"aku akan membersihkan diri buatlah dirimu nyaman" Kenzee berlalu kekamar mandi
mata Erika menatap ke tempat tidur yang berhiasakan taburan kelopak bunga mawar merah
"benarakah semua ini?? apa ini hanya mimpi?? jika ini mimpi aku tidak ingin bangun dari mimpi indah ini" ucap Erika pada dirinya sendiri
tak lama Kenzee keluar dari kamar mandi dengan rambut basah membuat Kenzee nampak tampan
perlahan Kenzee mantap istrinya dan mendekatinya Erika hanya mampu berjalan mundur hingga akhirnya dia terjatuh keempat tidur
"aku akui aku tidak pernah membayangkan akan menikah denganmu,, gadis yang tidak pernah aku cintai bahkan aku tidak mengenalmu tapi aku berjanji aku akan berusaha untuk mencintaimu" bisik Kenzee yang sudah menindih tubuh mungil Erika
jantung Erika berdebar semakin cepat perasaannya campur aduk ada rasa bahagia ada rasa takut juga
"sebagai langkah awal kita setuju untuk menerima satu sama lain sebagai suami istri,, sekarang maukah kamu memberikan aku hak sebagai seorang suami??" seketika mata Erika membulat
"a.. aku" Erika ragu harus menjawab apa
"jika memang kamu masih belum siap tidak masalah" Kenzee berniat untuk menunda malam pertamanya namun dihentikan oleh kalimat yang diucapkan Erika
"tidak ada alasan untuk aku melarangmu mendapatkan hakmu sebagai suamiku malam ini"
Kenzee tersenyum ketika mendengar kalimat yang diucapkan Erika
***
pagi hari Erika terbangun dia merasakan kelakuan diseluruh tubuhnya matanya langsung membulat wajahnya langsung merah merona karena malu mengingat kejadian semalam disana dia menyerahkan kesuciannya pada Kenzee yang merupakan suaminya
Erika menatap wajah Kenzee yang masih terlelap tidur
"aww badanku sakit semua" bisik Erika memegang beberapa bagian tubuhnya yang sakit
Erika hendak turun dari tempat tidur namun tangannya ditarik lembut oleh Kenzee
"maaf" ucap Kenzee yang masih menutup matanya
"untuk apa??" tanya Erika polos
"untuk semalam" seketika Erika teringat kembali pada kejadian semalam
"maaf karena aku kamu harus kesakitan diseluruh tubuhmu terutama dibagian bawah"
"tidak perlu minta maaf sudah tugasku untuk melayanimu sekarang kamu adalah suamiku"
"aku janji aku akan berusaha sempapuku untuk tidak menyakiti ksmu"
Erika tersenyum mendengar kalimat yang diucapkan Kenzee
Erika hendak masuk kekamar mandi namun dia bingung karena belum tahu benar tata letak kamar Kenzee
Kenzee yang melihat Erika kebingungan menggendong Erika menuju kamar mandi
"kenapa harus menggendongku??" tanya Erika polos
"aku tahu kamu masih merasakan kesakitan,, aku hanya tidak mau kamu harus sakit lebih lama"
kenapa dia baik sekali?? padahal kami belum saling kenal,, apa karena ini hanya permulaan saja seperti yang difilm film?? tidak tidak Erika jangan berburuk sangka. ucap Erika dalam hati
dengan segera Erika mandi dua puluh menit kemudian Erika keluar dengan pakaian lengkap
cantik ternyata pilihan Bunda memang tidak salah walaupun dia anak seorang pelayan tapi dia sangat cantik dia juga sangat anggun. Kenzee tak bisa melepaskan pandangannya dari Erika Erika hanya tersenyum
"apa kamu tidak lapar??" pertanyaan Erika membangunkan lamunan Kenzee
"ah maaf kamu bisa turun duluan" balas Kenzee
"tidak sebaiknya madilah dulu"
"iya baiklah" Kenzee pun segera masuk kekamar mandi membersihkan dirinya
sedangkan Erika merapihkan tempat tidur dia melihat taburan bunga mawar yang semula membentuk love kini berantakan
wajah Erika kembali memerah karena malu Erika membulatkan matanya ketika melihat ada bercak darah disepre putih tersebut
"darah,, apa itu??"
"itu akan mengingatkan kamu pada kejadian semalam" seketika Erika kaget mendengar suara Kenzee
"maksudmu??" tanya Erika polos
"ingatkah kamu apa yang kita lakukan semalam?? kamu menyerahkan diri kamu padaku,, dan aku mengambil kehormatan kamu"
Erika tidak mampu menjawab dia merindukan wajahnya
"Erika aku harap pernikahan kita akan abadi" Erika hanya mampu menganggukan kepalanya
Kenzee memeluk Erika dengan hangat
"jangan takut aku bukan monster aku suami kamu aku akan selalu berusaha untuk menjadi suami yang baik"
"terima kasih kamu mau menerima aku dalam hidup kamu"
"sudah tinggalkan itu kita sebaiknya sarapan semua orang pasti sudah menunggu kita"
"tapi kamarnya…"
"ada pelayan"
Erika hanya mengangguk dia pun ikut dengan Kenzee kebawah untuk sarapan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments