"Ling Fei, awas!" teriak Lee Gon yang langsung menghunuskan pedang abadi miliknya ke arah wajah para cheonyeo Gwisin dengan sekali tebasan. "Sial, kenapa mereka tak ada habisnya?"
"Mereka semakin banyak, Lee Gon." Ling Fei terlihat begitu sibuk melindungi dirinya dari para Cheonyeo Gwisin yang semakin banyak berdatangan dan mencoba untuk menyerangnya dengan lilitan rambut mereka yang tajam dan cakaran kuku mereka yang seperti api.
"Lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang, Ling~ah. Bagaimana caranya agar kita bisa memusnahkan para Cheonyeo Gwisin itu?" Lee Gon juga terlihat sibuk dan begitu kewalahan saat ia berusaha menghunuskan pedang abadinya ke arah wajah para hantu perawan itu.
"Ada satu cara Gon~ah."
"Apa itu?"
Ling Fei menatap wajah Feiyang yang berada di udara dengan sorotan matanya yang menyipit hingga membuat Lee Gon mengikuti arah ke mana mata Ling Fei memandang.
"Apa kau serius??" tanya Lee Gon untuk memastikan.
"Aku serius, Lee Gon. Lakukan sekarang!" teriak Ling Fei yang langsung terbang melayang ke udara seraya menebas para Cheonyeo Gwisin itu satu persatu.
Begitu mendengar teriakan Ling Fei, Lee Gon langsung terbang ke arah Feiyang dan menarik sehelai rambutnya seraya menusuk jari Feiyang dengan pedang abadinya hingga mengeluarkan tetesan darah.
Begitu tetesan darah itu mengalir, Lee Gon langsung mengambilnya dengan mengolesinya ke ujung pedang abadi miliknya kemudian melilitkan sehelai rambut Feiyang yang ia ambil tadi ke ujung pedangnya.
Begitu eksekusi yang dilakukan Lee Gon selesai, Ling Fei langsung mengambil alih dengan memegang erat pedang cahaya miliknya seraya memejamkan mata. Begitu matanya terbuka, pedang miliknya mengeluarkan sinar cahaya yang begitu menyilaukan mata hingga membuat para Cheonyeo Gwisin yang menyerangnya berteriak histeris.
"Sekarang, Gon~ah!!"
Lee Gon langsung berlari ke arah para Cheonyeo Gwisin itu dan menebas mereka dengan satu tebasan maut. Dan, para Cheonyeo Gwisin itu pun menghilang dan berubah menjadi abu.
Begitu para Cheonyeo Gwisin itu menjadi abu, Feiyang yang melayang-layang di udara langsung terhempas ke dasar tanah.
"Aww!! Apa yang mereka lakukan, kenapa mereka membuat tanganku berdarah hingga aku terjatuh ke dasar tanah?" rengek Feiyang sambil memegangi seluruh tubuhnya yang rasanya sangat menyakitkan bagai tertusuk ribuan jarum.
"Hei, Yuhe palsu!!" teriak Lee Gon memanggil Feiyang.
"Aku bukan Yuhe palsu!!" Feiyang kembali meneriaki Lee Gon.
Lee Gon menghampiri Feiyang dan menatapnya dengan tajam seraya mengulurkan tangannya bermaksud untuk membantu Feiyang berdiri.
"Ternyata, kau berguna juga."
Feiyang menerima uluran tangan Lee Gon, kemudian ia segera berdiri dan membersihkan seluruh pakaiannya yang menjadi kotor.
"Darahmu darah suci level 3, tidak seperti darah milik Xiao Yuhe yang hanya level 2. Ternyata, kau lebih spesial dari pada Yuhe asli," kata Ling Fei sambil berjalan menghampiri Feiyang dan kembali menatapnya dengan tajam.
"Apa maksud perkataanmu? Aku tak mengerti." Feiyang masih tak mengerti dengan apa yang dikatakan dan dijelaskan oleh Ling Fei padanya.
"Dengar, walau kau hanya reinkarnasi Yuhe di masa depan, tapi kami masih membutuhkanmu di sini. Kami tidak bisa meninggalkanmu begitu pun denganmu yang tak bisa meninggalkan kami begitu saja," jelas Ling Fei hingga membuat Lee Gon menganggukkan kepalanya pertanda setuju.
"Kenapa bisa begitu?" tanya Feiyang tak mengerti.
"Karena kita bertiga adalah penjaga Lembah Air terjun Suci yang cukup sakral, Xiao Ling Gon. Xiao Ling Gon Jeonsa goljjagi."
"Xiao Ling Gon Jeonsa Goljjagi? Apa itu?" tanya Feiyang tak mengerti.
"Kau, aku dan Lee Gon adalah tiga bersaudara yang sudah hampir 1000 tahun lebih menjadi penguasa di Lembah air terjun suci. Aku adalah Ling Fei. Penguasa alam lembah Cheonbuldong, Lee Gon penguasa pulau Ulleungdo, sementara Xiao Yuhe adalah penguasa gunung Halla yang mencakup dari semua alam kehidupan. Yuhe adalah seorang Dewa yang menjadi Yeongjusan atau bisa di sebut pusat keabadian.
"Kau lihat ini? Ini adalah pedang milikku, pedang cahaya, sementara yang dipegang Lee Gon itu adalah pedang keabadian. Dan, kau sendiri memiliki satu pedang yang hanya bisa disentuh oleh dirimu sendiri dan hanya bisa dipanggil olehmu. Namanya pedang Hayeongsan yang memiliki cahaya rembulan dari bulan sabit."
Feiyang melongo tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dari mulut Ling Fei. Bagaimana mungkin bisa, di kehidupan masa lalunya, Feiyang menjelma menjadi seorang pendekar wanita penjaga lembah air terjun suci sementara di masa depan ia tumbuh menjadi sosok perempuan lemah yang sangat penakut. Sungguh berbanding terbalik.
"Lalu, apa aku harus percaya itu semua?"
"Harus. Karena kau adalah reinkarnasi Xiao Yuhe di masa depan. Dan, di masa kini kau adalah Xiao Yuhe, pendekar wanita paling hebat di Dinasti Joseon. Kita adalah Xiao Ling Gon Jeonsa goljjagi," kata Ling Fei sambil menatap kedua bola Feiyang dengan mata hijaunya yang tajam.
"Hey Yuhe palsu, siapa nama aslimu pada jamanmu?" tanya Lee Gon yang terlihat begitu penasaran.
"Feiyang, namaku Choi Feiyang."
"Feiyang? Bukankah Feiyang itu roh penguasa gunung Baekdudaegan!!" seru Lee Gon yang sepertinya tampak begitu terkejut saat ia mengetahui nama asli dari reinkarnasi Yuhe di masa depan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Itan viola Hermawan
nyebelin banget sih ko ada ya cewe lemah banget nyusahin temennya g asik banget
2021-01-17
2