Bab 5 pernikahan

Beberapa bulan setelah pertemuan Anita dengan Susi dan Sandra akhirnya Anita berhasil menyelesaikan kuliah nya dalam jangka waktu tiga tahun, sesuai kesepakatan dari pertemuan mereka Anita bersedia menerima perjodohan itu dengan syarat dia harus menyelesaikan kuliahnya terlebih dahulu. Dan tibalah waktunya dimana pernikahan itu terjadi.

“Bagaimana para saksi?”. Tanya penghulu setelah mengucapkan akad nikah

“Saaahhh”. Jawab tamu undangan yang hadir dengan serempak.

Hari ini adalah hari pernikahan Anita dan Danil Putra Wijaya, dimana mulai hari ini mereka menyandang status suami istri, orang yang awalnya Danil benci satu satunya wanita yang berani mengangkat kepala untuk menatapnya bahkan melawannya kecuali Mama serta Omanya dan kebencian itupun masih berlaku hingga saat ini, Danil hanya terpaksa menerima perjodohan ini karena desakan dari kedua wanita tersayangnya, begitupun dengan Anita ia tidak menyangka akan mendapat seorang suami yang dingin dan sombong dan itu dengan Orang yang sangat membencinya hanya karena hal sepele tetapi Anita akan berusaha ikhlas menerimanya dan itupun juga karena Oma Susi yang sudah baik padanya selama ini, iya hanya yakin mungkin ini memang sudah takdirnya menikahi seorang Danil Putra Wijaya.

“Mungkin ini yang terbaik untukku, semoga Aku senantiasa diberi keikhlasan dalam menjalani status baruku sebagai seorang istri dari Danil yang notabenenya seorang pewaris tunggal keluarga wijaya yang terkesan dingin dan angkuh”.(Batin Anita penuh harap).

***

Lelah, itulah yang dirasakan Anita saat ini setelah lama berdiri menghadapi tamu tamu yang tiada hentinya, karena memang keluarga Wijaya mengundang semua rekan bisnisnya karena pernikahan ini adalah pernikahan pewaris tunggal keluarga Wijaya yang tak boleh dilewatkan, banyak dari berbagai kalangan yang ikut penasaran siapa yang telah menjadi pendampangi seorang Danil yang juga terkenal kasar. Tanpa sengaja Anita melirik ke arah suaminya, tapi entah itu disengaja ataupun tidak, Danil sama sekali tidak mau melihat ke arahnya dia hanya membuang muka ke arah lain.

“Dasar pria sombonk, aku tau ini pernikahan yang terpaksa tapi apa salahnya berlagak sok akrab denganku”. (Maki Anita dalam hati.)

“Tapi tak apa sekarang aku adalah istrimu, aku akan membuatmu memandangku bahkan membuatmu mencintaiku”.(Lanjutnya lagi dengan penuh keyakinan).

Setelah sekian para tamu pun pulang, saatnya mereka memasuki kamar pengantin yang sudah didekorasi sedemikian rupa, kamar yang didominasi warna putih pink, menambah kesan romantis dalam kamar tersebut.

"Wah mas kamarnya cantik yah ditambah taburan bunga mawar yang membuat kamar ini lebih indah". ucap Anita tanpa sadar karena terhipnotis dengan kamar itu.

"Biasa aja, oh iya kamu ngak usah sok akrab dengan saya ingat yah saya hanya menikahimu karena oma". Jawab Danil acuh.

" Tapikan mas, tidak bisakah kau belajar untuk mencintaiku, biar bagaimanapun kita telah sah menjadi suami istri secara agama dan negara". ucap Anita lagi tanpa menyerah.

"Kamu dengar yah baik baik sampai kapan pun saya tidak akan mencintaimu, apa tadi kamu bilang? suami istri?? Hahahahahahaha itu menurut kamu saya tidak". Ucap Danil tanpa perasaan.

Brakkkkkkk...

Anita terkejut dengan kelakuan Danil mebanting pintu. Danil keluar meninggalkan Anita yang hanya duduk terdiam sambil menunduk mencerna kata kata terakhir Danil yang sungguh menyakitkan baginya.

“Aku gak masalah kok mas kalau kamu belum memiliki perasaan ke aku tapi aku akan menunggumu sampai hari itu datang mas meskipun aku tau itu membutuhkan waktu yang lama tapi aku berharap semoga Allah membalikkan hatimu untuk mencintaiku mas”.(Batin Anita penuh harap).

***

Sebulan telah berlalu setelah pernikahan Anita dan Danil, hubungan mereka tetap tidak harmonis, mereka hanya kelihatan baik baik saja ketika dihadapan Sandra dan Susi, tetapi ketika hanya berdua saja mereka seperti orang asing yang tidak saling kenal, Danil belum bisa menerima pernikahannya bahkan kebenciannya terhadap Anita semakin besar tanpa dasar yang jelas, saat ini pun mereka memang sekamar tapi tidak pernah tidur bersama, Anita tidur di sofa sedangkan Danil tidur di kasur, Anita pun tetap sabar dengan sikap Danil terhadapnya, ia hanya tetap berharap suatu saat nanti akan tiba hari dimana seorang Danil Wijaya akan mencintainya.

“Anitaaaaaa". Teriak Danil dari kamar

Saat ini hanya ada mereka berdua karena Sandra sedang mengantar mertuanya itu untuk cek up,sedangkan para pembantu masing masing sibuk dengan pekerjaannya.

“Iya mas”. Jawab Anita ngos ngosan karena berlari dari dapur ke lantai dua.

“Dimana jam tangan saya kamu simpan”. Bentak Danil

“Tadi aku menyimpannya di laci itu mas”. Jawab Anita sedikit takut sambil menunjuk laci di samping tempat tidur.

“Saya kan sudah bilang berkali kali jangan pernah menyentuh barang barang saya yang ada di kamar ini dengan tangan kotormu itu”. Maki Danil tanpa perasaan.

“Maaf mas”. Sesal Anita.

Tanpa menjawab Danil mengambil jamnya dan langsung keluar meninggalkan Anita yang berdiri mematung.

"*Y*a Allah ikhlaskan hati hamba, kuatkan hamba untuk menjalani ini semua, hamba yakin suatu saat nanti mas Danil akan mencintai aku walaupun itu sangat kecil kemungkinan melihat dia betapa bencinya dia kepada aku ". Keluh Anita tapi tetap berusaha untuk bersabar.

"Menjalani sebuah pernikahan tanpa di dasari dengan cinta itu sangatlah sulit apalagi terdapat kebencian didalamnya dalam artian akan ada yang tersakiti dari salah satu pihak". Kata hati Author

Mempertahankan seseorang yang orang itu sendiri seakan tidak ingin dipertahankan itu berat karena ada hati yang ikut andil jadi bersiaplah untuk merasakan sakit.

***

Tersadar dari lamunannya Anita bergegas menuruni anak tangga untuk menyiapkan sarapan untuk Danil.Saat sampai di meja makan Anita melihat Danil yang hendak untuk mengambil nasi.

"Biar aku aja mas".Ucap Anita hendak mengambilkan nasi untuk danil.

"Saya bisa sendiri".Tolak Danil kasar merebut sendok nasi yang sudah dipegang nita.

Anita hanya berdiri tidak terlalu jauh dari Danil yang dengan santainya melahap makanan di depannya tanpa menghiraukan Anita.

Begitulah saat hanya ada mereka berdua Anita akan makan setelah Danil selesai dan berenjak dari tempatnya karena Danil sama sekali tidak ingin satu meja makan dengan Anita kecuali saat ada oma dan mamanya.

Pelayan yang setiap hari melihat sepasang suami istri itu hanya geleng geleng dibuatnya

"Semoga Non Nita sabar menghadapi tuan Danil".Gumam bi Sumi salah satu pelayan disana melihat kedua insan itu dari dinding yang membatasi antara ruang makan dengan dapur.

Saat melihat Danil yang hendak menyelesaikan sarapannya, buru buru Anita menuangkan Air kegelas Danil

"Minumnya mas".Tawar Anita menyerahkan gelas kedepan danil.

Tapi lagi lagi Danil tidak mengindahkan pemberian Anita dengan entengnya mengambil gelas yang masih kosong dan menuangkan air tanpa sedikitpun melirik gelas yang sudah di isi Anita.Setelah itu tanpa basi basi Danil meninggalkan meja makan dengan Anita yang masih diam terpaku dengan sikap Danil terhadapnya.

"Sebegitu jijiknya kah kamu dengan aku mas".Gumam Anita sedih selepas kepergian Danil.

.

.

Jangan lupa tinggalkan like,vote dan komennya yah teman teman.

Assalamualaikum💚

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5 pernikahan
6 Bab 6 Teman Lama
7 Bab 7 Mama mertua
8 bab 8 Ditinggalkan
9 Bab 9 Rencana
10 Bab 10 Jessica
11 Bab 11 flashback Danil & Jessica
12 Bab 12 Memulai
13 Bab 13 Berjalan
14 Bab 14 Negara B
15 Masih di negara B
16 Berduka
17 Berduka 2
18 Kembali ke rutinitas
19 Menghampiri
20 Apa aku salah?
21 Fatal
22 #22 Sudah kalah
23 #23 Terpuruk
24 #24 Terpuruk 2
25 #25 Sandra kecewa
26 #26 Keputusan Anita
27 #27 Keputusan Anita 2
28 #28 Kehidupan lain
29 #29 Tetap Anita
30 #30 Lembar baru
31 #31 Lembar baru 2
32 #32 Lembaran baru 3
33 #33 Jangan membahas dia
34 #34 Apa aku salah lihat?
35 #35 Berkunjung
36 #36 Berkunjung 2
37 #37 Kembali
38 #38 Berusaha menyelesaikan
39 #39 Berantakan
40 #40 Pernikahan
41 #41 karin
42 #42 karin 2
43 #43 kenapa harus pergi?
44 #44 Pergilah untuk kembali lagi
45 #45 Aku yakin!!
46 #46 Karena suatu pekerjaan
47 #47 Kerja
48 #48 Merasa janggal
49 #49 Pria Asing
50 #50 Terungkap
51 #51 Bertemu Lagi
52 #52 Doni
53 #53 Kedatangan tamu
54 #54 Sedikit sinar
55 #55 Waktu itu berharga
56 #56 Cerita Wahyu
57 #57 Cerita Wahyu 2
58 #58 Apakah sekarang?
59 #59 Berulah lagi
60 #60 Berulah lagi 2
61 #61 Penculikan
62 #62 Anita ditemukan
63 #63 Kekhawatiran Wahyu
64 #64 Kepulangan Anita
65 #65 Mengunjungi
66 #66 Salah Paham
67 #67 Senasib
68 #68 Penyesalan Datangnya Belakangan
69 #69 Menyusul
70 #70 Sebentar saja
71 #71 Hati dan Pikiranku
72 #72 Bertemu Mama Tari
73 #73 Pamit
74 #74 Undangan pernikahan
75 #75 Dokter Dini
76 #76 Kesungguhan Hati
77 #77 Bibit Benalu
78 #78 Lamaran
79 #79 Telat
80 #80 Tidak Mengabari
81 #81 Wedding Party
82 #82 Melihat Tanpa Menyentuh
83 #83 Sekedar Menyapa
84 #84 Sampai Jumpa
85 #85 Sebuah Insiden
86 #86 Syok
87 #87 Batal
88 #88 Ikutlah Denganku
89 #89 Kenyataan yang Menyakitkan
90 #90 Aku Akan Ikut Denganmu
91 #91 Surat Resign
92 #92 Harapan Kebahagiaan
93 #93 Kenapa Kamu Pergi?
94 #94 Interview
95 #95 Kejadian yang Sebenarnya
96 #96 Mengingatnya
97 #97 Lingkungan Kerja Baru
98 #98 Majalah Bisnis
99 #99 Menjemput Sang Bos
100 #100 Mobil Baru
101 #101 Malam minggu
102 #102 Curi Pandang
103 #103 Kepikiran
104 #104 Menceritakannya Lagi
105 #105 Sebuket Bunga
106 #106 Belanja Bareng Mega
107 #107 Karyawan Baru
108 #108 Cincin Misterius
109 #109 Benny Junior
110 #110 Menjelang Peresmian
111 #111 Peresmian
112 #112 Menolak Lupa
113 #113 Lagi Lagi Prustasi
114 #114 Cuek
115 #115 Kecelakaan
116 #116 Koma
117 #117 Koma 2
118 #118 Tangis Arumi
119 #119 Empat mata
120 #120 Kalian Siapa?
121 #121 Well You Marry Me?
122 #122 SAH Untuk kedua kalinya
123 #123 Rumah Baru
124 #124 Pondok Kasih
125 #125 Terima Kasih
126 #126 Beranjak Bahagia
127 #127 Calon Pewaris
128 #128 Protektif
129 #129
130 #130 Bagai kabut
131 #131
132 #132 GEANDRA
133 #133 GEANDRA 2
134 #134 Siapa Dia???
135 #135 Dia lagi
136 #136 Bukan Akhir
137 #137 Abang
138 #138 Ibu Dua Anak
139 #139 Weekand
140 #140 KHA
141 #141 KHA
142 #142 KHA
143 #143 KHA
144 #144 KHA
145 #145 KHA
146 #146 Momen indah
147 #147 Momen Indah 2
148 #148 Rindu yang Terbalaskan
149 #149 Babak baru
150 #150 Babak baru 2
151 #151 Babak baru 3
152 #152 Versi Doni
153 #153 END
154 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5 pernikahan
6
Bab 6 Teman Lama
7
Bab 7 Mama mertua
8
bab 8 Ditinggalkan
9
Bab 9 Rencana
10
Bab 10 Jessica
11
Bab 11 flashback Danil & Jessica
12
Bab 12 Memulai
13
Bab 13 Berjalan
14
Bab 14 Negara B
15
Masih di negara B
16
Berduka
17
Berduka 2
18
Kembali ke rutinitas
19
Menghampiri
20
Apa aku salah?
21
Fatal
22
#22 Sudah kalah
23
#23 Terpuruk
24
#24 Terpuruk 2
25
#25 Sandra kecewa
26
#26 Keputusan Anita
27
#27 Keputusan Anita 2
28
#28 Kehidupan lain
29
#29 Tetap Anita
30
#30 Lembar baru
31
#31 Lembar baru 2
32
#32 Lembaran baru 3
33
#33 Jangan membahas dia
34
#34 Apa aku salah lihat?
35
#35 Berkunjung
36
#36 Berkunjung 2
37
#37 Kembali
38
#38 Berusaha menyelesaikan
39
#39 Berantakan
40
#40 Pernikahan
41
#41 karin
42
#42 karin 2
43
#43 kenapa harus pergi?
44
#44 Pergilah untuk kembali lagi
45
#45 Aku yakin!!
46
#46 Karena suatu pekerjaan
47
#47 Kerja
48
#48 Merasa janggal
49
#49 Pria Asing
50
#50 Terungkap
51
#51 Bertemu Lagi
52
#52 Doni
53
#53 Kedatangan tamu
54
#54 Sedikit sinar
55
#55 Waktu itu berharga
56
#56 Cerita Wahyu
57
#57 Cerita Wahyu 2
58
#58 Apakah sekarang?
59
#59 Berulah lagi
60
#60 Berulah lagi 2
61
#61 Penculikan
62
#62 Anita ditemukan
63
#63 Kekhawatiran Wahyu
64
#64 Kepulangan Anita
65
#65 Mengunjungi
66
#66 Salah Paham
67
#67 Senasib
68
#68 Penyesalan Datangnya Belakangan
69
#69 Menyusul
70
#70 Sebentar saja
71
#71 Hati dan Pikiranku
72
#72 Bertemu Mama Tari
73
#73 Pamit
74
#74 Undangan pernikahan
75
#75 Dokter Dini
76
#76 Kesungguhan Hati
77
#77 Bibit Benalu
78
#78 Lamaran
79
#79 Telat
80
#80 Tidak Mengabari
81
#81 Wedding Party
82
#82 Melihat Tanpa Menyentuh
83
#83 Sekedar Menyapa
84
#84 Sampai Jumpa
85
#85 Sebuah Insiden
86
#86 Syok
87
#87 Batal
88
#88 Ikutlah Denganku
89
#89 Kenyataan yang Menyakitkan
90
#90 Aku Akan Ikut Denganmu
91
#91 Surat Resign
92
#92 Harapan Kebahagiaan
93
#93 Kenapa Kamu Pergi?
94
#94 Interview
95
#95 Kejadian yang Sebenarnya
96
#96 Mengingatnya
97
#97 Lingkungan Kerja Baru
98
#98 Majalah Bisnis
99
#99 Menjemput Sang Bos
100
#100 Mobil Baru
101
#101 Malam minggu
102
#102 Curi Pandang
103
#103 Kepikiran
104
#104 Menceritakannya Lagi
105
#105 Sebuket Bunga
106
#106 Belanja Bareng Mega
107
#107 Karyawan Baru
108
#108 Cincin Misterius
109
#109 Benny Junior
110
#110 Menjelang Peresmian
111
#111 Peresmian
112
#112 Menolak Lupa
113
#113 Lagi Lagi Prustasi
114
#114 Cuek
115
#115 Kecelakaan
116
#116 Koma
117
#117 Koma 2
118
#118 Tangis Arumi
119
#119 Empat mata
120
#120 Kalian Siapa?
121
#121 Well You Marry Me?
122
#122 SAH Untuk kedua kalinya
123
#123 Rumah Baru
124
#124 Pondok Kasih
125
#125 Terima Kasih
126
#126 Beranjak Bahagia
127
#127 Calon Pewaris
128
#128 Protektif
129
#129
130
#130 Bagai kabut
131
#131
132
#132 GEANDRA
133
#133 GEANDRA 2
134
#134 Siapa Dia???
135
#135 Dia lagi
136
#136 Bukan Akhir
137
#137 Abang
138
#138 Ibu Dua Anak
139
#139 Weekand
140
#140 KHA
141
#141 KHA
142
#142 KHA
143
#143 KHA
144
#144 KHA
145
#145 KHA
146
#146 Momen indah
147
#147 Momen Indah 2
148
#148 Rindu yang Terbalaskan
149
#149 Babak baru
150
#150 Babak baru 2
151
#151 Babak baru 3
152
#152 Versi Doni
153
#153 END
154
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!