Kembalinya Alando ke rumah

"Huhuhu...hiks... hiks....tidak Alan jangan tinggalkan Mama!! bangun Alan!! bangunnn!!!"

teriak mama Ayunda melihat jenazah anaknya,. Alando anaknya yang beberapa bulan yang lalu diusir dari keluarganya, Alando anak kebanggaan dari tuan Hadi Rahardika,yang hanya kesalahan sedikit saja membuat kemurkaan di wajah sang papa dan berakhir dengan pengusiran Alando sebagai anak Rahardika terusir dari rumah megah keluarga tersebut.

Sedetik kemudian mama Ayunda jatuh pingsan!

"Mama!" pekik Chika melihat sang mama pingsan.

Jangan tanyakan bagaimana keadaan tuan Hadi,lelaki parubaya itu sudah dilarikan ke rumahsakit karena serangan jantung mendadak ketika mendapat kabar anak kebanggaan nya pulang kembali hanya tinggal nama.

Setelah satu bulan kepergian Alando kala itu, Tuan Hadi langsung memerintahkan asisten pribadinya Fery untuk mencarinya, penyesalan jelas tergambar diwajah lelaki parubaya itu.bagaimana marahnya seorang ayah pada anaknya, hakikat nya itu hanya sebuah kedok keegoisan saja,bahkan dari lubuk hati terdalam pun tak akan ada orang tua yang membenci anak-anaknya.

"Ngga tolong ikut Fery ke rumah sakit, mengurus papa, setelah ini gue akan kesana"

pinta Danish

"okey gue pergi dulu Dan!"

Akhirnya Danish dan Alvi mengurus semua pemakaman jenazah Alando, Danish benar-benar lupa akan keberadaan Sekar,wanita itu sedang berdiri bersama para pelayat lain,tak ada yang peduli dengan dia,dengan tatapan kosong dia melihat jenazah suaminya yang sudah terbungkus kain kafan.

Dia benar-benar tidak menyangka seperti jalan hidupnya, Ayah yang sangat dia cintai beberapa minggu lalu meninggalkannya dan sekarang suaminya pergi dengan meninggalkan janin yang ada di perutnya.

Tuhan seakan menganti kepergian Alando dengan kehidupan baru di perutnya.

Ketika jenazah Alando dibawa ke pemakaman, Sekar ikut rombongan para pelayat ke makam di mana Alando,tanpa ada yang tau bahwa dia adalah istri Alando.

Mama, Chika dan Danish melepas kepergian Alando sampai ke liang lahat, setelah beberapa saat mereka pergi dari pemakaman itu karena harus segera menjenguk sang papa yang dilarikan ke rumah sakit.

Tinggalkan sekar sendiri disana, perlahan dia mendekati makam Alando,masih jelas diingatnya bagaimana Rama,nama yang diberikan Sekar padanya begitu bersemangat untuk memperkenalkan keluarga nya pada Sekar,ketika melihat nama yang tertera dibatu nisan itu, Sekar menangis kembali...

ya... Rama pernah bilang kalo namanya Alando,ketika sebagian ingatan nya pulih namun di lebih suka di panggil Rama oleh Sekar.

Sekar menangis sejadi-jadinya,dia berjanji ini kali terakhir dia menangis,ia ingin mengenang Rama dengan kenangan kebahagiaan nya bersama Sekar,dia ingin menceritakan pada anaknya kelak bahwa ayahnya sangat menyayangi dan mencintai ibunya.

Sekar mengelus pelan perutnya.

"Aku akan menjaga dia buat kamu bang!

berikan aku semangat untuk membesarkan dia bang.....aku janji aku akan sering-sering ke sini bang"

Sekar menghapus airmata pelan, kemudian tersenyum manis ke arah batu nisan di mana Alando tertidur dengan damai dibawahnya.

"Bang.... Sekar pergi dulu ya...nanti Sekar bakalan sering ke sini, Sekar gak akan pulang ke desa bang biar Sekar selalu dekat dengan abang!"

sebelum pergi Sekar mencium batu nisan itu dan berlalu meninggalkan pemakaman itu.

Sekar kembali ke rumah sakit untuk mengambil sebagian barang-barangnya,dia bertanya pada seorang suster yang ada disana dimana dia bisa mendapatkan sebuah kos-kosan.

"Ngekos di rumah aku aja mbak,mau?"

"beneran mbak?" tanya sekar antusias.

"eh kenalkan aku Ayu"

kata sang suster

"Sekar...!"

"Gimana mau gak? gak jauh kok mbak dari rumah sakit,aku tinggal cuma sama ibu aja,ayahku sudah meninggal mbak"

terang Ayu kepada Sekar.

"Gimana mbak?"

"Baiklah,berapa satu bulannya mbak?"

"kalo rata-rata disini tuh 700 ribu mbak,aku kasih harga 600 ribu aja deh mbk gimana?"

"Baiklah aku mau!"

Akhirnya Sekar dan Ayu pulang ke rumah Ayu setelah menunggu Ayu pulang kerja jam 5 sore, Sekar menitipkan sebuah surat pada resepsionis apabila ada yang mencarinya, Sekar yakin bahwa Danish akan datang mencari dia.

Sesampainya di rumah Ayu, disambut oleh bu Sri ibu Ayu dan Ayu mengatakan kalo Sekar akan ngekost di rumahnya dan menepati kamar dengan ada disamping rumah mereka namun masih menempel dan terhubung dengan rumah utama

dikamar itu terdapat satu bad dan sebuah ruang tamu kecil juga sebuah dapur mini disamping kamar mandi.

Sekar menceritakan semuanya pada Bu Sri dan memberikan data-data pribadi nya untuk diserahkan pada pak RT agar Sekar aman dan tanpa kendala tinggal di daerah itu.

Di rumah sakit tempat Tuan Hadi dirawat semua orang sedang berkumpul di depan UGD, Danish dan rombongan baru saja datang setelah acara pemakaman Alando,

"Bagaimana Ngga, Fer?"

"Dokter masih menangani nya Dan!"

sesaat kemudian dokter datang dan mengatakan bahwa Tuan Hadi sudah melewati masa kritis nya,itu karena ini adalah serangan jantung pertama yang dialami Tuan Hadi, hingga tak berakibat fatal.

Mama Ayunda diijinkan terlebih dahulu masuk dan menemani Tuan Hadi, sedangkan Fery mengantarkan Chika pulang ke rumah.

"Dan! di mana istri kak Alan?"

tanya Rangga.

"Hah?? kak Alan sudah menikah?"

tanya Alvi yang memang belum tau semuanya.

"Hah???!! astaga Ngga,Vi..gue pergi dulu ya nyari dia!"

"tanya sama orang rumah,soalnya tadi gue yang ajak dia ke rumah loe!"

cegah Rangga.

Setelah menghubungi para pelayan dirumahnya ternyata tidak ada orang yang dia cari dengan ciri-ciri yang disebutkan Danish.

"Gue nyari ke rumah sakit Harapan aja deh,pergi dulu ya...tolong temeni nyokap dulu!"

"Ya ati-ati loe!"

Danish melajukan mobilnya ke rumah sakit Harapan,dia berharap wanita yang mengaku istri kakaknya itu masih ada disana.

karena barang-barangnya sudah pasti masih ada disana.sesampainya disana Danish segera ke bagian resepsionis.

"Permisi mbak,saya mau minta data-data korban kecelakaan perlintasan tadi siang, kira-kira saya harus kemana ya?"

"Apa anda bernama mas Danish?"

"iya mbak,apa ada titipan buat saya?"

"iya ini.. seorang wanita menitipkan pada resepsionis tadi"

"Makasih mbak"

Danish berjalan menuju kursi di lobby rumahsakit itu dan mulai membuka isi suratnya.

_ Mas Danish makasih sudah membiarkan aku mengantar kepergian mas Rama untuk terakhir kalinya, setelah ini tak perlu lagi mencari aku,jangan katakan pada keluarga besarnya mas juga bahwa aku istri dari kakakmu... karena aku menikah dengan mas Rama seorang lelaki biasa yang ku kenal selama ini,buka dengan Alando lelaki dari keluarga berada seperti kalian,sekali lagi terimakasih..dan tidak perlu mencariku__

bersambung..

Terpopuler

Comments

Nurlaela Hamid

Nurlaela Hamid

aduuuh bakalan sedih lgi niiih

2021-12-16

0

Nari Tumanggor

Nari Tumanggor

akh Thor aku selalu merindukan karyamu🥰🥰🥰🥰💪💪💪💪 Thor

2021-08-19

0

Dewi Anggraeni

Dewi Anggraeni

sedih bnget 😭😭😭😭😭😭😭

2021-07-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!