Kinar pulang ke rumahnya setelah jalan-jalan dengan temannya sesampainya di rumah ia berteriak memanggil ibunya "Bu Kinar pulang"
Kinar melihat ayahnya sedang duduk ia mendekatinya sambil mencium pipi ayahnya, Kinar belum mengetahui jika saat ini ayahnya sedang ada tamu.
Setelah mencium pipi ayahnya ia terkejut karna saat ini ayahnya sedang ada tamu dan tamu ayahnya sedang menatapnya, ia tidak menyadari kalau sedari tadi ayahnya sedang ada tamu saat ini.
untuk menghilangkan rasa malunya Kinar mencoba menyapa tamu ayahnya
"Hallo om.." sapa Kinar
lalu ia menatap ayahnya "maaf yah, kinar tidak melihat tamu ayah" ucap pelan Kinar sambil tersenyum
"Hallo nak" jawab tamu ayahnya sambil tersenyum
Kinar membalas senyuman tamu ayahnya itu
"yah kinar masuk ke kamar dulu yaa, om Kinar tinggal dulu" pamit Kinar ke ayahnya dan juga tamu ayahnya
"Apa dia adalah putrimu Bram?"
"iya dia adalah putriku semata wayang"
"sudah lama kita tidak bertemu dan ketika bertemu kamu sudah memiliki putri yang begitu cantik Bram"
"Akupun sama halnya denganmu kita baru saja ketemu kamu sudah mau menikahkan putramu"
Ayah Kinar dan sahabatnya tertawa
"Oh iya tujuanku datang kesini yaitu memberitahukan bahwa dalam seminggu lagi putraku Rangga akan menikah jadi aku harap kamu bisa datang bersama dengan istri dan juga putrimu Bram"
"Akan aku usahakan datang ke acara pernikahan putramu, tak terasa tidak lama lagi kamu bakal memiliki cucu Hans"
"ya begitulah,dan ingat setelah ini jangan lupa kamu harus mengundangku di pernikahan anakmu Bram"
"Pasti itu, aku tidak akan melupakan sahabatku ini"
Didalam ruang tamu dua sahabat itu tertawa terbahak-bahak dengan topik yang mereka bahas
Setelah mengobrol lama kini Hans pamit untuk pulang karna waktu sudah menunjukan pukul 5 sore.
Bram mendekati Kinar yang sedang duduk sambil membantu ibunya dengan mengupas bawang
"Kamu dari mana saja, kenapa sore baru pulang ?hmm" tanya ayahnya sambil mencubit pipi putrinya
"Kinar habis kuliah nemanin teman Kinar beli kacamata yah"
"memangnya teman kamu mau kemana sampai membeli kacamata ?"
"Teman Kinar membeli kacamata obat yah, karna matanya itu sudah mines bukan kacamata gaya-gayaan yah"
"Ayah pikir kacamata untuk gaya-gayaan"
"ya nggak yah, tau gak yah matanya itu tidak bisa melihat jarak yang jauh yah seperti Kinar tadi masa Kinar jalan mendekati mereka dia gak lihat Kinar kan kasihan yah. kalau yang deketin dia penjahat dan dia gak lihat bisa gawat yah"
"Hahahaha kamu ada-ada saja mana ada penjahat sekarang"
"Siapa tau yah, kan kita gak tau namanya juga hidup"
"Temanmu sudah pulang mas?"
"iya Baru aja pulang"
"pada hal aku sudah memasak dengan cepat agar bisa mengajaknya makan bersama kita"
"tapi kenyataannya kamu belum selesai memasak kan?" ucap Bram pada istrinya
Kinar tertawa mendengar percakapan ibu dan ayahnya yang terdengar lucu
"Puas kalian menertawakan aku haaa"
"maaf Bu, ibu sih pakai bilang cepat tapi ujung-ujungnya tetap gak selesai" ucap Kinar
"lihat tangan ibu hanya dua gak mungkin cepat menyelesaikannya"
"iya, iya Bu aku sama ayah mengerti koq"
Namun ayah dan anak tidak berhenti tertawa, mereka masih saja tertawa dengan melihat ibu Yati memasak
"Bukan aku Bu tapi ayah yang mulai jadi Kinar hanya ikut-ikutan saja"
"oh gitu jadi ayah yang salah nih karna sudah menertawakan ibumu"
"kan ayah yang tertawa lebih dulu Kinar hanya ikut-ikutan aja"
"Stop, stop aku bilang stop ayah sama anak sama saja, cepat kinar selesaikan pekerjaanmu ibu sudah akan memasak bawang itu"
"iya Bu sabar, mengupas bawang perlu perjuangan Bu karna harus mengeluarkan kesedihan dengan menangis" ucapan Kinar membuat ayahnya dan ibunya tertawa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Berdo'a saja
ni anak ya🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦
2021-09-23
0
DenMart
Kaniya Si Gadis Desa mampir say,🙋♀
2021-09-06
0
Dirah Guak Kui
kl meliat keluarga yg utuh/kompak begitu senangnya😑😑😑😑
2021-08-09
0