Merry berjalan pelan dari keluar dari hotel. Ia masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya.
Tak menunggu lama ia melihat sebuah taxi yang melintas, lalu menghentikan taxi tersebut.
Merry masuk ke dalam taxi dengan sangat hati-hati.
"Kenapa neng? Sakit??" tanya supir taxi yang kaget melihat wajah Merry yang sudah lebam, bibir sedikit robek, dan matanya yang bengkak karena banyak menangis.
"Gak papa pak, abis berantem ama mantan." jawab Merry asal.
"Mantan pacar neng main tangan ya? syukur neng cepet mutusin, kalo nggak kasian nengnya dikasarin mulu.."
"Mantan dari neraka" gumam Merry dalam hati.
"Iya pak, cowok kayak gitu bagusnya dilempar ke laut untuk makan hiu.." Merry tertawa kecut.
"Neng, neng.. Masih aja bisa becanda.. Apa neng bapak antar ke rumah sakit aja buat divisum? terus kita lapor ke polisi.." ajak pak supir.
"Seseorang yang berkuasa bisa menutup segalanya dengan uang pak. Sedangkan saya, sekali dia kibaskan tangannya aja bisa lenyap." ucap Merry sambil menggelengkan kepalanya.
"Kalo gitu neng ke rumah bapak aja.. Anak bapak seorang perawat, kebetulan hari ini dia masuk malam." Pak supir masih menawari bantuan kepada Merry.
"Saya gak apa-apa kok pak.. Ini cuma luka kecil, dioles salep juga sembuh." ujar Merry menolak dengan halus.
"Makasih bapak udah perhatian sama saya.." imbuh Merry lagi.
Pak supir gak tau aja, kalo luka di punggung Merry lebih parah dari luka di wajahnya..
Beberapa menit berlalu, taxi tersebut sampai di depan sebuah kos-kosan sederhana. Merry turun setelah membayar ongkos taxi, dan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada supir taxi tersebut.
"Hati-hati ya neng.. Jaga diri baik-baik.." pesan pak supir kepada Merry.
"Iya pak.. Terimakasih.. Bapak juga hati-hati di jalan." Merry mengangguk dengan sopan.
Setelah taxi tersebut berlalu, Merry masuk ke dalam kos-kosan dengan perlahan. Tanpa ia sadari, ada orang yang membuntuti taxi yang ditumpanginya sedari tadi.
Merry masuk ke kamarnya, lalu menutup pintu kamarnya. Perlahan ia merebahkan tubuhnya yang sakit ke kasur kecil miliknya.
Merry menangis kembali dengan sangat pilu, hatinya hancur, tubuhnya remuk, pikirannya kacau.. Hal-hal buruk mulai melintas di benaknya.
Temannya yang tadi melihat kedatangan Merry, bergegas menyusul Merry ke kamarnya yang kebetulan tidak dikunci.
Merry sedang berbaring menghadap ke dinding, namun tubuh Merry bergetar. Gadis itu tahu jika sahabatnya sedang menangis.
"Merry, lo kenapa?" tanya Tasya, sahabat Merry.
Merry menoleh ke arah Tasya.
"Ohh Merry, apa yang terjadi ama lo?!" Tasya teriak karena kaget melihat kondisi wajah Merry yang memprihatinkan.
Mata sembab, pipi lebam, dan ujung bibirnya sedikit robek.
"Merry,, lo kenapa kayak gini? Kemana aja lo semalaman? Kenapa lo baru nyampe jam segini??" tanya Tasya beruntun.
Merry tak menjawab, namun tangisnya semakin kencang. Menggema di kamar berukuran 3x4 itu.
"Cerita ama gue.. Please... Gue sahabat lo, gue bakal bantuin lo kalo lo ada masalah. Please,, ngomong Merry jangan diam aja!" Tasya mulai gerah dengan sikap Merry yang tak mau bicara.
Gadis itu hanya menangis tanpa bicara apa-apa. Selang beberapa menit, Merry bangkit duduk perlahan sambil menyeka airmatanya.
"Gue diperkosa." jawab Merry singkat di tengah isakan tangisnya sembari menundukkan kepala.
"What?!!! Apa lo bilang? Lo diperkosa???" Tasya kaget mendengar jawaban polos dari Merry.
Merry hanya menganggukkan kepalanya.
Dengan berat ia menarik nafas, lalu membuangnya lagi. Mencoba menenangkan dirinya.
Kemudian ia menceritakan semua kejadian yang dialaminya tadi malam. Tak terlewatkan sedikit pun.
Tasya menangis tersedu-sedu mendengar kisah pilu sahabatnya. Ia tak sanggup mendapati sahabat baiknya disiksa dan diperkosa seperti itu. Padahal berpacaran saja Merry tak pernah. Begitu mendapat sentuhan dari lawan jenis, malah merasakan sentuhan yang sangat menyakitkan.
Merry pun masih menangis. Ia merasa hidupnya hancur dalam sesaat.
Mereka menangis bersamaan.
Tasya meraih tubuh lemah sahabatnya itu, lalu memeluk Merry dengan sangat erat, mencoba memberikan ketenangan dan kekuatan pada gadis itu.
"Aaaauuuuuuwwwww..." rintih Merry.
"Lo kenapa?!" tanya Tasya dengan heran.
Merry menarik bajunya ke atas, lalu memperlihatkan punggungnya kepada Tasya. Tasya melotot dan membulatkan mulutnya. Tampak luka terbuka bekas cambukan tali pinggang.
"Oh, poor Merry.. Kenapa lo bisa ketemu ama iblis itu?" Tasya bergidik ngeri melihat pemandangan di punggung sahabatnya.
Tasya masih tak percaya dengan kejadian yang menimpa Merry. Kenapa bisa semalang ini.
Dengan sigap Tasya berlari ke kamarnya, mengambil peralatan P3K untuk mengobati luka Merry. Ia menuang sedikit b*tadine pada kassa lalu menekannya ke luka Merry.
"Iiisshhh,, pelan-pelan Tasya.. Sakit tau!!" gerutu Merry karena merasa sangat perih.
"Iya.. sorry... Ini pasti sakit banget ya Mer.."
Tasya meringis, padahal Merry yang terluka.
Sesaat kemudian Tasya mengambil salep, lalu mengoleskan salep itu pada luka lebam di punggung dan wajah Merry.
Sementara Merry hanya diam saja mendapat perhatian dari sahabatnya ini. Hanya Tasya seorang tempat ia mengadu. Dan hanya Tasya yang selalu memperhatikan dirinya.
"Ntar gue beliin lo obat ke apotek depan ya.." ucap Tasya pada Merry.
"Makasih ya Tas.. Lo udah baik banget..." lirih Merry seraya menyandarkan kepalanya yang lelah pada bahu Tasya.
Merry hanya perlu bersandar barang sesaat. Dan hanya bahu Tasya yang selalu ada sebagai tempatnya bersandar. Satu-satunya sahabat yang ia miliki. Satu-satunya orang terdekatnya.
Sementara Tasya masih tak habis pikir dengan apa yang menimpa sahabatnya ini. Padahal semalam Merry pergi berangkat dengan keadaan yang sangat baik, pulangnya malah babak belur pada jiwa dan raganya seperti ini.
Tasya memang sahabat terbaik Merry. Mereka sama-sama anak rantau, dan berteman sejak baru masuk kuliah di kota besar ini. Merry percaya sepenuhnya kepada Tasya, hingga Merry menceritakan kejadian buruk yang telah dialaminya.
Walaupun Merry merasa hancur dan terluka, namun ia tidak sendiri, ada sahabat yang selalu ada untuknya.
^
^
^
^
^
Hai hai haiiii... Para reader yang budiman🤗 mohon dukungannya untuk Bie🙏🙏🤗🤗
Kritik dan saran yang membangun sangat Bie harapkan, berhubung Bie adalah penulis baru yang masih minim ilmu dan pengalaman🙂
Jangan lupa juga untuk kasih LIKE, VOTE, n COMMENT yang buuaaaaanyakk yaaa....🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘
👍👍👍👍👍👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
syafridawati
5 like dan fav mendarat
2021-08-17
0
Ende Setiani
maaf baru hadir. lima like sambil baca.
2021-04-11
1
Little Peony
Like like like like
2021-03-26
1