Kini Rayn masuk ke dalam ruangan kepala sekolah. Suasana terasa mencekam, wajahnya terlihat merah memendam marah, rahangnya mengeras, dan dua bibirnya yang berisi dikatupnya.
" Om Rayn.... " Tangis seorang anak lelaki yang terlihat kacau penampilannya ,baju kotor terkena noda lumpur ,yang menjadi perhatian Rayn adalah muka anak itu yang lebam lebam karena pukulan dan darah yang mengering disudut bibir anak itu. " Jamal kau kenapa.. "
Rayn berjalan mendekat dan memeluk keponakannya dengan penuh sayang. Tatapannya yang tajam dan menusuk beralih ke kepala sekolah yang berada tak jauh dari dirinya. Kepala sekolah itu tak tahu apa yang harus dilakukannya. Pikirannya buntu memikirkan apa yang akan terjadi, apakah dia juga akan dikeluarkan oleh Rayn.
"Apa kalian tak becus mengurus sekolah ini... dimana dedikasi kalian dalam bekerja untuk mengajar dan menjaga para murid. Apa saja yang kalian kerjakan sehingga hal seperti ini bisa terjadi. Dan apa kalian tidak bisa memberi pengobatan pada Jamal kenapa dibiarkan tetap seperti ini. Mana kain kasa dan alkohol aku akan membersihkan lukanya.?"
" Jika pekerjaan kalian seperti ini sebaiknya kau mengundurkan diri sebagai kepala sekolah kau tak bisa memimpin sekolah ini dengan baik. "
" Mana anak yang berani memukulmu mal? "
" Dia paman, " Tunjuk Jamal pada sosok yang duduk dipojok sofa. Keadaannyapun kurang lebih sama dengan keadaan keponakannya.
Rayn teringat sosok anak yang menabraknya tadi pagi. " Kau yang tadi pagi menabrak aku kan? Well ternyata kau nakal juga ya? "
"kakak yang tak baik paman... dia yang memulai duluan dia mengejek Faza, wajar bila Faza marah. Bukannya minta maaf, malah jamal mendorong duluan." kata kamila sembari menjulurkan lidah ke arah jamal. " Faza anaknya baik kok paman." Kembaran Jamal sendiri lebih suka berada didekat Faza dari pada dekat kakaknya.
Rayn mengernyitkan dahinya mencoba mencerna perkataan Kamila. " Benar begitu Jamal??" Tanya Rayn memastikan kebenaran dari ucapan Kamila. Jamal hanya diam menundukkan kepalanya.
" Kamila kesini duduk disamping paman ceritakan apa yang tadi terjadi"
Kamila lalu menceritakan asal muasal terjadinya perkelahian. Inti dari cerita itu adalah Jamal yang suka menghina Faza karena tak mempunyai ayah. Statusnya hanya bersama ibu tanpa ada nama ayahnya. Faza dibilang anak haram oleh Jamal. Faza tak menerima lantas memukul Jamal lalu dimulailah perkelahian itu.
Di akhir cerita Agatha berlari memasuki ruangan kepala sekolah dengan muka pucat. Dia sangat khawatir dengan keadaan anaknya. Dia hendak masuk ke dalam ruangan dan langkahnya terhenti ketika melihat sosok yang dia kenal sedang duduk diruangan itu. Tatapan mereka bertemu, rasa cemas itu berubah menjadi rasa gugup mengingat statusnya nanti yang akan segera terbongkar. Kakinya seketika menjadi lemas. Dia mencoba menenangkan diri dengan menarik nafas dan membuangnya pelan pelan.
" Pak... anda disini? " Rayn hanya mengangguk mencoba membaca situasi.
" Bunda.... " terdengar suara dari Faza yang sedari tadi diam. Rayn terkejut dengan panggilan anak tersebut kepada Agatha. Tapi keterkejutannya segera ditutupi oleh mukanya yang datar.
Agatha mendekat ke arah Faza dengan langkah yang berat. Seketika Faza memeluk Agatha dan menangis. Dari tadi anak ini mencoba tegar tak merasakan sakit pada lukanya, tapi disaat melihat bundanya dia merasa sangat sedih.
" Maafkan Faza bunda, Faza telah membuat bunda terluka karena kelakuan Faza. Faza sungguh bersalah karena melakukan ini semua, Faza mohon bunda jangan sedih ya...? "
Agatha hanya memeluk anaknya dengan erat.
Dia melepas pelukan itu dan bersimpuh menekuk lututnya ,mensejajarkan tubuhnya dengan Faza. " Apa kau merasa sakit sayang, wajahmu kelihatan bengkak, dan lihat bibirmu ini berdarah, anak bunda sangat pandai bertengkar rupanya, tapi sayang bunda tak menyukainya. " Kata Agatha lembut sambil mengusap air mata dan luka Faza.
" Maaf bun, Faza tak akan melakukannya lagi, biar Faza diejek asal bunda tak sedih. "
" Dihina bukan berarti kita buruk yang buruk adalah ikut menghina atau bertengkar seperti ini. "
Rayn kagum terhadap cara Agatha menangani anaknya. Ternyata sikap bijak anak itu benar benar didapat dari didikan ibunya yang tak lain adalah Agatha.
" Jadi Faza ini anakmu." Agatha langsung teringat bahwa Rayn masih berada disitu. Dia lalu teringat dengan syarat pada kontrak kerja di perusahaannya saat ini yang tidak memperbolehkan karyawannya menikah sebelum menjalani satu tahun bekerja.
"Benar pak " dengan terbata bata Agatha menjawabnya
" Kau telah membohongi perusahaan Agatha? Nanti kita akan membahasnya setelah menuntaskan masalah anak anak ini. "
" Baiklah kalau begitu. " Jawab Agatha lemas.
Agatha menggandeng Faza dan berjalan ke depan kepala sekolah.
"Saya sebagai orang tua Faza meminta maaf yang banyak atas kesalahan anak saya. Sekiranya ibu sudi menerima maaf kami dan masih tetap memperbolehkan Faza sekolah disini. "
" Untuk kamu ibu minta maaf karena Faza telah membuatmu terluka seperti ini. Dan pak Rayn saya harap anda tidak memperpanjang masalah ini."
" Faza minta maaflah pada Jamal"
" Maaf Jamal..."
" Aku juga minta maaf Faza "
" Nona Agatha saya akan memberlakukan skorsing kepada Faza selama satu minggu untuk merenungi kesalahannya. "
" Baik bu saya menerimanya. "
" Kami juga selaku sekolah benar benar meminta maaf kepada Pak Ryan dan keluarga atas semua permasalahan yang terjadi." kata Ibu kepala sekolah. Diiringi anggukan pula oleh guru lain yang berada ditempat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Sita Selena
Anak kecil kok diskorsing... yg ga bener gurunya, bisa sp lebam anak2nya. Anak SD aja gurunya 2 org per kelas...
2021-08-25
0
Sweet Girl
klo judulnya ternyata ponakan yg punya sekolah, ya... Ndak perna salah
2021-04-24
2
Yaya Nur
suka
2021-02-28
0