Feiyang keluar dari goa dan mengikuti kemana Lee Gon juga Ling Fei pergi dari belakang.
"Apa ini di Dinasti Joseon?" tanya Feiyang kepada Lee Gon dan juga Ling Fei.
"Menurutmu?" Lee Gon kembali menakut-nakuti Feiyang dan menodongnya kembali dengan menggunakan pedang abadi miliknya.
"Hei, Bung. Santay, jangan penuh emosi seperti itu." Feiyang merasa gugup dan juga panik karena setiap kali ia berbicara dengan pria berambut putih itu, ia selalu saja menodongnya dengan pedang abadi miliknya.
"Kau fikir kau ada di mana?" tanya Lee Gon kembali.
"Jadi, ini bukan tahun 2020? Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan, bagaimana aku bisa pulang ke tempat di mana aku berada?"
"Sttt, jangan berisik!!" Ling Fei terlihat bersiap-siap mengeluarkan pedak miliknya dari balik pakaiannya seraya melihat ke arah sekelilingnya dengan mata menyelidik.
"Kenapa, Ling Fei?" tanya Lee Gon bingung.
"Cheonyeo gwisin ada di sini."
"Apa?" teriak Lee Gon begitu terkejut.
Tiba-tiba saja, dari arah belakang muncul gelombang angin yang begitu besar. Gelombang angin itu langsung menerbangkan Ling Fei dan menghempaskan tubuhnya begitu jauh.
"Ling Fei!!" teriak Lee Gon yang langsung mengeluarkan pedang abadinya.
"Ada apa ini?? Apa yang harus aku lakukan sekarang?"
Karena bingung harus melakukan apa, Feiyang bersembunyi dari balik sebuah batu besar karena merasa ketakutan. Sementara Lee Gon, ia berusaha untuk menyerang Cheonyeo gwisin dengan menggunakan pedang abadi miliknya.
Cheonyeo gwisin adalah sebangsa hantu perawan. Sebagai wanita yang belum menikah, semasa hidupnya ia selalu mengalami kesulitan serta menyimpan begitu banyak dendam.
Karena arwahnya yang menjadi tidak tenang dan terjebak di alam fana. Ia selalu menyerang siapapun yang berusaha menghalangi pembalasan dendamnya.
"Lee Gon, di belakangmu!!" teriak Ling Fei memberi tahu.
Melihat pertarungan sengit antara pedang abadi milik Lee Gon dengan lilitan rambut panjang cheonyeo gwisin yang tajam, Feiyang semakin ketakutan dan berusaha menjauhi pertarungan tersebut dengan bersembunyi.
"Hey, Yuhe palsu!!" teriak Ling Fei kepada Feiyang. "Apa yang kau lakukan? Kenapa kau bersembunyi?"
"Aku takut, aku hanya gadis lemah tak berdaya. Aku tidak bisa berbuat banyak, aku benar-benar tidak bisa bertarung."
"Gadis bodoh! Kau hanya diam saja melihat saudaramu di serang seperti ini? Cepat keluar dan bantu kami!!" teriak Ling Fei penuh emosi dan menarik tubuh Feiyang dari tempat persembunyiannya dengan menggunakan kekuatan matanya.
Merasa terdorong oleh kekuatan mata Ling Fei, Feiyang kembali berteriak begitu heboh dan berusaha untuk kabur. Namun, usahanya sia-sia saja karena tiba-tiba saja kawan-kawan sejenis cheonyeo gwisin bermunculan begitu banyak.
"Tidak!!!" teriak Feiyang saat para hantu-hantu ini berusaha melilitnya dan menyerangnya.
"Aishhh, gadis bodoh dan tidak berguna!!" teriak Ling Fei kesal seraya berlari menghampiri Feiyang dan menolongnya dengan cara menarik pakaiannya menggunakan tangannya dan melemparnya ke udara.
Merasa di lempar tak berdaya seperti itu, Feiyang kembali berteriak dan terlihat sangat ketakutan.
"Jangan berteriak seperti itu gadis bodoh!!" Ling Fei kembali berteriak dan menghunuskan pedang cahaya miliknya ke arah wajah hantu-hantu itu dengan begitu cepat.
Ketika tubuh Feiyang kembali ke dasar tanah dan hampir saja terjatuh, Ling Fei langsung terbang menghampiri Feiyang seraya menariknya kemudian menerbangkannya kembali saat hantu-hantu itu kembali menyerangnya.
"Kau diam saja di atas. Kau tidak berguna sama sekali!" Ling Fei langsung menggunakan kekuatan matanya dengan membuat Feiyang terdiam di udara dengan melayang-layang bagaikan seorang burung yang mematung.
Sementara Lee Gon dan Ling Fei, mereka terlihat begitu sibuk menyerang dan melindungi diri mereka dari para hantu-hantu perawan yang penuh dendam itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments