Penindasan

Teng.. teng... teng..

(Anggap suara bell sekolah)

.......

"Baiklah anak anak sampai di sini dulu pelajaran kita, tolong kerjakan halaman 28." ucap Bu Guru Mira.

" Iya bu." Serentak satu kelas.

murid murid yang lain pun berhamburan keluar kelas menuju kantin. Aku lebih memilih diam di kelas dan membuka buku pelajaran berikutnya.

" Kirana , ke kantin yuk ?." Ajak Sinta, teman baiknya yang beda kelas itu. ya, aku kelas XII.A sedangkan Sinta kelas XII.C lumayan jauh si memang jarak antar kelas kita karna Sinta anak IPS sedangkan aku anak IPA.

"Akh, gak deh Ta, aku bawa bekal kok" Tersenyum manis sambil menujukan bekalku.

" Yah, kamu mah gitu, gak setia kawan." jawab Sinta kecewa sambil memajukan bibirnya dan melipat tangan ke dada.

" hahah... ya udah deh ayo aku temenin." aku pun bangkit dari duduku dan berjalan beriringan sambil sesekali bercanda dengan Sinta tak lupa bekal ku ku bawa, Hampir setiap hari aku bawa bekal untuk meminimalisir pengeluaranku. Karna aku harus bisa membagi uang untuk keperluanku yang lainnya. karna Uang sekolah sudah di tanggung pemerintah.

.

Kantin sekolah

Sinta : " Kamu pesen apa na ?."

"aku , Es teh manis ajh Ta, aku kan punya bekal" Sambil menunjukan bekal yang ku bawa.

Sinta. : " oh oke, ya udah aku pesen dulu ya, kamu pilih ajh tempat duduk kita di mna."

Aku berjalan dan memilih meja ujung dekat taman untuk aku dan Sinta menyantap makanan.

saat sedang menunggu Sinta mengantri untuk mendapatkan pesanannya.Aku di kejutkan dengan kedatangan Silvy dan gengnya itu yang tak lain, Shopy,Dewi, Putri. Mereka berempat adalah para mengganggu ketentraman anak anak lain, Itulah yang ku fikir selama ini.

Silvy : " Wah lihat, ada anak kebanggaan sekolah di sini" Berkata setengah teriak dengan nada merendahkan.

Silvy duduk di sampingku di ikuti teman temannya yang menduduki bangku kosong di meja ini.

aku hanya diam sambil tertunduk, sungguh aku malas meladeni mereka. Sungguh, aku hanya ingin sekolah dengan tenang tanpa ada masalah.

Silvy :" Lu bawa bekal ke sekolah ? semiskin itu lu ?sampe gak mampu beli makanan di kantin sekolah ?." ejeknya di ikuti rawa teman temannya.

lagi lagi aku hanya bisa diam sambil menahan marah. Hanya bisa bersabar dan menahan rasa sakit hati, bagaimana pun aku harus lulus dari sekolah ini dengan baik dan nilai tertinggi.

Silvy mengambil kotak makanku dan membukanya lalu dia menyendokan makanan itu ke mulut ku.

" aaaa." ucap Silvy sambil menyodorkan kan sendok yang penuh dengan nasi itu.

aku pun nurut dan membuka mulutku, saat mulutku masih mengunyah Silvy sudah menyodorkan nasi lagi padaku sungguh aku tak bisa menelan semua ini berkali kali Silvy melakukannya sampai mulutku terasa sesak dan tersedak.Aku sungguh tak kuat lalu aku pun menyemburkan makananku ke depan dan terbatuk batuk.

"ukhuk.. ukhuk.."

(Batuk Kirana)

" Wah berani lu muntahin semua makanan ini ? padahal gue udah baik hati mau nyuapin lu!." Geram Silvy sambil menumpahkan sisa makanan ke kepalaku.

lagi dan lagi aku hanya bisa diam.

" Rasain, Denger ya ini belum apa apa Kirana." Ucap Silvy mengancam lalu berlalu meninggalkan ku.

Geng nya pun mencibir ke arahku dan sengaja mendorongku sampai aku terjatuh

Brugg.."

keningku kena pinggiran meja darah segar mengucur ke pelipis ku.

" Aww..". Aku pun meringis sambil menangis, rasa sakit di keningku tak sebanding dengan rasa sesak di hatiku rasa sakit hati ini sungguh sangat pedih.

di tambah lagi para siswa yang lain hanya nenonton tanpa membantu termasuk Sinta yang hanya bisa diam. Aku mengerti karna mereka semua takut pada Silvy ya karena selain dia sering membully siswa siswi yang lain dia adalah anak orang kaya dan orangtuanya salah satu investor besar di sekolah ini.

.

Aku berlari sambil menangis dengan keadaanku yang berantakan menuju kamar mandi. Di jalan aku berpapasan dengan Kevin. Aku hanya menatapnya sebentar lalu berlari lagi menuju toilet untuk membersihkan dan merapikan diriku yang sungguh amat sangat berantakan . Aku masuk kesalah satu Toilet lalu menangis sejadi-jadinya.

" hik.... hik... hik.. "

Tangisku sungguh menjadi jadi. Sakit sungguh sakit rasanya di permalukan dan di perlukan seperti ini.

Aku tetap mencoba tegar dan menata hati, tetap pada tujuan pertamaku, Aku harus bisa mendapatkan nilai terbaik saat ujian Nasional nanti.

Baiklah Kirana, kamu harus terus bersabar dan ingat tujuan utamamu.batin ku

tok... tok.. tok..

Sinta :" Kirana ? kamu masih di dalam ?." Tanyanya dengan nada penuh kekhawatiran.

" Iya ta, aku masih di dalam." jawabku, jujur aku kecewa padanya tapi aku tahu kenapa dia diam saja, Aku tak mau merusak persahabatan kita begitu saja hanya karna masalah ini.

Sinta pun membuka pintu dan masuk kedalam toilet, sambil terus menunduk dia berkata " Maaf."

" Iya ta gak papa, sebelum kamu minta maaf pun aku udah maafin kamu kok, aku ngerti ko situasinya pasti sulit buat kamu." Jelasku panjang agar Sinta mengerti

Sinta pun memeluk ku dengan erat. " Sungguh benar benar aku minta maaf ya na, aku gak bisa nolongin kamu". Sinta mulai terisak menangis di pelukanku , aku menepuk nepuk punggungnya berusaha menyalurkan kekuatan yang tersisa untuknya meski pun aku lebih tersakiti di sini. Sinta pun melepaskan pelukannya lalu membantu ku membersihkan sisa sisa nasi yang ada di seragam, muka dan rambutku.Dia juga membersihkan darah yang terlanjur mengenai seragamku ini. Setelah semuanya selesai Sinta pamit padaku karna harus masuk ke kelasnya yang berada di ujung gedung sekolah ini.

Aku masih merapihkan diri depan cermin toilet dan terdengar pintu di buka dengan keras, sontak aku menoleh dan sungguh sangat terkejut melihat siapa yang datang , Ya merka yang sudah merusak seragamku dan melukai keningku Silvy dan teman temannya.

" Mau apa lagi kalian?." Tanyaku berani sekaligus gugup, entah keberanian dari mana.

" Wah wah wah udah mulai berani lu sama gue ?" Jawab silvy dan balik tanya. sambil menjambak rambutku dengan sangat kuat sampai aku meringis.

" aww.. sakit Silv..." keluhku sambil memegangi tangan Silvy yang masih menjambak rambutku.

" Sakit ? lu berhak nerima ini semua, dasar cewek sialan" mendorongku hingga aku tersungkur ke lantai.

aku memberanikan diri untuk bertanya.

"Apa kesalahkanku ? Sampai kalian tega memperlalukan ku seperti ini." Tanyaku sudah berderai air mata , aku tak tahan sungguh sangat aku tak kuat.

" Lu gak tau salah lu apa ?" .Teriak Putri

"Dasar Cewek kegatelan." Ejek Dewi.

"Siram dia." Perintah Silvy.

Shopy pun menurutinya lalu menyiramkan air bekas kain pel padaku.

"aaakh..." Teriaku.

Shopy :" Rasain lu, makanya jadi cewek jangn kegatelan dan gak usah sok populer."

"Kunci dia." Perintah Silvy lagi sambil masih menyilangkan tangan ke dadanya.

"Oke bos." jawab shopy.

Shoppy, Dewi, dan Putri menyeretku hingga masuk ke dalam salah satu Toilet aku masih berusaha berontak dengan sisa tenaga yang ada.

"gak, jangan, jangan lakuin ini sama aku." Aku memohon pada mereka semua . Tapi tidak ada satu pun yang tergerak hatinya.

Disini lah aku berada, Dalam toilet sepi karna sudah masuk jam pelajaran . Aku terus menangis, menangisi nasib ku yang seperti ini, tadinya hanya si sekolah aku mendapatkan ketenangan tapi sekarang dimana pun aku berada aku tak akan pernah tenang lagi.

Terpopuler

Comments

Zieya🖤

Zieya🖤

wah apa pihak sekolah tidak tahu ada kelalian pelajarnya seperti ini? walaupun anak orang kaya atau orang tuanya penyumbang terbesar disekolah tersebut, itu bukan tiket untuk pelajar tersebut bisa mempelakukan pelajar lain dengan sesuka hatinya termasuk membuly.

Jika benar perkara seperti ini berlaku ada yang tidak betul dengan pihak pentadbiran sekolah.

2021-04-30

0

Šaa Ğvnii

Šaa Ğvnii

kenapa gak di lawan

2021-04-13

1

Sholikhah bunda rachel

Sholikhah bunda rachel

kok gak ada yang nolong thoor😄😄kadian kirana

2021-04-13

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Kehidupan Pahitku
2 Perhatian nya
3 Penindasan
4 Kevin :"Aku menyukaimu".
5 Amanda Penjilat
6 Jalan bareng Malam Minggu
7 Kevin :" Sangat indah."
8 Penculikan Rey part 01
9 Dia melupakanku
10 Dicuekin Duda
11 Penculikan Rey part 02
12 Mulai menemui titik terang
13 Pelecehan
14 pelecehan kedua
15 Penyelamatan
16 Perhatian
17 Perhatian Om 02
18 Perhatian Om 03
19 Shopping
20 Om nya di cuekin
21 Kirana malang
22 Bermain kedudukan
23 "Aku membencimu."
24 Ketua kelas (Abas)
25 Persetujuan Samsul
26 Hp baru
27 Satu tempat Kerja
28 Sikap Daffa.
29 Deddy Daffa
30 Rahasia Silvy
31 sarapan dan bekal
32 Ayah
33 Awan, titip ayah untukku
34 Kontrak kerjasama
35 cupp
36 Nasi Kuning
37 Cekungan
38 Maaf
39 Kenapa harus Kirana?
40 Kenapa harus Kirana ?
41 Kesayanganku
42 Dear, Maaf
43 Anna gak kuat lama"
44 RIS^VI
45 "aku tidak suka lubang bekas"
46 " Kita menikah saja."
47 54 menit
48 Anna kecewa
49 Balon transparan
50 Jebakan
51 Black kard & Nasgor
52 Roti sobek
53 You are the reason
54 " Boleh ya.."
55 " Uuuh Deddy."
56 Maafkan Ayah nak..
57 "Kau melukai wanitaku."
58 " Saya akan menikahi Kirana."
59 " Ia hendak melamar nak.."
60 " Anganmu saja."
61 " Ini cara gue."
62 H-1
63 " Tidak perlu pak."
64 " Jangan di tiup yank." Warning 21+ Baca setelah berbuka puasa ya geis..
65 " Sshh..Aw."
66 " Mau lanjut yang tadi ?."
67 fans
68 Duka
69 Pahitnya kehilangan
70 jaminan
71 mual
72 Dedd, i want you!
73 " Gue hamil."
74 Sakit
75 Wanita ular
76 Pentol kuah
77 Mengalahkan ego
78 " Laper."
79 plak
80 " heh, Sampah."
81 Pingsan
82 Rencana
83 Amanda,Susan
84 nanas rasa jeruk
85 srett...
86 " Do not expect."
87 Cream
88 plan B
89 " Aku jahat dedd."
90 Vivi
91 " BANGUN VII.."
92 give birth to
93 RANIA / tamat/
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Perkenalan Kehidupan Pahitku
2
Perhatian nya
3
Penindasan
4
Kevin :"Aku menyukaimu".
5
Amanda Penjilat
6
Jalan bareng Malam Minggu
7
Kevin :" Sangat indah."
8
Penculikan Rey part 01
9
Dia melupakanku
10
Dicuekin Duda
11
Penculikan Rey part 02
12
Mulai menemui titik terang
13
Pelecehan
14
pelecehan kedua
15
Penyelamatan
16
Perhatian
17
Perhatian Om 02
18
Perhatian Om 03
19
Shopping
20
Om nya di cuekin
21
Kirana malang
22
Bermain kedudukan
23
"Aku membencimu."
24
Ketua kelas (Abas)
25
Persetujuan Samsul
26
Hp baru
27
Satu tempat Kerja
28
Sikap Daffa.
29
Deddy Daffa
30
Rahasia Silvy
31
sarapan dan bekal
32
Ayah
33
Awan, titip ayah untukku
34
Kontrak kerjasama
35
cupp
36
Nasi Kuning
37
Cekungan
38
Maaf
39
Kenapa harus Kirana?
40
Kenapa harus Kirana ?
41
Kesayanganku
42
Dear, Maaf
43
Anna gak kuat lama"
44
RIS^VI
45
"aku tidak suka lubang bekas"
46
" Kita menikah saja."
47
54 menit
48
Anna kecewa
49
Balon transparan
50
Jebakan
51
Black kard & Nasgor
52
Roti sobek
53
You are the reason
54
" Boleh ya.."
55
" Uuuh Deddy."
56
Maafkan Ayah nak..
57
"Kau melukai wanitaku."
58
" Saya akan menikahi Kirana."
59
" Ia hendak melamar nak.."
60
" Anganmu saja."
61
" Ini cara gue."
62
H-1
63
" Tidak perlu pak."
64
" Jangan di tiup yank." Warning 21+ Baca setelah berbuka puasa ya geis..
65
" Sshh..Aw."
66
" Mau lanjut yang tadi ?."
67
fans
68
Duka
69
Pahitnya kehilangan
70
jaminan
71
mual
72
Dedd, i want you!
73
" Gue hamil."
74
Sakit
75
Wanita ular
76
Pentol kuah
77
Mengalahkan ego
78
" Laper."
79
plak
80
" heh, Sampah."
81
Pingsan
82
Rencana
83
Amanda,Susan
84
nanas rasa jeruk
85
srett...
86
" Do not expect."
87
Cream
88
plan B
89
" Aku jahat dedd."
90
Vivi
91
" BANGUN VII.."
92
give birth to
93
RANIA / tamat/

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!