Maulana karyawan yang sangat disiplin, jujur serta bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Secara spiritual pun, dia termasuk laki-laki yang ga pernah ninggalin Dhuha dan Tahajud, ditambah puasa Sunnah Senin Kamis yang ia jalankan dari muda dulu.
Berkat kesabaran luar biasanya menghadapi ujian pernikahan dilima tahun pertama, Maulana dapat penawaran buat mempelajari tentang bagaimana buah dan sayur yang bisa lolos buat dijual ke supermarket, mulai dari bibit hingga packing siap jual dipelajari, selain mempelajari otodidak, Maulana juga diberikan pelatihan bersertifikat.
.
Saat pulang kampung ke Ciloto, rupanya Maulana miris sama nasib para petani sayur dan buah yang hanya dipermainkan oleh para tengkulak. Padahal sayur dan buah organik, di supermarket bisa dijual beberapa kali lipat dari harga pasaran di pasar. Orangtuanya Maulana punya kebun sekitar lima ratus meter yang digunakan para petani dengan sistem bagi hasil.
.
"Abah ... boleh ga kalo tanah perkebunan Abah dirombak ulang tata kelolanya?" tanya Maulana ke Abahnya.
"Maksudnya gimana?" kata Abah penasaran.
"Gimana kalo petani yang ngerawat sayur dan buah kita gaji, jadi mereka akan nyaman karena ga akan pengaruh terhadap hasil panen. Pola penanaman dan bibit kita yang sediakan" ujar Maulana.
"Atuh tanah ini bagian kamu Lana, Teh Esti kebagian rumah Abah. Kita berdua hidup dari pensiunan sama kiriman dari anak Alhamdulillah cukup. Tapi dibicarain dulu sama Teh Esti" nasehat Abah.
"Ya Bah, besok Lana ke rumah Teteh" ucap Maulana.
.
Karena pengalaman Maulana menangani buah dan sayur yang sedang dicari dan diminati oleh konsumen, maka dia bisa merencanakan menanam apa buat kebunnya.
Dengan kesabaran dan kerja keras, tiga bulan pertama sudah mulai menunjukkan hasilnya. Maulana juga meminta sistem penanaman organik yang diterapkan untuk sayur dan buah. Hasil tidak dijual ke tengkulak, tapi dia menawarkan pada rekanan sayur dan buah yang sudah masuk terlebih dahulu ke supermarket buat diikutsertakan.
.
Setahun kemudian, perkebunan makin luas dan menjadi perkebunan penyuplai beberapa pemasok buah dan sayur. Tanahnya bukan milik Maulana semua, tapi kerjasama dan dibina sesuai arahannya.
Maulana juga berinovasi dengan memanfaatkan ruangan yang awalnya hanya 3 x 3 meter untuk kandang ayam, dijadikan sebagai tempat pembudidayaan jamur tiram.
Pintar membaca peluang pasar menjadikan bisnis budidaya jamur tiramnya pun kini sudah makin meluas di daerah tersebut. Awalnya, Maulana mengajarkan para tetangganya buat ikut membudidayakan jamur tiram dan hasilnya dibeli oleh Maulana. Nantinya Maulana akan memasok jamur-jamur tersebut kebeberapa restoran dan pengusaha jamur siap saji.
Namanya usaha yang berkembang, pasti banyak yang ngikutin dengan cara mencontek. Maulana tidak khawatir mereka menjadi pesaing, karena selain rejeki sudah Allah atur, hal terpenting baginya adalah bagaimana dia bisa memberikan ilmu yang bermanfaat serta meningkatkan pendapatan warga sekitar.
Miris melihat kondisi semakin kesini, para pemuda pemudi yang baru lulus SMA, selalu punya mimpi bisa kerja di Jakarta tanpa skill yang memadai. Walaupun di Jakarta hanya menjadi buruh sekalipun, kalo pulang Kampung pasti akan dipandang sukses menaklukkan Ibukota Jakarta.
Dukungan Nayara terhadap suaminya pun tampak besar, dia bahkan ikut berbisnis sayur dan buah secara online sebagai pasar dari buah dan sayur yang diupayakan oleh Maulana. Sasarannya tentunya para Ibu-ibu dengan kesadaran kesehatan yang mumpuni dan punya kemampuan secara ekonomi, selain itu segi kepraktisan pun menjadi salah satu daya tarik. Para Ibu tidak perlu keluar rumah menuju pasar atau supermarket, cukup membuka HP dan memesan kemudian transfer atau cash on delivery (bayar tunai saat pengantaran barang), barang pun langsung diantar ke rumah.
Tentunya quality control pun tetap dijalankan. Dari hanya dikerjakan sendiri, kini Nayara bisa memperkerjakan dua karyawan buat membantunya melayani chat yang banyak masuk. Usahanya benar-benar murni online, dan semua yang dijual adalah hasil perkebunan dari Ciloto. Nama online shop sayurannya yaitu Bakulan Bunda, cukup mudah diingat dan familier dikalangan ibu-ibu.
.
Setelah empat tahun jatuh bangun di dunia persayur mayuran serta buah-buahan, kini Maulana mantap buat resign dari Supermarket tempat dia mencari nafkah selama sepuluh tahun terakhir ini.
Banyak yang menyayangkan keputusan Maulana buat resign disaat posisinya sudah dilevel Manager. Rumah subsidi pun sudah dilunasi saat berada dicicilan tahun kedelapan dari sepuluh tahun yang direncanakan. Walaupun rumahnya kecil, tapi sudah ada penambahan dibagian belakang buat tempat usaha Bakulan Bunda.
.
"Nay ... Alhamdulillah sekarang kondisi kita sudah lebih stabil. Rumah walaupun tipe 36 tapi kita bisa renovasi jadi hunian yang unik dan menyenangkan buat kita. Alhamdulillah juga tanah Abah udah Aa' bayar, malah bisa meluaskan area perkebunan kita. Saatnya kita fokus ke pengobatan medis buat program kehamilan" ucap Maulana.
"Ya A' udah saatnya kita fokus program kehamilan, ga separuh jalan kaya yang udah-udah" jawab Nayara.
"Minggu depan kita jadwalin ya Nay, terserah kamu maunya dimana, walaupun kita belum berlebih, tapi paling ga ada tabungan buat konsultasi ke dokter yang bagus" kata Maulana.
"Ya A' nanti kita konsultasi ke dokter tempat teman dulu ikut promil ya, kata orang banyak yang berhasil, ya namanya juga kita ikhtiar" ujar Nayara dengan senyum sumringah.
.
Pemeriksaan pasutri dilakukan secara menyeluruh dan dokter meminta seminggu kemudian keduanya datang kembali untuk dijelaskan tentang status kesehatan mereka.
"Apa dok? kista ovarium?" ucap Nayara ga percaya.
Maulana mencoba mengusap punggung istrinya agar bisa tetap tenang.
"Ini hasil laboratorium dan Rontgen serta USG yang sudah dijalankan Bu" jawab dokter obsgyn.
"Berarti saya ga bisa hamil lagi dok?" tanya Nayara.
"Banyak Bu pasien saya yang bisa hamil dengan hanya satu indung telur" ujar dokter obsgyn.
"dok, dengan dua indung telur aja saya sulit hamil, apalagi hanya dengan satu indung telur" kata Nayara makin emosi dengan hasil medisnya.
"Bu, silahkan dibicarakan dengan suami dulu" saran dokter.
"Baik dok, kami coba bicarakan dulu" pamit Maulana.
.
Karena tidak puas dengan hasil di dokter yang pertama, Nayara penasaran mencari second opinion, berharap hasilnya berbeda. Hingga ke Professor pun, hasilnya ga bergeming, tetap sama. Keputusannya tetap harus diangkat indung telurnya yang sebelah kiri.
"Ovarium itu organ yang berfungsi untuk memproduksi sel telur dan hormon. Normalnya, setiap wanita memiliki dua ovarium atau indung telur. Namun, ada beberapa kondisi yang mengharuskan satu ovarium wanita diangkat seperti kasus Ibu sekarang, pasti Ibu akan bertanya, apa masih bisa hamil dengan satu indung telur? Wajar kalo Ibu diliputi rasa cemas saat memiliki satu indung telur, masih bisa hamil Bu, meskipun hanya dengan satu indung telur, karena punya satu atau dua ovarium, wanita akan tetap bisa menghasilkan sel telur dan berpeluang untuk hamil selama kondisi ovariumnya sehat" jelas Professor.
Maulana dan Nayara saling bergenggaman tangan untuk saling menguatkan.
Mereka pun sudah dijadwalkan untuk tindakan operasi terhadap Nayara, yaitu operasi pengangkatan ovarium sebelah kiri Minggu depan.
.
Bakulan Bunda masih rame, tapi Nayara memilih pergi ke Ciloto untuk menenangkan diri sebelum operasi. Orangtuanya Nayara yang ga paham atas penjelasan medis, hanya bisa meratapi nasib anak bungsunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Edelweiss🍀
sedihnya , nasib Naya ...
2022-04-27
1
Jam tangan
has
2022-01-18
1
♏pi Mυɳҽҽყ☪️☀️
lanjut tongnya?can nanaon emak gs nyeri hate😂
2021-02-19
1