"Halo assalamualaikum bi." Sapa Jizzi saat panggilan terhubung.
"Waalaikum salam Ji."
"Bibi baik baik saja kan.. Kok tumben telpon pagi pagi."
"Bibi baik baik saja Ji.. Bibi cuman mau bilang, bisa tidak nanti kamu ke cafe di jln xx.. Itu bibi dapat telpon dari keluarga calon suami mu.. Katanya calon suami mu mau ketemu di cafe itu.."
"Bibi serius dengan pembicaraan bibi di telpon kemarin kalau ingin menikahkan Ji.. Terus bi, kalau ia memang serius, tapi kan Ji belum siap bi.."
"Ji.. Tolong ikuti kata bibi sekali ini saja Ji."
Khuk,khuk(anggap saja suara batuk).
"Bi.. Bibi sakit yah'... Bibi jangan lupa minum obat."
"Bibi janji akan meminum obat, Asal kamu janji akan menemui calon suami mu."
Hhhhhuuuuuu.. Ji menghirup napas panjang dan menghembuskan nya.. "Baiklah bi, Tapi Ji tidak janji kalau Ji akan menerima perjodohan ini.. Ji hanya berjanji akan menemuinya saja.."
"Baiklah Ji.. Ingat nanti sore jam 4 di cafe xx."
"Ia bi."
#Sedangkan Di rumah Sakit#
"Maksud oma...????" Ucap Ezra.
"Ia maksud oma, nanti kamu harus bertemu di cafe xx, dengan calon istrimu.. Oma sudah menelpon keluarganya dan sudah membuat janji untuk bertemu.."
"Tapi oma, bukan kah nanti sore oma akan keluar dari RS.. Siapa yang akan mengantar oma jika Ezra kesana.?"
"Ada papi dan mami mu yang mengantar oma. Kamu hanya cukup datang ke cafe itu nak. Bukan kah kau ingin melihat oma mu ini sembuh. Maka datanglah karna itu adalah obat untum kesembuhan oma."
Ezra sudah tidak bisa berkata kata lagi, jika sudah menyangkut tentang penyakit omanya.. "Baiklah oma nanti Ezra akan ke sana".
"Cucuk yang baik. Ingat jangan macam macam,"
"Baik oma."
"Ji. Tumben lambat ke kampus.." Tanya Ara,.
"Eh,eh tau ngak Ji. Pak Pol yang kemarin, Aduh ganteng banget, gue sampe ileran lihatnya."
"Kan kemarin aku juga lihat Ara,, Tidak perlu di jelaskan.. Dan lebih ganteng Ardi kali menurut ku dari pada pak pol kemarin."
Khuee..(muntah) "gila kamu yah Ji. Ardi kamu bilang ganteng, cowok yang menyebalkan begitu kamu bilang ganteng.. Pengen muntah aku Ji.."
"Makasih Ji.. Sudah mau mengakui kegantengan ku". Ardi tiba tiba saja muncul dari arah belakang Ji dan Ara.. "Mata mu benar benar jeli Ji.. Aku padamu Ji." Ucap Ardi, sambil menggerakkan tangannya membentuk love.
Ji hanya tersenyum..
"Khuee.. Ganteng dari hongkong. Eh Ardi kamu memang ganteng kalau di lihat dari ujung monas pakai pipet.. hahahahahahahhahah" Ucap Ara sambil tertawa.
"Dasar mak' lampir ,sudah biang gosip buta lagi.Yang Ji bilang itu benar tau, dasar buta.. Bagaimana Ji, aku memang ganteng kan.."
"Ia kamu ganteng." Jawab Ji singkat
"Ji coba jelaskan dari segimana kamu bilang Ardi ganteng.. Karna jelas jelas mataku masih bagus, dan yang aku lihat Ardi memang ngak ganteng kok."
"Ara, Gagah atau tidak seseorang jagan di lihat dari wajahnya saja.. Melainkan dari sini (Ji memegang dadanya). Hatinya, itu lah yang paling penting, buat apa wajah gagah kalau hatinya tidak bagus,, Dan menurutku Ardi sangat gagah karna hatinya tulus berteman dengan kita berdua,, tulus selalu berada di samping kita dan setia menerima curhatan kita berdua.." Jelas Jizzi
"Tuh kan aku bilang mataku masih bagus,. Berarti Ji lihat kamu hanya lewat ketulusanmu."
"Biarin yang jelas Ji sudah bilang aku ganteng. Dan menurutku Ji memang benar, kita tidak boleh melihat orang dari luarnya saja." ucap Ardi.
"Astaga.." Teriak Ji kanget karna melihat jam sudah menunjukkan setengah 4 sore..
"Ji, kamu kenapa..??" Tanya Ara.
"Sory, sory gays aku buru buru.. Aku tinggal dulu yah'....!!!"
"Mau aku antar ngak Ji..." Ucap Ardi.
"Ngak usah Ardi, Makasih."
Ji berlarih keluar ke arah kampus..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
novi 99
mending pakai aku dari pada saya , meski aku terasa kurang sopan , tapi dialog dengan keluarga atau sahabat klo pakai " saya " terdengar asing ....
2022-11-04
0
Rizky Sya'if Maulana
ceritanya bagus tapi masih berantakan
mohon di revisi mommy
2021-09-16
0
Dwi setya Iriana
naaah hampir lupa ji sama janji ketemuan sama seseorang di kafe
2021-08-30
2