Tunggu aku di dalam peraduan mu. Di atas tilam mu yang sering tertutup kelambu. Tunggu!!! Bukankah kemarin kau telah berjanji untuk ikut menjaga hati ini.
Tunggu!!
Bukankah kemarin kau telah berjanji untuk ikut menjaga hati ini..
Agar tak lagi patah.
Agar tak lagi gundah.
Walaupun keberadaan kita tiada lah berubah.
Tapi mengapa?
Justru kau dengan sengaja semena - kena.
Menampakkan kemesraan mu bersamanya.
Yang notabene musuh hatiku.
Sengaja kah kau?
Apa itu perlu?
Untuk agar aku tahu.
Di balik cerita sedih mu tersimpan asli yang palsu.
Hem ternyata baru kini kutahu!!
Maaf ya!!
Dengan terpaksa dan berat hati.
Ku bulat kan tekad mesti menyiksa kalbu.
Aku harus menghapus jejak mu.
Jejak yang selama ini kucari.
Dimana Adamu sudah kutahu.
Bagaimana kabarmu.
Sehatlah selalu...
Tak perlu lagi ku usik hidupmu.
Tak ingin lagi kulihat kemunafikan mu.
Biarlah aku kembali ke masa ku.
Sewaktu lalu tiada ada keberadaan mu.
Selamat ya!!
Kau menang kali ini...
Aku tersenyum sakit sekali.
Dengarkan cerita bualan yang nyata - nyata tak sama dengan nyata.
Jelas terpapar di depan mata keasyikan mu sesak kan dada.
Maaf Aku harus pergi!!
Meletakkan harapan.
Menata kembali hati.
Kembali kepada yang asli.
( Jerit Suara Hati Malik )
" Andini! Kamu yang datang ke Semarang atau aku yang ke Medan." ucap Malik yang mulai gusar karena rindunya.
" Oh Malik! Jangan secepat itu! Aku masih belum siap meninggalkan Erlangga." sahut Andini melalui sambungan telepon itu.
" Kamu terlalu egois Andini! Kau selalu pasang status Wa mu dengan suami kamu mesra - mesra. Maksudnya apa?" kata Malik dengan suara keras di seberang sana.
" Maaf! Aku menyakitimu lagi. Tapi bukankah Erlangga memang nyata - nyata adalah suami aku." ujar Andini yang mulai tidak menjaga perasaan Malik.
" Lalu aku? Apakah kau kira aku tidak memiliki hati? Kau kira aku tidak terbakar api kecemburuan itu?" sahut Malik.
" Maaf! Aku tidak akan mengulangi nya lagi sayang!" ucap Andini akhirnya.
" Ya sudah! Aku ingin kita ketemu dalam waktu dekat ini." ajak Malik.
" Aku..aku belum sanggup Malik! Erlangga masih selalu memantau aku. Dia masih selalu menjaga aku." kata Andini.
" Ya Tuhan! Lalu tidak bisa meminta lebih padamu? Bagaimana dengan perasaan ku, Andini?" kata Malik seperti menahan amarahnya di seberang sana.
" Aku kangen kamu, Malik! Aku sangat merindukanmu. Tetapi aku tidak cukup berani untuk menemui kamu. Aku masih istri nya Erlangga. Dan aku masih harus setia dengan nya." kata Andini.
" Hah? Hari ini kamu bilang kedelai besok kamu bilang tempe. Pendirian kamu tidak kuat Andini. Jadi apa mau kamu?" ujar Malik melalui sambungan telepon itu.
" Maaf Malik. Aku sangat menyukai kamu. Tetapi rasa ini sangat menyiksaku. Status aku masih istri Erlangga. Tetapi hati dan pikiran ku hanya tertuju nama kamu. Aku tidak cukup kekuatan untuk menentang ini semua. Aku hanya bisa menikmati rasa ini sampai suatu saat kita bisa bersama dan bersatu. Aku dan kamu dalam hubungan yang suci." ucap Andini dengan suara bergetar.
" Kamu sangat egois, Andini!" sahut Malik.
" Maaf kan aku Malik!" ujar Andini.
" Baiklah! Aku selalu paham dan memahami kamu, sayang! Maaf aku sudah marah padamu. Karena rindu ini pun sangat menyiksa aku." ucap Malik akhirnya.
Sambungan telepon itu pun terputus. Andini dan Malik sama - sama merasakan getaran dan jantung yang berdebar hebat. Puncak kerinduan yang tidak bisa di luapkan . Hubungan mereka masih terlarang. Andini masih istri Erlangga sedangkan Malik memang masih single dan belum pernah menikah.
Bunga itu sudah berguguran.
Daunnya pun ikut rontok diterpa angin kencang. Rambut pirang ku terbawa terbang bersama alunan rayuan mu yang tak ujung nyata.
Maaf!! Jika aku harus mencari kebahagiaan yang nyata. Tidak sekadar bualan semata. Aku dan kamu hanya serangkaian kata yang membuat terbang melayang pikiran. Ujung - ujungnya hanya impian dan bayangan yang tak bisa di tangkap. Lalu? Kita sama - sama menyakiti hati tanpa ujungnya. Kapan di selesaikan? Jika pertemuan tak pernah kau usahakan. Jadi? Aku tidak akan kemana-mana. Doa ku selalu ada dalam tiap hembusan nafas mu. Jika memang masih ada nama ku di hatimu.
( Kegalauan dan dilema Andini)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Darmawangsya Darmawangsya
banyak juga puisinya
2025-02-22
0