" Bik, Tolong bawakan Air hangat dan Washlap yang baru ke kamar Ku ya! " Ucap Roy meminta tolong pada Bik Na.
" Baik, Tuan! " Bik Na yang baru saja menerima Instruksi dari Tuan Mudanya, langsung menjalankan tugas nya menyiapkan Air Hangat dan Washlap untuk segera di bawa ke kamar Roy.
Bik Na adalah ART yang bekerja di Mansion kediaman Kedua Orang Tuanya. Bik Na biasa di tugaskan Nyonya Besar nya Dua kali dalam Seminggu untuk membersikan Unit Apartment yang kadang Roy tinggali jika tidak pulang Ke Mansion.
Perempuan berumur hampir separuh baya itu merasa sedikit heran, Bukan suatu hal yang biasa bagi Bik Na saat Tuan Muda nya memerintah untuk datang ke Unit Apartment nya.
Tok.. Tok..Tok..
" Tuan.. Permisi, ini Air hangatnya!" Seru Bik Na berujar.
CEKLEK'
Roy buru - buru membuka pintu sebelum mempersilahkan Bik Na masuk. Bik Na yang langsung menyadari keberadaan Viana di dalam kamar majikan nya terdiam membeku. Matanya melirik ke arah Roy seoalah sedang mencari jawaban siapa Perempuan itu.
" Bik, ini tidak seperti yang Bibik pikirkan. " Sangkal Roy untuk menepis segala pikiran buruk Bik Na terhadap dirinya. " Tolong urus Dia terlebih dahulu dan gantikan baju nya. Setelah itu baru Aku jelaskan kenapa Dia bisa ada di sini! " Bik Na mengangguk setelah mendengar perintah dari Tuan Muda nya.
" Kasian dia sedang Demam, Aku juakan menelpon Dokter Luxe untuk datang kesini. " Roy berjalan lenggang meninggalkan Bik Na untuk keluar dari kamar nya.
Setelah Roy benar - benar kekuar, Bik Na mulai mengganti baju Viana yang basah dengan baju kemeja milik Roy untuk di pakai sementara, karna di Apartement Roy sama sekali tak ada baju Perempuan.
Bik Na mengoleskan minyak angin di bagian perut, kepala serta tengkuk Viana. Bik Na juga sempat membangunkan Viana untuk meminum Obat Demam yang Bik Na ambil dari kotak P3K.
Klek'
" Bik, apa sudah selesai? " Roy menyembulkan sedikit kepala nya, tangan nya masih menggenggam handle pintu kamarnya agar tidak terbuka lebar, sebagai bentuk penjagaan andai saja Bik Na belum selesai mengganti Baju Viana.
" Sudah Tuan. " Jawab Bik Na jelas, singkat dan padat.
" Bik, Dokter Luxe tak bisa datang. Apa kita bawa saja Dia ke Rumah sakit? " Ungkap Roy menanyakan pendapat Bik Na.
" Tidak perlu Tuan, Saya sudah memberi Nona ini Obat Penurun Panas. Kalau sampai besok Pagi panasnya belum juga turun baru kita bawa Ke Rumah Sakit. " Roy hanya diam, dia memikirkan apa mengikuti saran Bik Na adalah keputusan yang terbaik.
" Tuan, Saya juga sudah menyiapkan air hangat untuk Tuan. "
" Terima kasih Bik, Bibik pulang lah dan istriahat. Aku sudah menelpon Uya untuk datang kemari agar menjemput Bibik pulang."
" Tapi Tuan, bagaimana dengan?..." Selain mengkhawatirkan Viana, Bik Na juga mengkhawatirkan Roy, Apa Roy bisa mengurus Viana sendirian? sementara Viana sedang sakit.
" Aku akan mengurusnya Bik, Percayalah! "
" Baiklah, Tuan! " Seru Bik Na berjalan untuk keluar dari kamar Majikan nya.
" Bik! " Panggil Roy lagi, " Tolong jangan ngadu soal ini sama Mami dan Papi ya, " Roy cengengesan ke arah Bik Na. Bik Na hanya tersenyum menanggapi permintaan Tuam Mudanya.
Bik Na sangat menyayangi Roy, sedari kecil yang menjaga Roy adalah Bik Na. Saat kedua Orang Tua nya pergi perjalanan Bisnis pun yang menjaga Roy adalah Bik Na.
Setelah Bik Na kembali ke Rumah Utama diantar oleh Uya, Roy langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersikan dirinya.
Air hangat yang di siapkan Bik Na di Bathup tak dia pakai, karna dia pikir dia tak mungkin berendam tengah malam, Roy memilih mengguyur tubuhnya dengan air hangat yang keluar langsung dari shower.
" Kenapa kau sudah bangun? " Tanya Roy pada Viana saat baru saja melangkah keluar dari kamar mandi yang hanya menggunakan Boxer, sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil.
Viana hanya memejamkan matanya, Dan sama sekali tak menjawab pertanyaan Roy. Viana malu karna sudah melihat oemandangan yang tidak senonoh tak seharusnya dia lihat.
" Astaghfirullah.. Laki - laki Tua ini menodai mata ku yang masih suci " Batin Viana mengumpat Roy dalam hati.
" Kenapa diam? Kau kenapa sebenarnya? " Roy duduk di tepi Ranjang menghampiri Viana dan menempelkan punggung tangannya di kening Viana untuk mengecek suhu tubuh Viana apa masih panas atau tidak.
" Sudah tidak terlalu panas seperti tadi, " Ungkap Roy. " Kau sebenarnya kenapa? " Kesal Roy, Roy merasa heran kenapa Perempuan yang ada di hadapan nya ini terus memejamkan matanya.
" Om aku malu, kenapa Om tidak me_ma_kai baju di hadapan ku " Terang Viana malu - malu.
" Hey! Jadi itu sebab nya Kau terus menutup mata mu? "
" Heem! Tolong pakai Baju Om sekarang juga, Mata ku sangat tak terbiasa dengan hal - hal seperti ini " pinta Viana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Anie Jung
Sudah di revisi ya, ???
2021-10-04
0
Adila Nisa Ardani
awal yg bagus
2021-07-07
0
mawar bodas
viana panggil om roy emang tua bnget ya...
2021-03-11
0