Dua bulan sudah pernikahan mereka berjalan,namun seminggu yang lalu sakit pak Wandi kambuh lagi dan kali ini pak Wandi sudah tak dapat ditolong lagi.
penyakit Diabetes yang dideritanya memang sudah menjalar kemana-mana, akhirnya seminggu yang lalu pak Wandi tak dapat lagi menahan rasa sakitnya.
"Aaagghhhh...." teriak Alando.
"Bang....ada apa?" tanya Sekar dengan paniknya.
"Sakit Kar.....sakit kepala ku sakit!"
"bang ada apa?? bang....tolong...tolong ..."
teriak Sekar ketika melihat suaminya ambruk di teras rumah.
beberapa tetangga yang mendengar teriakkan dari Sekar datang menolong suami Sekar.
"kasihan ya..ayahnya meninggal sekarang suaminya sakit"
"iya bu....kasihan sekali"
begitulah perbincangan ibu-ibu yang ikut melihat Rama pingsan di teras rumah.
setelah diperiksa mantri desa, Rama diberi obat.
"istirahatlah bang...gimana? masih sakit?"
"Sekar....?"
"ya..ada apa bang?"
"Sebagian ingatanku pulih!"
Deg..
Sekar kaget,dia berpikir kalo ingatan Rama sepenuhnya pulih akankah Rama akan meninggalkan dia?seakan tau apa yang di pikirkan oleh istrinya, Rama mengenggam erat tangan istrinya
"Jangan khawatir sayang... kita akan tetap bersama"
"Aku akan tetap dan selalu mencintaimu Sekar!"
"Terimakasih bang"
ucap Sekar sambil memeluk erat suaminya.
ingatan Rama tak sepenuhnya pulih, buktinya dia tak ingat kala terakhir kali dia di usir dari rumah megahnya,yang dia ingat hanya kejadian-kejadian sebelumnya.
mengingat kehidupan dia yang serba pas-pasan di desa, Rama berpikir lebih baik dia kembali ke kota,dia yakin sekali kalau keluarga nya juga mencari-cari dia yang sudah lebih dari 6 bulan ini pergi dari rumah.
Setelah memikirkan segalanya akhirnya Sekar memutuskan untuk mengikuti suaminya pergi ke kota.sebenarnya perasaan Sekar sudah tidak nyaman,rasanya akan ada sesuatu yang menimpanya dan Rama.
"Bang kita mau kemana? kan alamat rumah abang, Abang masih lupa!"
"Alamat rumah temennya adik abang aja,abang inget!"
"Ya udah,kita berangkat kapan bang!"
"kita berangkat setelah semua urusan disini selesai,rumah kamu juga harus di jaga seseorang,kalo kita berkunjung lagi ke sini enak,udah bersih karena dirawat orang"
"Biar pak Wahyu aja bang,dia kan abangnya ayah"
"Jangan kasihan pak Wahyu,harus ngurus i rumah ini dan punya dia... kasihan..ntar capek"
Setelah beberapa hari, akhirnya rumah di percaya pada Andi,sepupu Sekar dari pihak ibunya.memang tinggal nya bukan di desa itu,namun Andi dan istrinya tinggal satu rumah dengan mertua Andi,dan setelah kepergian Sekar nanti, Andi dan Istrinya akan tinggal di sana.
"Besok kita berangkat"
kata Rama dengan wajah yang sangat berbinar,dia yakin keluarga nya akan sangat senang melihat dia datang, apalagi dia dstang bersama istrinya.
"Iya bang"
jawab Sekar,beda dengan Sekar yang seakan tidak rela meninggalkan desanya, ada sesuatu yang tiba-tiba mengusik hatinya.
bawa semua dokumen penting kamu Kar, barangkali nanti di kota kamu bisa kerja kalo kamu ingin".
"Iya bang!"
Malam semakin larut, Rama tidur dengan lelapnya sambil memeluk Sekar dengan erat,beda dengan Sekar yang tidak bisa tidur dengan nyenyak.bayang-bayang sang ayah tiba-tiba muncul menganggu tidurnya,seakan tidak rela jika Sekar pergi dari desa itu.
" Sekar harus ikut Rama yah,dia suami Sekar sekarang!"
gumam Sekar sebelum akhirnya terlelap karena ngantuk.
Pagi menjelang, menyambut pagi yang cerah itu,pak Wahyu dengan berat melepaskan Sekar dan Rama yang telah dianggap anak nya sendiri.namun tekat Rama yang ingin memperkenalkan Sekar pada keluarga besarnya membuat dia semangat ke kota hari ini.
Dengan menumpang mengunakan mobil bak terbuka,milik salah satu warga, Sekar dan Rama menuju jalan arah ke kota, memang sangat jauh dari terminal bis,makanya mereka menunggu bis di pinggir jalan menuju kota.
beberapa kali bis lewat namun dengan penumpang penuh,jadi mereka mengurungkan niat untuk naik, menghadap bis berikutnya lebih lenggang.
"Kami kepanasan?"
Rama mengelap keringat di kening sang istri, terlihat matahari sudah meninggi namun boleh juga ada bis berikutnya yang lewat.
"Iya bang, haus juga"
"ini tadi kan abang bawa air mineral"
ucap Rama sambil mengambil air di saku samping rangsel nya.
"Bang itu ada bis"
ucap Sekar senang karena ada bis yang sedang melaju ke arah mereka.
setelah menyetop bis tersebut mereka naik dan mendapatkan tempat duduk paling belakang.
"Kita akan segera bertemu keluarga aku Sayang!"
ucap Rama antusias.
"apa keluarga kamu bisa nerima aku nanti bang?"
"harus dong apalagi kamu kan istri abang sekarang...cup"
kata Rama sambil mencium kening istrinya.
Sekar tersenyum mendapatkan perlakuan dari suaminya,dia merasa sangat bahagia bisa disayang oleh Rama sang suami.
beberapa kali bis melaju seperti tergesa-gesa,para penumpang kadangkala ada yang berteriak agar sopir mengurangi kecepatan.
"Kenapa kok ugal-ugalan gini sih bang bis nya?"
Sekar berbisik pada suaminya.
"Kejar setoran kali yank"
jawab Rama,namun Rama merasa bisnya masih di batas wajar ngebutnya.hingga di depan ada perlintasan kereta api...
Bis dengan kecepatan tinggi mencoba menerobos karena perlintasan tersebut yang tanpa palang pintu,entah petugasnya ada di mana, petugas yang harusnya menjaga perlintasan tanpa palang pintu itu,
naas tak dapat di tolak saat bis baru saja melintas, kereta dari arah kanan bis menabrak kepala bagian bis tersebut hingga beberapa meter dari perlintasan.
Semua penumpang histeris,hingga beberapa diantara mereka ada yang merintih kesakitan,ada yang sudah tak sadarkan diri.
######
Karena hari ini hari libur, Rangga dan Alvi teman Danish libur kuliah dan libur kerja, Danish memiliki bengkel mobil sendiri,dengan hasil jerih payahnya sendiri, Rangga dan Alvi adalah teman Danish yang ikut mengelola semenjak masih di bangku SMA sampai sekarang, mereka masih tercatat sebagai mahasiswa di sebuah universitas di kota.otak cerdas Danish terus berputar kala itu agar bisa menghasilkan uang sendiri, berawal dari balapan liar hingga bisa masuk arena balap resmi dia lakoni, terkumpulnya pundi-pundi uang tersebut Danish jadikan sebuah bisnis yang masih berhubungan dengan hobinya dan teman-temannya yaitu bengkel mobil dan motor.
---"Telah terjadi kecelakaan diperlintasan kereta api untuk kesekian kalinya di daerah XXX,para korban yang meninggal dan selamat di bawa ke rumah sakit Harapan"----
suara dari TV yang fokus di perhatikan oleh Rangga,sedangkan Alvi masih setia dengan makan siangnya
"Haiishhh,emang dasar ya sopir bis sekarng gak ada sabar-sabar nya?? pemerintah juga!! udah tau perlintasan kereta eehh ga di kasih palang!! kalo udah gitu siapa coba yang mau tanggung jawab!!"
celetuk Alvi disela-sela makannya.
"Kak Alan!!!" pekik Rangga sambil berdiri memandang ke arah TV.
"Hah???!! maksud kamu Ngga??"
tanya Alvi binggung.
kebiasaan Rangga yang tak langsung menjawab membuat Alvi masih dilanda kebingungan.
tut...tut...tut...
"Hallo....."
"Dan!!! loe dimana?"
"susul gue ke rumah sakit Harapan!! sekarang!ntar gue jelasin!!
tut.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Natha
Awal pertemuan yang bisa membawa jalan terang
2021-08-18
3
Fatma Ningsih
wah ....wah ketemu
2021-04-24
1