55
Kegentingan Suasana Kantor
56
Calon Pemimpin
57
Meminta Restu
58
Pekerjaan Yang Menumpuk
59
Dia Adikku
60
Obat Tidur
61
Penyesalan
62
Keluarga Bahagia
63
Cemburu
64
Bertemu Denganmu adalah Suatu Keajaiban Dalam Hidupku
65
Firasat
66
Kabar Baik
67
Pria Misterius part 1
68
Pria Misterius part 2
69
Keluarga Dimas
70
Acara Fashion Show
71
Sadar
72
Antara Dua Pilihan
73
Sebagian Doa
74
Sehari Bersama Abizar
75
Merindukanmu
76
Perkelahian Dua Saudara
77
Cerita Penyekapan Sandra
78
Mimpi Buruk
79
Khawatir
80
Lega
81
Mimpi Buruk Lagi
82
Bertemu Alex
83
Luka Di Tangan
84
Kembali Ke Rumah
85
Peresmian Anak Cabang Perusahaan
86
Meyakinkan
87
Kebenaran
88
Tamu Tak Terduga
89
Bukti
90
Menyelamatkan
91
Bersembunyi
92
Kegelisahan Alex
93
Tunangan
94
Penusukan
95
Anda Belum Sholat Pak
96
Laporan Asisten Pribadi
97
Bima dan Ayahnya
98
Hari Pertama Bekerja
99
Aku Mencintaimu
100
Menanti Makan Siang Bersama
101
Mencelakai Alika
102
Kritis
103
Dimaafkan
104
Menikah
105
Kembali Sadar
106
Jangan Tinggalkan Aku Lagi
107
Panggil Aku Sayang
108
Pengganggu
109
Ulang Tahun
110
Kado Yang Menyusul
111
Belum Siap
112
Rasa Gundah
113
Gelisah
114
Salah Paham part 1
115
Salah Paham part 2
116
Hasrat Yang Tertunda
117
Balasan Farel
118
Sidang Putusan
119
Ancaman
120
Posesif
121
Perjodohan
122
Rencana Farel
123
Merasa Bersalah
124
Tegang
125
Paris, I'm coming
126
Piyama
127
Berkali-kali
128
Menunda Kepulangan
129
Perihal Hadiah
130
Bimbang
131
Bebas
132
Bingung
133
Bau Badan
134
Parfum
135
Pingsan
136
Hamil
137
Keinginan Ibu Alex
138
Drama di Pagi Hari
139
Masakan Farel
140
Kejutan
141
Ziarah
142
Tempat Favorit
143
Persalinan
144
Farel vs Agam
145
Permintaan
146
Masa Nifas
147
Menemui Alex
148
Pantai
149
Kasur Bulu
150
Agresif
151
Mimpi Basah
152
Berterima Kasihlah Dengan Benar
153
Akhir Yang Bahagia
154
Ekstra Part (Bidadari Surgaku)
155
Novel Terbaru Telah Rilis (Kisah Cinta Alex dan Desi)
156
Novel Terbaru Telah Rilis (Mayang : Janda Penebus Hutang)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!