3 hari lagi pernikahan Rangga akan di laksanakan semua persiapan sudah selesai hanya tinggal menunggu hari H saja.
Rangga adalah pria yang begitu misterius yang tidak bisa di tebak apa yang ia pikirkan sehingga semua orang memandangnya adalah seseorang yang sombong, jangankan di luar rumah, di dalam rumahpun atau di lingkungan keluarga sikapnya tetap seperti itu.
Malam itu Rangga mendapatkan sebuah pesan dari sang calon istrinya. Rangga membuka pesan itu di layar handphonenya awalnya Rangga tersenyum membaca isi pesan itu.
Rangga calon suamiku...
tak terasa waktu itu akan tiba di mana kita akan menjadi satu dalam keluarga, aku begitu bahagia bisa bertemu dengan dirimu. terima kasih sayang telah memilihku menjadi wanita satu-satunya dalam hidupmu. Rangga terus tersenyum membaca isi pesan dari aura calon istrinya sambil mengingat semua kenangan yang mereka lalui. Rangga melanjutkan bacaanya pada isi pesan itu
maaf aku tidak bisa menepati janjiku yang akan mendampingimu di hari pernikahan nanti.
*Aura Berly yang sangat mencintaimu*....
Rangga menggenggam erat handphone di tangannya lalu melemparkan nya ke tembok dengan perlahan ia terduduk di atas tempat tidurnya. Rangga tidak terima dengan keputusan aura ia bergegas mengambil kunci mobil dan jas nya dengan kasar ia menutup pintu kamarnya sehingga kedua orang tuanya dan juga pelayan di rumah itu kaget mendengarnya.
Mereka semua menatap Rangga yang sudah terlihat marah, bahkan ia menghidupkan dan mengeluarkan mobilnya dengan cepat. ayah dan ibunya bingung dengan tingkah laku anaknya yang tiba-tiba menjadi seperti itu.
Dengan cepat ibunya Rangga pergi ke dalam kamar putranya ia melihat gelas yang pecah dan handphone yang berserakan di lantai. ibunya mengambilnya dan menyatuhkan kembali handphonenya. meskipun retaknya parah namun namun handphone milik Rangga masih bisa di hidupkan kembali dan isi pesan itu masih bisa terlihat, ibunya terkejut dengan mata yang melotot ketika membaca isi pesan itu. ia berlari sambil berteriak-teriak memanggil suaminya.
"Paaaa...papaaa" panggil ibunya Rangga dengan berlari langkah kecil "papaaa.."
"Ada apa ma?" tanya suaminya yang melihat sikap istrinya seperti itu
"pa, coba lihat ini" ucap ibunya Rangga dengan menyerahkan handphone yang sudah retak
Ayah Rangga membaca isi pesan itu ia terlihat shok ia tidak menyangka jika wanita yang sudah ia anggap sebagai putrinya sendiri akan mempermainkan perasaan putranya dan juga mempermalukan putranya di hari pernikahan nanti. ayahnya Rangga terduduk di shofa dan ibunya Rangga memeluk suaminya dengan mata yang berkaca-kaca.
Rangga terus mencari aura dari apartement, butik miliknya namun ia tak menemukan aura. ia berteriak-teriak memanggil nama aura ataupun sayang namun panggilannya tak mendapatkan balasan dari sang calon istri.
2 jam Rangga mencari aura di tempat yang sama namun ia tetap tidak menemukannya. ia mencari di semua tempat yang pernah ia datangi bersama dengan aura namun ia tak menemukan keberadaan aura.
Ibu dan ayahnya begitu khawatir dengan keadaan keadaan Rangga yang pergi dengan emosi, mereka takut jika akan terjadi sesuatu pada putranya terlebih adalah ibunya yang kesana kemari dengan terus memanggil nama putranya sambil menangis.
"Tenang ma, Rangga pasti akan baik-baik saja"
"Gak pa, jelas-jelas kita lihat kalau Rangga pergi dengan emosi, mama takut nanti dia kenapa-kenapa pa" ucap ibunya dengan menangis di pundak suaminya sambil memohon agar menyusul Rangga dan mencari keberadaan putranya.
Ayah Rangga segera menghubungi Frans, setelah telfonnya tersambung dan di jawab oleh frans. Hans memerintahkan agar mencari Rangga dan membawanya kembali.
"Hallo tuan"
"Kamu di mana Frans?"
"Saya ada di apartement tuan"
"Kamu keluarlah dan cari keberadaan Rangga.karna saat ini suasana hati rangga tidak baik, saya takut hal-hal yang akan terjadi pada Rangga"
"baik tuan" jawab Frans. dengan bergegas ia melajukan langkah kakinya menuju tempat garasi mobilnya. ia menghidupkan mobilnya. dalam perjalanan Frans mencari Rangga melalui GPS yang ada di mobilnya agar posisi tuannya itu di ketahuinya.
Tak menunggu lama Frans menemukan keberadaan Rangga yang saat ini berada di taman tempat yang selalu ia datangi setiap dirinya memiliki masalah.
Frans mendekati Rangga yang sedang melamun, Frans paham apa yang tuannya rasakan "Apa saya harus mencarinya tuan?"
"Kamu tidak perlu mencarinya, biarkan saja"
"Baik tuan"
Rangga berdiri dari tempat duduknya berjalan menuju ke arah mobilnya.
Frans mengikutinya dari belakang dengan pelan, Frans seperti halnya dengan Rangga yang begitu dingin, dan cuek. Frans membukakan pintu mobil untuk tuannya.
Frans mengemudikan mobil dengan menelusuri setiap jalanan, Rangga memejamkan matanya sambil menyandarkan tubuhnya. tanpa perintah dari Rangga Frans terus mengemudikan mobil tanpa harus menanyakan kemana arah tuannya akan pergi.
3 jam berada di dalam mobil dengan posisi yang sama. Frans fokus dalam tugasnya sebagai pengemudi untuk tuannya.
"kita kembali ke rumah" ucap Rangga dengan memberi perintah kepada Frans dengan mata yang masih tertutup.
"Baik tuan"
Ibu Rangga yang begitu mengkhawatirkan keadaan putranya terus memperhatikan kearah luar rumah dan terus menghubungi frans untuk menanyakan kabar putranya. mendengar bunyi mobil ibunya Rangga berlarian menghampiri putranya namun Rangga hanya melewati sang ibu, ia lebih memilih masuk ke dalam kamarnya dari pada harus menjawab semua pertanyaan orang tuanya.
namun sang ibu membiarkan Rangga tenang ia tidak akan mengganggu Rangga dulu dengan beberapa pertanyaan yang siap ia tanyakan pada putranya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Berdo'a saja
hati Rangga patah sudah
2021-09-23
0
Astria
bukn itu jodohmu bangg
2021-09-20
1
Ncie Puspita Sari
nyimak
2021-08-24
0