Bab 5 Amarah Rangga

Keesokan harinya Rangga seperti biasa ia masuk kerja dengan tenang tapi apa yang ia rasakan begitu ia sembunyikan dari semua orang bahkan saat ini hatinya sakit tapi tak ada yang dapat melihatnya hanya dirinyalah yang merasakan pedih.

Pagi ini Rangga sarapan seperti biasa, ia tak berbicara sepatah katapun yang terlihat saat ini hanyalah sikap yang tenang yang tak terbacakan, bahkan sang ibunya pun hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun sampai Rangga menyelesaikan sarapan paginya dan berangkat ke kantornya.

setelah Rangga pergi dengan mobilnya yang tak terlihat lagi, baru sang ibunya mendekati suaminya dengan membahas apa yang harus mereka lakukan besok untuk pernikahan putranya, sedangkan pernikahan putranya telah di umumkan dalam kalangan pengusaha-pengusaha ternama. jika mereka membatalkan pernikahannya apa yang akan terjadi pada putra mereka sedangkan Rangga adalah orang yang begitu di kenal dalam kalangan bisnis.

"Gimana pa, apa yang harus kita lakukan?" tanya ibunya Rangga pada suaminya

" biarkan papa memikirkan jalan keluarnya ma" jawab ayah Rangga dengan memintah waktu agar bisa memikirkan jalan keluarnya agar pernikahan ini tetap berjalan seperti yang di rencanakan

"kita tidak ada waktu lagi pa, sebab pernikahan Rangga akan di laksanakan besok mama tidak ingin Rangga menjadi sorotan semua orang pa"

Ayah rangga berdiri dari tempat duduknya dan bergegas untuk pergi.

"papa mau kemana?"

"papa ada urusan di luar ma"

"terus bagaimana dengan besok pa?" tanya ibu Rangga dengan wajah cemas

"serahkan semua ke papa, ma. biar papa yang urus semuanya" ucap tuan Hans pada istrinya

"Apa yang akan papa lakukan?"

"Mama tunggu saja di rumah, gak usah keluar rumah dan gak usah memikirkannya, biarkan papa yang mengurusnya"

ibu Rangga menganggukan kepalanya, ia membiarkan suaminya yang mengurus semua tanpa bertanya lagi ibu Rangga membiarkan suaminya pergi keluar untuk mengurus semua masalah yang menimpah pada putranya.

Di dalam mobil tuan Hans menelfon seseorang "Kamu dimana?" tanya tuan Hans pada seseorang yang sedang ia hubungi

"Aku berada di kantor, ada apa Hans?"

"Aku ingin bertemu denganmu ada sesuatu yang ingin aku bicarakan bersamamu"

"okey kita ketemu di tempat biasa di jam makan siang"

"baik.." jawab tuan Hans dengan mengakhiri panggilan telfonnya.

*******

Di tempat lain terlihat ada seseorang yang tidak begitu baik, sebelum pergi ke kantor ia pergi lebih dulu di salah satu bisnisnya yaitu sebuah hotel dengan wajah yang begitu dingin ia berjalan masuk ke dalam hotel, para karyawan berdiri menyambut kedatangan Rangga pemilik hotel dengan membungkukkan setengah tubuh mereka untuk menghormati tuan pemilik hotel. kedatangan Rangga membuat semua karyawan merasa sesak seperti tidak bernapas, mereka takut melakukan kesalahan, dari wajah tuan Rangga mereka bisa melihat jika saat ini si pemilik hotel tidak baik-baik saja.

Frans memberi isyarat agar tak ada satu orangpun yang membantah apa yang di ucapkan Rangga. sebelum mereka menghadapi Rangga, asistennya yang bernama frans membuat mereka ketakutan apalagi dengan tuan Rangga.

Rangga meletakan tangannya di meja resepsionis bahkan di setiap pintu kamar hotel ia menemukan debu yang menempel di jarinya dan itu membuat Rangga marah.

"Siapa petugas yang membersihkan ini?" tanya Rangga dengan suara yang menakutkan

"Ma..maaf tuan, saya akan membersihkannya" jawab salah satu karyawan dengan terbatah-bata

"Frans potong gajinya, jika ia menolak atau membantah pecat saja" ucap Rangga dengan suara tegas dan lantang

"Baik tuan..."

"Tapi tuan" karyawan itu mencoba membela dirinya namun Frans menatapnya dengan sekali tatapan wanita itu menunduk dan terdiam hanya air matanya yang menetes karna hidupnya hanya bergantung pada pekerjaannya.

Setelah selesai Rangga pergi kembali pada kantornya karna ada sesuatu yang harus ia kerjakan. dengan wajah yang tanpa senyuman ia berjalan dengan gagahnya melewati para pekerjanya. dirinya begitu dengan santainya sedangkan para karyawan begitu tegang bahkan mereka menahan nafas mereka di saat Rangga melewati mereka.

Rangga telah sampai pada kantornya ia berjalan memasuk kantornya, Rangga pergi kearah lift yang akan ia naiki menuju ruangannya di lantai atas. para karyawan memuji ketampanan Rangga namun sebagian dari mereka merasa takut karna baru saja mendapatkan kabar bahwa Rangga baru saja memarahi karyawan yang berada di hotel.

Setelah sampai di ruangannya Rangga duduk dengan menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya yang saat ini selalu menemaninya. Rangga memejamkan matanya.

"Kamu bisa keluar, lanjutkan pekerjaanmu Frans" ucap Rangga pada asistennya Frans dengan mata yang masih terpejam

"baik tuan" jawab Frans sambil membungkukkan tubuhnya.

Setelah Frans pergi, Rangga membuka kedua matanya dan mengambil sebuah bingkai foto yang berada di laci mejanya, di tatapnya gambar yang berada dalam bingkai itu, seketika ia tersenyum lalu senyuman itu hilang sampai ia melemparkan bingkai itu ke tembok. gambar dalam bingkai itu adalah gambar dirinya bersama dengan aura tunangannya.

Rangga mengambil air untuk di minumnya setelah meminumnya ia mengenggam erat gelas yang ada di tangannya sehingga gelas itu pecah dalam genggaman tangganya.

Frans yang mendengarkan suara ribut dari ruangan Rangga, ia masuk ke dalam ruangan Rangga. Frans melihat pecahan kaca yang berserakan di ruangan beserta sebuah gambar Rangga bersama dengan aura tunangannya yang akan menikah besok, tapi aura meninggalkan Rangga tanpa alasan. Frans mengalihkan pandangannya kearah Rangga. ia segera mengambil kotak p3k untuk mengobati tangan tuannya. Frans mengobati tangan Rangga yang berlumuran dengan darah yang di sebabkan oleh pecahan gelas yang di genggamnya. setelah mengobati tangan Rangga. Frans membersihkan semua pecahan kaca sekaligus gambar ia membuang semuanya.

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

apa kinar yg akan jadi pengganti ny6

2021-09-23

1

Lina aja

Lina aja

lanjut

2021-09-09

0

3 semprul

3 semprul

sekarang pergi , tp nanti klau rangga udah nikah pasti kembali bikin onar...

2021-08-17

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 2 kuliah
3 Bab 3 sahabat ayah
4 Bab 4 sebuah pesan
5 Bab 5 Amarah Rangga
6 Bab 6 Permintaan seorang sahabat
7 Bab 7 Persetujuan kinar
8 Pertemuan
9 Pernikahan
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Visual
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 bab 107
109 bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 2 kuliah
3
Bab 3 sahabat ayah
4
Bab 4 sebuah pesan
5
Bab 5 Amarah Rangga
6
Bab 6 Permintaan seorang sahabat
7
Bab 7 Persetujuan kinar
8
Pertemuan
9
Pernikahan
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Visual
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
bab 107
109
bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!