#chapter 3, Para Wanita

Atikah kini berusia tiga belas tahun, rumahnya di daerah Ciloto Puncak Bogor, di lereng Gunung Gede. Di daerah sana banyak perkebunan sayur dan buah-buahan yang akan didistribusikan ke daerah seputar Jabodetabek.

Bertani adalah mata pencaharian utama di wilayah tersebut, termasuk keluarga Atikah. Sepulang sekolah, Atikah dan Santi, adik sepupunya dari pihak Nininya, Kedua Nini mereka adalah adik kakak, juga ikut bertani. Biasanya anak-anak hanya membantu memetik sayur mayur dan buah-buahan atau mencabut daun-daun kering pada tanaman.

Kecantikan Atikah sudah terkenal di seantero Kampung, bahkan anak juragan-juragan pertanian dan peternakan banyak yang memintanya menjadi istri.

Atikah dan Santi dari dulu punya keinginan buat mengubah nasib di Jakarta selepas lulus SMA, makanya mereka ga mau nikah muda seperti kebanyakan para wanita di Kampung ini.

"Tikah tos tuang teu acan (udah makan)?" tanya anak juragan cabe, Toni namanya.

"Alhamdulillah, Tikah nembe pisan neda (sudah makan)" jawab Atikah

"Rek balik jam sabaraha engke ka imah (mau balik jam berapa nanti ke rumah)?" tanya Toni.

"belum tau A' masih nunggu Uwa selesai" jawab Atikah lagi.

Atikah benar-benar masih polos, lahir dan besar di Kampung ini, dia ga pernah bepergian jauh, hanya muter di kawasan ini saja. Santilah saudara sekaligus teman dekatnya. Tapi kecantikan Atikah jauh berbeda dengan Santi. Kondisi ekonominya pun jauh berbeda, orangtua Santi sudah tiada karena menjadi korban tanah longsor yang melanda Kampung, jadi sejak balita, Santi sudah diasuh oleh Nininya yang berpenghasilan sebagai penjual kue yang dititip ke warung-warung. Namanya masih anak tanggung, kadang Santi bantuin, terkadang rasa malas melanda.

Sekolah pun Santi pakai SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) sehingga bisa gratis biaya sekolahnya. Berbeda dengan Atikah, Bapaknya pegawai di koperasi simpan pinjam Kampung ini, Ibunya juga buka warung sembako di rumah.

Kecantikan, kepintaran plus bisa dapat fasilitas yang mencukupi membuat Atikah menjadi makin bersyukur. Terkadang kalo dia dapat uang jajan lebih dari orang tuanya, dia akan membaginya ke Santi.

🌺

"Nay ... Ahad ini ikut kajian yuk, deket Komplek Perumahan Mba akan ada kajian tentang keluarga. Maulana masuk kerja kan?" ajak kakaknya Nayara.

"Bilang Aa' dulu ya, nanti dikabarin" jawab Nayara.

.

Ahad pagi, Nayara sudah duduk didalam Mesjid, duduk rapih dideretan paling depan bersama Kakaknya. Mendengarkan kajian dengan khusyu.

"Setiap pasangan suami istri pasti punya permasalahannya masing-masing. Masalah belum mendapati keturunan merupakan problem yang banyak menimpa suami istri belakangan ini. Pihak suami menderita sebab belum mendapat karunia seorang anak, bisa jadi pihak istri justru lebih menderita lagi. Kita tau bersama bahwa hamil merupakan sebuah previlage yang hanya dimiliki oleh pihak istri, maka wajar kalo istri lebih menanggung derita ketimbang suaminya. Istri merasa lebih tertekan batinnya saat mendapati para wanita sebayanya atau bahkan yang lebih muda darinya sudah memiliki buah hati. Belum lagi pandangan tetangga sekitar, teman dan yang lainnya yang memandang sebelah mata terhadap dirinya sebagai sosok wanita mandul yang ga bisa memberi keturunan. Tetapi ada juga yang memandangnya dengan penuh keibaan lantaran mereka belum juga dikaruniai keturunan. Ditambah lagi, kerap kali ia mendapati wajah suaminya menyimpan keinginan yang begitu mendalam untuk segera menggendong anak yang dilahirkan olehnya" tutur pemberi kajian.

Para Jama'ah yang kebanyakan kaum Ibu-ibu pun larut mendengarkan paparan yang sedang diberikan.

"Intinya masalah hamil dan tidaknya istri bukan kuasa pasangan suami istri itu sendiri, sebab hal itu merupakan takdir Allah Azza Wajalla. Meskipun suami istri telah sama-sama memahami takdir tersebut, namun sudah menjadi fitrah manusia menyukai harta dan anak-anak, sehingga wajar bila pasangan suami istri benar-benar mengharap kehadiran seorang anak. Seperti firman Allah : Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu(QS. an-Nahl [16]: 72)" tambah pemberi materi.

Terpopuler

Comments

Edelweiss🍀

Edelweiss🍀

Kalau tidak sabar, banyak yg berakhir perceraian karena tdk kunjung memiliki anak

2022-04-27

1

fa _azzahra

fa _azzahra

ikut ngaji

2022-02-09

1

♏pi Mυɳҽҽყ☪️☀️

♏pi Mυɳҽҽყ☪️☀️

jiiaaaaahhh percakapan Sunda pertama Sunda halus yg kedua Sunda kasar.😁 Basa sundana sok ngacapruk jiga emak😂😂😂

2021-02-19

2

lihat semua
Episodes
1 #chapter 1, Preambule
2 #chapter 2, Arisan Keluarga
3 #chapter 3, Para Wanita
4 #chapter 4, Pergumulan Batin.
5 #chapter 5, Life Must Go On
6 #chapter 6, Menenangkan Diri.
7 #chapter 7, Ooforektomi
8 #chapter 8, Kebersamaan.
9 #chapter 9, awal mula
10 #chapter 10, Pertemuan pertama
11 #chapter 11, awalnya
12 #chapter 12, Pembicaraan.
13 #chapter 13, meeting penting
14 #chapter 14, pernikahan kedua
15 #chapter 15, Bertiga
16 #chapter 16, Atikah in love
17 #chapter 17, bertiga
18 #chapter 18, back to normal.
19 #chapter 19, antara aku dan istri keduamu.
20 #chapter 20, Jamur
21 #chapter 21, akhirnya
22 #chapter 22, akhir penantian
23 #chapter 23, Masa kehamilan Atikah.
24 #chapter 24, Tri VS Maulana
25 #chapter 25, nakal
26 #chapter 26, Hadirnya sang pewaris tahta
27 #chapter 27, Allah menjawab do'a setelah 15 tahun menanti
28 #chapter 28, Bahagia
29 #chapter 29, kembali seperti biasa
30 #chapter 30, Sang Janin
31 #chapter 31, Diantara 2 wanita
32 #chapter 32, Santi dan Atikah
33 #chapter 33, menjadi Ibu diusia 41 tahun
34 #chapter 34, Putra Mahkota
35 #chapter 35, Overprotektif
36 #chapter 36, pernikahan Santi
37 #chapter 37, Upgrade Downgrade
38 #chapter 38, cobaan hidup
39 #chapter 39, kecewa
40 #chapter 40, Aa' Zay kembali berulah
41 #chapter 41, Kemarahan Maulana
42 #chapter 42, Santi
43 #chapter 43, hidup terus berjalan
44 #chapter 44, Ajay
45 #chapter 45, pergolakan batin Santi
46 #chapter 46, Anak jadi korbannya
47 #chapter 47, Babe Wandi dan Nyak Rohana
48 #chapter 48, Kebersamaan
49 #chapter 49, badai kembali datang
50 #chapter 50, Diam
51 #chapter 51, Ayah VS Anak
52 #chapter 52, Pelik
53 #chapter 53, Ajay masuk Akper
54 #chapter 54, Terus berjalan
55 #chapter 55, Pengalaman Hidup
56 #chapter 56, kebersamaan keluarga
57 #chapter 57, koplak
58 #chapter 58, Ajay di Wisuda
59 #chapter 59, Khairani Putri
60 #chapter 60, Mulai menapak dunia
61 #chapter 61, kekhawatiran
62 #chapter 62, Tiga tahun kemudian
63 #chapter 63, Kecelakaan
64 #chapter 64, Erin berduka
65 #chapter 65, Berunding
66 #chapter 66, Berkutat dengan masalah
67 #chapter 67, keputusan
68 #chapter 68, kenali diriku
69 #chapter 69, Dinas malam
70 #chapter 70, Menikah
71 #chapter 71, Setelahnya
72 #chapter 72, Erin in the house
73 #chapter 73, Rumah "Mertua"
74 #chapter 74, Dilema
75 #chapter 75, Welcome back
76 #chapter 76, Bogor with love
77 #chapter 77, Antara Edo dan Aa' Zay
78 #chapter 78, Piknik
79 #chapter 79, Sebuah rasa
80 #chapter 80, Bersamamu
81 #chapter 81, Ribet
82 #chapter 82, Lamaran
83 #chapter 83, Tak terduga
84 #chapter 84, Kacau
85 #chapter 85, Pilihan terbaik
86 #chapter 86, Memulai hidup baru
87 #chapter 87, Erin
88 #chapter 88, Musibah
89 #chapter 89, Duka menggelayut
90 #chapter 90, Pemakaman
91 #chapter 91, Erin meninggalkan Ciloto
92 #chapter 92, Wasiat
93 #chapter 93, Aa' dan Erin
94 #chapter 94, Bayang masa lalu
95 #chapter 95, Erin VS Santi
96 #chapter 96, Erin gamang
97 #chapter 97, Kuartet huru hara
98 #chapter 98, Mertua, mantu dan tutug oncom
99 #chapter 99, Gombal
100 #chapter 100, Adik Kakak
101 #chapter 101, Pernikahan Fathia
102 #chapter 102, Rasa yang aneh
103 #chapter 103, Dua wanita bicara
104 #chapter 104, Siasat
105 #chapter 105, Bertemu masa lalu
106 #chapter 106, The other side
107 #chapter 107, Bidadari berwujud manusia
108 #chapter 108, Galau
109 #chapter 109, Mencintaimu dalam diam
110 #chapter 110, Ajay in love
111 #chapter 111, Aa' Zay dan Santi
112 #chapter 112, Menjalin kisah
113 #chapter 113, Penyelidikan
114 #chapter 114, Berjumpa lagi
115 #chapter 115, Mencari solusi
116 #chapter 116, mendekati hari H
117 #chapter 117, Berita Heboh
118 #chapter 118, Persiapan
119 #chapter 119, Akhirnya
120 #chapter 120, Setelah terjadi
121 #chapter 121, Back to normal
122 #chapter 122, Duka menyapa lagi
123 #chapter 123, Terkuak tabir
124 #chapter 124, Suasana duka
125 #chapter 125, Talak
126 #chapter 126, Rindu
127 #chapter 127, Meniti masa depan
128 #chapter 128, Rasa itu
129 #chapter 129, Bertemu
130 #chapter 130, Masih sama
131 #chapter 131, Hari Bahagia
132 #chapter 132, Sebuah rahasia
133 #chapter 133, Kembali menyapa
134 #chapter 134, Resepsi
135 #chapter 135, Masih ada luka
136 #chapter 136, Terbuka satu persatu
137 #chapter 137, Masalah lagi
138 #chapter 138, Ciloto
139 #chapter 139, Perjalanan
140 #chapter 140, Rekonsiliasi
141 #chapter 141, Tabir yang terkuak
142 #chapter 142, Sidang lanjutan
143 #chapter 143, Tugas Aa' Zay
144 #chapter 144, Pekerjaan
145 #chapter 145, Siasat
146 #chapter 146, Wakuncar
147 #chapter 147, Melangkah baru
148 #chapter 148, Bicara
149 #chapter 149, Dilema Pak Shaka
150 #chapter 150, New chapter
151 #chapter 151, Badai kembali datang.
152 #chapter 152, Malam ini
153 #chapter 153, Jujur
154 #chapter 154, Dua kali
155 #chapter 155, Menuju lamaran
156 #chapter 156, Menuju sempurna
157 #chapter 157, Mencumbu hati
158 #chapter 158, Jum'at berkah
159 #chapter 159, Big Day
160 #chapter 160, Mujaer
161 #chapter 161, Malam pengantin
162 #chapter 162, H+1
163 #chapter 163, Empat sekawan
164 #chapter 164, Tertunda
165 #chapter 165, Dua jiwa menyatu
166 #chapter 166, Semrawut
167 #chapter 167, Alhamdulillah
168 #chapter 168, Genting
169 #chapter 169, Lelah
170 #chapter 170, Badai pasti berlalu
171 #chapter 171, Mini me
172 #chapter 172, Akhirnya
Episodes

Updated 172 Episodes

1
#chapter 1, Preambule
2
#chapter 2, Arisan Keluarga
3
#chapter 3, Para Wanita
4
#chapter 4, Pergumulan Batin.
5
#chapter 5, Life Must Go On
6
#chapter 6, Menenangkan Diri.
7
#chapter 7, Ooforektomi
8
#chapter 8, Kebersamaan.
9
#chapter 9, awal mula
10
#chapter 10, Pertemuan pertama
11
#chapter 11, awalnya
12
#chapter 12, Pembicaraan.
13
#chapter 13, meeting penting
14
#chapter 14, pernikahan kedua
15
#chapter 15, Bertiga
16
#chapter 16, Atikah in love
17
#chapter 17, bertiga
18
#chapter 18, back to normal.
19
#chapter 19, antara aku dan istri keduamu.
20
#chapter 20, Jamur
21
#chapter 21, akhirnya
22
#chapter 22, akhir penantian
23
#chapter 23, Masa kehamilan Atikah.
24
#chapter 24, Tri VS Maulana
25
#chapter 25, nakal
26
#chapter 26, Hadirnya sang pewaris tahta
27
#chapter 27, Allah menjawab do'a setelah 15 tahun menanti
28
#chapter 28, Bahagia
29
#chapter 29, kembali seperti biasa
30
#chapter 30, Sang Janin
31
#chapter 31, Diantara 2 wanita
32
#chapter 32, Santi dan Atikah
33
#chapter 33, menjadi Ibu diusia 41 tahun
34
#chapter 34, Putra Mahkota
35
#chapter 35, Overprotektif
36
#chapter 36, pernikahan Santi
37
#chapter 37, Upgrade Downgrade
38
#chapter 38, cobaan hidup
39
#chapter 39, kecewa
40
#chapter 40, Aa' Zay kembali berulah
41
#chapter 41, Kemarahan Maulana
42
#chapter 42, Santi
43
#chapter 43, hidup terus berjalan
44
#chapter 44, Ajay
45
#chapter 45, pergolakan batin Santi
46
#chapter 46, Anak jadi korbannya
47
#chapter 47, Babe Wandi dan Nyak Rohana
48
#chapter 48, Kebersamaan
49
#chapter 49, badai kembali datang
50
#chapter 50, Diam
51
#chapter 51, Ayah VS Anak
52
#chapter 52, Pelik
53
#chapter 53, Ajay masuk Akper
54
#chapter 54, Terus berjalan
55
#chapter 55, Pengalaman Hidup
56
#chapter 56, kebersamaan keluarga
57
#chapter 57, koplak
58
#chapter 58, Ajay di Wisuda
59
#chapter 59, Khairani Putri
60
#chapter 60, Mulai menapak dunia
61
#chapter 61, kekhawatiran
62
#chapter 62, Tiga tahun kemudian
63
#chapter 63, Kecelakaan
64
#chapter 64, Erin berduka
65
#chapter 65, Berunding
66
#chapter 66, Berkutat dengan masalah
67
#chapter 67, keputusan
68
#chapter 68, kenali diriku
69
#chapter 69, Dinas malam
70
#chapter 70, Menikah
71
#chapter 71, Setelahnya
72
#chapter 72, Erin in the house
73
#chapter 73, Rumah "Mertua"
74
#chapter 74, Dilema
75
#chapter 75, Welcome back
76
#chapter 76, Bogor with love
77
#chapter 77, Antara Edo dan Aa' Zay
78
#chapter 78, Piknik
79
#chapter 79, Sebuah rasa
80
#chapter 80, Bersamamu
81
#chapter 81, Ribet
82
#chapter 82, Lamaran
83
#chapter 83, Tak terduga
84
#chapter 84, Kacau
85
#chapter 85, Pilihan terbaik
86
#chapter 86, Memulai hidup baru
87
#chapter 87, Erin
88
#chapter 88, Musibah
89
#chapter 89, Duka menggelayut
90
#chapter 90, Pemakaman
91
#chapter 91, Erin meninggalkan Ciloto
92
#chapter 92, Wasiat
93
#chapter 93, Aa' dan Erin
94
#chapter 94, Bayang masa lalu
95
#chapter 95, Erin VS Santi
96
#chapter 96, Erin gamang
97
#chapter 97, Kuartet huru hara
98
#chapter 98, Mertua, mantu dan tutug oncom
99
#chapter 99, Gombal
100
#chapter 100, Adik Kakak
101
#chapter 101, Pernikahan Fathia
102
#chapter 102, Rasa yang aneh
103
#chapter 103, Dua wanita bicara
104
#chapter 104, Siasat
105
#chapter 105, Bertemu masa lalu
106
#chapter 106, The other side
107
#chapter 107, Bidadari berwujud manusia
108
#chapter 108, Galau
109
#chapter 109, Mencintaimu dalam diam
110
#chapter 110, Ajay in love
111
#chapter 111, Aa' Zay dan Santi
112
#chapter 112, Menjalin kisah
113
#chapter 113, Penyelidikan
114
#chapter 114, Berjumpa lagi
115
#chapter 115, Mencari solusi
116
#chapter 116, mendekati hari H
117
#chapter 117, Berita Heboh
118
#chapter 118, Persiapan
119
#chapter 119, Akhirnya
120
#chapter 120, Setelah terjadi
121
#chapter 121, Back to normal
122
#chapter 122, Duka menyapa lagi
123
#chapter 123, Terkuak tabir
124
#chapter 124, Suasana duka
125
#chapter 125, Talak
126
#chapter 126, Rindu
127
#chapter 127, Meniti masa depan
128
#chapter 128, Rasa itu
129
#chapter 129, Bertemu
130
#chapter 130, Masih sama
131
#chapter 131, Hari Bahagia
132
#chapter 132, Sebuah rahasia
133
#chapter 133, Kembali menyapa
134
#chapter 134, Resepsi
135
#chapter 135, Masih ada luka
136
#chapter 136, Terbuka satu persatu
137
#chapter 137, Masalah lagi
138
#chapter 138, Ciloto
139
#chapter 139, Perjalanan
140
#chapter 140, Rekonsiliasi
141
#chapter 141, Tabir yang terkuak
142
#chapter 142, Sidang lanjutan
143
#chapter 143, Tugas Aa' Zay
144
#chapter 144, Pekerjaan
145
#chapter 145, Siasat
146
#chapter 146, Wakuncar
147
#chapter 147, Melangkah baru
148
#chapter 148, Bicara
149
#chapter 149, Dilema Pak Shaka
150
#chapter 150, New chapter
151
#chapter 151, Badai kembali datang.
152
#chapter 152, Malam ini
153
#chapter 153, Jujur
154
#chapter 154, Dua kali
155
#chapter 155, Menuju lamaran
156
#chapter 156, Menuju sempurna
157
#chapter 157, Mencumbu hati
158
#chapter 158, Jum'at berkah
159
#chapter 159, Big Day
160
#chapter 160, Mujaer
161
#chapter 161, Malam pengantin
162
#chapter 162, H+1
163
#chapter 163, Empat sekawan
164
#chapter 164, Tertunda
165
#chapter 165, Dua jiwa menyatu
166
#chapter 166, Semrawut
167
#chapter 167, Alhamdulillah
168
#chapter 168, Genting
169
#chapter 169, Lelah
170
#chapter 170, Badai pasti berlalu
171
#chapter 171, Mini me
172
#chapter 172, Akhirnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!