05

"Astaga aku telat., Semoga saja dia belum datang." Ucap Ji yang terburu buru masuk ke dalam cafe.

"Auuu," Ji menabrak seorang laki laki. "Maaf kak maaf saya tidak sengaja." Seru Ji.

"Tidak apa apa justru saya yang minta maaf karna berdiri tepat di depan mu."

"Sekali lagi maafkan saya kak." Ji menundukkan badannya. "Saya terburu buru permisi." Ji berjalan cepat memasuki cafe," Semoga saja dia belum ada,." batin Ji.

"Gadis yang menarik, Sambil tersenyum" Ucap pria yang di tabrak oleh Jizzi

Ji duduk gelisa di bangku tempat yang bibinya sudah tentukan.. Ji terus melirik kesana kemari melihat ke arah pintu berharap laki laki itu segera datang.. Karna Ji ingin segerah berangkat ke tempat kerjanya.. Ji melirik jam di tangannya, sudah 1 jam lewat, tapi yang di tunggu tunggu belum juga muncul..

Akhirnya Ji bertanya dengan dirinya sendiri... Seperti apa laki laki yang akan di jodohkan kepadanya.?

Apakah dia baik atau jahat,.. Apakah dia pendiam atau kasar,,.Atau apakah dia.....

Tidak tidak (Ji menggelengkan kepalanya).. Tidak mungkin bibi menjodohkan ku dengan pria botak dan berkepala plontos..

2 jam lebih Ji menunggu.. "Oke Fix dia pasti tidak bakalan datang,. Ji, ji bodohnya kamu yang hanya buang buang waktu saja.." gumam Ji. Tentu dia tidak akan datang, karna pasti dia juga tidak ingin perjodohan ini terjadi.. Tapi syukurlah semoga saja tidak terjadi. Karna sejatinya saya hanya akan menikah dengan orang yang ku cintai." Ucap Ji lalu berdiri dari duduknya.

Telpon Ji berbunyi..

"Halo bi assalamualaikum."

"Ji, Nak bagaimana dengan calon suamimu,? Dia baik kan, dia juga tampan kan., Ji dia anak yang sopan, penurut dengan orang tua, dia juga laki laki yang sudah mapan Ji.. Bibi harap kamu mau menikah dengannya, itu permintaan terakhir bibi kepadamu Ji."

Mendengar bibinya yang sangat bersemangat Ji akhinya memutuskan untuk berbohong..

"Ia bi Ji sudah bertemu dengan nya.. Dan untuk semuanya jika dia menyetujui perjodohan ini maka Ji juga akan setuju."

"Alhamdulillah' Terima kasih banyak Ji, Bibi senang dengan keputusan mu,. Dia pasti akan menerima perjodohan ini,."

"Sama sama bi.. Sudah dulu yah bi, Ji mau lanjut kerja."

"Ia nak."

"Ezra, " Suara oma di balik telpon.

"Ia oma ada apa."

"Terima kasih nak, kamu sudah menepati janji mu ingin berremu dengan calon istrimu.. Dia bilang kamu katanya laki kaki yang baik dan dia juga menerima perjodohan ini."

Ezra hanya terdiam. "Bertemu, lelaki baik,, sama siapa gadis itu bertemu, jelas jelas saya lupa untuk ke cafe." Batin Ezra

"Ezra nak', pokoknya bulan depan kalian akan menikah... Oma sangat senang nak' Akhir cucu oma akan menikah juga.."

"Hhhmm ia oma." Ucap Ezra, namun terus saja memikirkan tentang gadis itu. "Siapa gadis tersebut, Kenapa dia berbohong bahwa telah bertemu dengan ku, atau jangan jangan dia sudah tau latar belakang keluarga ku, atau hanya ingin menumpang hidup".. Batin Ezra