Di lapangan pelatihan Klan Xi, Xi Yang di dampingin para penatua Klan dan juga tiga putranya berdiri menatap barisan para pasukan Klan Xi.
Jumlah pasukan Klan yang saat ini berbaris menunggu perintah setidaknya 1000 orang, kekuatan mereka sendiri bervariasi.
600 orang memiliki kekuatan dengan tingkat kultivasi paling lemah berada di Alam Inti tingkat awal, 250 orang di Alam Inti tingkat puncak, dan 150 orang berada di Alam Jiwa tingkat awal sampai Alam Jiwa tingkat tengah.
Para penatua Klan memiliki kekuatan dengan tingkat kultivasi terendah di Alam Jiwa tingkat awal, ketiga tuan muda Klan Xi berada di Alam Inti tingkat puncak, dan Xi Yang sendiri kekuatannya berada di Alam Jiwa Agung gerbang pertama.
"Pasukanku sekalian…!!!! Hari ini, kita akan menyerang wilayah pemberontak Ling…..!!!! Klan Ling telah berencana untuk memberontak terhadap pemerintahan kita saat ini, maka dari itu kita sebagai pelindung dan penjaga Kekaisaran Matahari akan memberikan mereka pelajaran…!!!
Jika kalian sudah siap, segera panggil Hewan kontrak kalian dan mari kita berangkat…..!!!"
"Baik Patriark….!!!!"
Satu-persatu pasukan Klan Xi mulai memanggil hewan kontrak mereka, kebanyakan hewan kontrak pasukan Klan Xi merupakan hewan terbang diantaranya Elang Hitam, Harimau Surga, Gagak Coklat, dan Bangau Biru, sedangkan untuk para penatua kebanyakan memiliki Binatang Siluman Iblis dan sebagian Binatang Siluman Surga, sedangkan untuk ketiga tuan muda Klan Xi dan Patriark Klan Xi sendiri memilih untuk terbang dengan pedang yang mereka miliki.
Setelah semua pasukan Klan menaiki hewan kontrak masing-masing mereka semua berangkat ke wilayah Klan Ling dengan Penatua Pertama Klan Xi yang memimpin mereka, hari itu langit Kota Chang An Ibukota Kekaisaran Matahari seakan ditutupi oleh seribu pasukan Klan Xi dan para Penatua Klan yang terbang menuju wilayah Klan Ling.
++++++++++++++++÷××××××××××÷\=\=÷\=\=\=÷×+++++++++
Di pasar kota, Xi Suja masih dengan semangatnya berkeliling ke sana-sini mencari hiburan yang membuatnya tertarik, sampai di salah satu daerah padat Xi Suja melihat ada banyak orang yang tengah mengerumuni sesuatu membuatnya heran dan mendekati kerumunan diikuti para pelayan dan pengawalnya.
"Dasar orang miskin….!!! Lihat, bajuku jadi kotor gara-gara sampah macam kamu…!!! Pengawal, cambuk dia seratus kali…!!!"
"Baik nona…!!!"
Mendengar seorang perempuan yang tampaknya masih muda tengah memarahi seorang pria tua berpakaian lusuh membuat Suja semakin merangsek masuk, beberapa orang yang berkerumun membuka jalan untuknya saat menyadari identitasnya.
"Malang sekali nasibmu orang tua, sudah miskin masih saja mencari masalah pada nona muda Ming Wei."
Pengawal yang memegang cambuk dan berbicara tadi baru saja akan melesatkan cambuknya saat sesosok bocah kecil menghalanginya, baru saja dia akan menghardik bocah itu muncul empat orang pengawal berkekuatan Alam Inti tingkat puncak menghalanginya.
"Siapa kalian…!!!??? Jangan mencari masalah dengan kami, kami dari keluarga Ming tidak akan pernah mengampuni kalian jika melawan kami…!!!"
Pria pemegang cambuk memperingati empat pengawal Suja disertai aura intimidasi yang dia keluarkan, empat pengawal Suja berkeringat dingin merasakan aura Alam Jiwa yang menekan mereka.
"Maaf senior, tapi kami tidak bisa membiarkan senior melukai tuan muda kami."
"Hooo, hanya empat pengawal Alam Inti berani menghalangi pengawal tuan putri ketiga Klan Ming! Besar sekali nyali kalian…!!!"
Empat pengawal Suja semakin gentar, mereka tentunya sadar tidak akan mampu melawan seseorang yang berada di Alam Jiwa hanya dengan empat orang saja apalagi mereka hanya berada di Alam Inti tingkat puncak.
Tapi sebagai pengawal tuan muda kelima Klan Xi, ditambah segala kebaikan Klan Xi yang mereka terima ataupun segala hal baik yang dilakukan Klan Xi pada rakyat jelata lebih mereka pedulikan.
Mereka tahu kalau mereka tidak akan mungkin menang melawan senior di depan mereka, tapi kebanggaan sebagai anggota Klan Xi lebih mereka agungkan membuat mereka rela mati asalkan tuan muda kelima Klan Xi tetap bisa selamat.
"Tetua Ming Xu, kenapa tetua masih belum mencambuk orang miskin itu…!!!??"
Suara nona muda Klan Ming semua orang menoleh, Suja yang hanya memperhatikan dari belakang keempat pengawalnya mengernyit saat melihat nona muda di depannya.
"Hoo, ternyata seperti ini kelakuan seorang nona muda Klan Ming. Benar-benar menjijikkan," empat pengawalnya dan semua pengawal rombongan keluarga dari Klan Ming tersentak saat mendengar sindiran dari bocah di belakang keempat orang itu.
"Heh bocah…!!! Kuakui kamu cukup tampan, namun otakmu ternyata sangat bodoh sekali…!!! Berani sekali kau menghalangi tontonan nona musa ketiga Klan Ming ini….!!!"
Xi Suja semakin mengernyit mendengar itu, jika dia memang nona muda ketiga Klan Ming maka bisa dikatakan dia adalah adik sepupunya.
Ibunya Ming Mei adalah putri pertama Patriark Klan Ming dari Kekaisaran Yun, dia memiliki seorang adik laki-laki bernama Ming Yan.
Jika memang dia putri ketiga Klan Ming, maka dia sebagai bagian Klan Ming tidak akan membiarkan adik sepupunya berbuat sesuka hatinya, apalagi kota ini adalah kota yang dikuasai oleh Klan Xi dan tempat tinggalnya.
"Nona ketiga, kusarankan kamu jangan berbuat onar di sini. Kota ini adalah wilayah kami, jika nona berbuat onar di sini maka kupastikan Patriark Klan Xi akan menghukum kalian semua!"
Nona muda ketiga Klan Ming dan semua pengawalnya tersentak mendengar ancaman anak berbaju bangsawan di belakang empat orang yang menghadang tetua Ming Xu, nona muda ketiga itu agak sedikit takut dengan ancaman itu karena dia saat ini tengah menuju ke sana untuk menemui bibi dan pamannya dan juga para sepupunya.
Sementara itu, semua rakyat kota Chang An mengetahui siapa anak kecil itu dan mereka benar-benar berharap dia akan mampu meredam situasi ini. Klan Xi telah menjadi pelindung dan dermawan semua rakyat kota Chang An, mereka adalah harapan semua rakyat Chang An sepanjang masa.
"Bocah kecil, jangan mengada-ada kamu. Meskipun kamu dari keluarga bangsawan, tapi aku yakin kamu keluargamu bukanlah bangsawan besar. Jangan sekali-kali membawa-bawa nama suami putri Ming Mei, jika kamu melakukannya lagi kupastikan keluargamu akan lenyap dari dunia ini!"
Oke, kini Suja cukup ketakutan dengan ancaman pria tua yang bernama Ming Xu itu, berbeda dengan para pelayannya yang telah mengungsikan pengemis yang berkonflik dengan orang-orang Klan Ming dan semua warga yang ada di sana.
"Lancang…!!! Meskipun kalian dari Klan Ming sekalipun….!!! Kami, para pengawal tuan muda kelima Klan Xi tidak akan pernah membiarkan kalian bertindak sesukanya…..!!!!"
"Tu-tuan muda kelima…??? Ka-kalian dari Klan Xi…!!!???"
Tetua Ming Xu pucat mendengar kata-kata salah satu pengawal Suja, sekarang dia tidak lagi mengintimidasi mereka bahkan sekarang dia yang ketakutan sendiri.
Nama Klan Xi telah dikenal luas di seluruh Kekaisaran Matahari dan Kekaisaran Yun, mereka adalah Klan paling dermawan yang pernah dikenal dalam sejarah.
Tapi meskipun begitu mereka ditunjang dengan kekuatan yang sangat kuat dan tidak bisa disinggung sesuka hati, bahkan Patriark Klan Xi sendiri dari generasi sebelumnya diharuskan sudah mencapai ranah kultivasi Alam Jiwa bintang empat puncak baru bisa menduduki kursi Patriark.
"Ja-jadi kamu putra bibi Ming Mei…??? Si-siapa namamu sepupu..???" Ming Wei dengan gugup bertanya, dia tidak menyangka akan diganggu sepupunya sendiri.
"Memangnya untuk apa aku harus mengatakan namaku padamu sepupu…!!?? Sekarang masuk ke kereta kudamu dan mari kita pulang ke kediaman ibunda Ming Mei….!!!"
Ming Wei dan rombongannya hanya bisa pasrah dan mengikuti perkataan anak kecil di depan mereka, bahkan empat pengawal Suja menatap sini anggota rombongan Ming Wei sebelum pergi meninggalkan mereka menyusul Suja tanpa mengucapkan apapun.
Tetua Ming Xu menatap keempat pengawal itu dengan wajah merah menahan kesal, dia tidak menyangka akan direndahkan orang-orang yang lebih lemah darinya, tapi saat ini mereka berada di wilayah kekuasaan Klan Xi, jadi mereka hanya bisa menurut dengan pasrah dan menanti apa yang akan menimpa mereka.
Di kejauhan terlihat seorang anak perempuan yang tengah menatap Xi Suja dengan tatapan penuh arti, anak perempuan itu ditemani seorang pria tua berpakaian prajurit dan juga belasan prajurit lainnya di belakang mereka.
Melihat Suja sudah pergi, anak perempuan itu juga pergi dengan senyum terkembang indah di wajahnya yang cantik dan menawan.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
@_M.B.U.L••••}{}-----
next
2021-01-01
0