Musik Yang Mewakili

Keduanya sudah bersiap rapi, sedangkan Manda masih belum apa-apa. Ah sepertinya gadis itu benar- benar tak berniat untuk ikut.

Dia masih berbaring memeluk guling, erat, enggan melepaskannya. Membuat nona mudanya menanti di ruang keluarga rumah utama.

"Ayo, siapa lagi yang sedang kau tunggu? Alister sudah dalam perjalanan dan sebentar lagi akan sampai."

Embun yang merapikan rambutnya pun sesekali menoleh ke arah pintu yang menghubungkan rumah ini dengan beskem, "Sayang bisakah kita menunggunya sebentar lagi? Hanya lima belas menit saja."

"Kau jangan membuang waktu ku, jika kau memang tak ingin berkencan denganku maka katakan saja, tidak usah menggunakan alibi lainnya," ucap Rendra dengan kesal, dia pun melepaskan arloji dengan warna ke emasan dari pergelangan tangannya lalu meletakkannya dengan sedikit kasar di atas meja.

Dia duduk di sofa namun wajahnya terlihat sangat kesal, "Lima belas menit mu hampir habis."

"Aaaaa kalau begit aku akan menyusulnya dulu ya -" Embun terdiam dan langsung menunduk saat ekor mata Rendra melirik tajam padanya.

"Pelayan itu mengira dialah nona mudanya, dan kau hanyalah seorang pelayan? Hm, mudah sekali hidupnya."

Tak lama kemudian terdengar suara mobil Alister yang baru saja berhenti di pelataran rumahnya.

Penjaga yang berdiri di pintu pun langsung membukakannya pintu, mempersilakannya masuk dengan sopan.

"Selamat datang tuan Alister, lama tidak bertemu... silakan masuk."

"Ya, lama tidak bertemu... lakukan pekerjaanmu dengan baik," Alister pun menepuk bahu penjaga tersebut dan segera melangkah masuk untuk menemui tuan muda.

Bersamaan dengan Alister yang baru saja sampai di ruang keluarga, begitupun juga dengan Manda yang baru saja tiba di ruangan itu.

Suasananya mendadak canggung, membuat Manda segera memberikannya bow dan menyapanya.

"Selamat siang tuan A - Alister..."

Alister menatap gadis itu dari atas sampai bawah, penampilannya sangat kasual. Memakai kaos polo putih dan celana jeans biru panjang serta cardigan berwarna denim yang menempel di pundaknya.

Rambut hitam panjang yang juga tak lupa ia kuncir satu.

"Lain kali hanya boleh ada kau dan aku."

Ucapannya Rendra yang berubah kesal.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di dalam mobil hitam itu, Alister yang akan menyetir seperti biasanya lalu Manda, dia juga sudah duduk di jok samping kemudi.

Semoga saja di dalam mobil ini tak terjadi hal yang aneh-aneh, seperti kebanyakan cerita telenovela atau apapun itu, semoga 🙏 Seru Manda dari dalam hati, dia terus berdoa agar perjalanannya kali ini lancar.

Mobil pun mulai berpacu dengan kecepatan sedang meninggalkan pelataran rumah mewah, melewati pintu gerbang besar yang tinggi bercat putih itu.

"Sekretaris Al, bisakah kau memutar sebuah musik? Terlalu sepi," seru Embun yang kemudian di angguki oleh pria yang tengah menyetir itu.

Tangannya bergerak menekan sebuah tombol play dilayar kecil, memutar musik itu dengan volume yang sedikit di nyaring kan.

🎶

Oh my my my oh my my my

You got me high so fast

ne jeonbureul hamkkehago sipeo

Oh my my my oh my my my

You got me fly so fast

ije jogeumeun na algesseo

Love is nothing stronger

Than a boy with luv

Love is nothing stronger

Than a boy with luv

🎶

Sebuah lagu tentang pria yang penuh dengan cinta, lagu itu sangat mewakili perasaan Rendra yang sesungguhnya.

Terpopuler

Comments

halimah abdul hayes

halimah abdul hayes

ARMY everywhere

2022-12-01

0

Febriani Nikadek

Febriani Nikadek

jadi seneng bacanya krn pemeran utamanya juga ARMY😁💜💜

BORAHAE ARMY💜💜

2021-12-04

0

Cecilia Grace margareth

Cecilia Grace margareth

jir lagu boy with luv😍😍gk nyangka kak admin dari novel ini army juga🤧

2021-10-30

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!