Kami menuju meja makan dan di sana sudah ada kakek, ibu dan Wulan, kemudian mas Arya dan aku pun ikut bergabung untuk makan siang.
Aku melayani mas Arya seperti biasa dan bisa kulihat kakek tersenyum melihat interaksi kami.
" Kakek boleh aku bicara ? "
Tiba tiba mas Arya menghentikan sejenak suapan nya
" Ada apa ? bicara lah "
kakek pun menyahut tanpa menghentikan suapannya
" Sepertinya Arya akan mengajak Kinara untuk pindah ke rumah kita di kota B karena proyek dengan PT Suryantara harus segera dikerjakan, mengingat proyek ini akan memakan waktu yang cukup lama jadi Arya berinisiatif untuk mengajak Kinara tinggal di sana, Arya harap kakek setuju "
Kinara langsung menghentikan kunyahan nya dan menatap Arya meminta penjelasan.
tapi tiba tiba Kinara dikejutkan lagi oleh sikap Arya yang menggenggam tangan nya sambil berkata
" Kamu tidak keberatan kan kalau kita pindah rumah, biar kita belajar mandiri dan kita bisa menjalani pernikahan ini tanpa ada campur tangan orang lain "
Kata Arya sambil tersenyum tanpa melepaskan genggaman tangannya
" Kinara terserah mas Arya saja gimana baiknya "
Jawabku walau penuh dengan keraguan apakah benar yang di katakan mas Arya itu suatu niat baik atau ada sesuatu yang dia rencanakan.
Kakek tersenyum sambil memandang kami bergantian tapi wajah ibu dan Wulan sangat mengerikan seperti ingin memakan ku hidup hidup entah apa yang ada dipikiran mereka.
" Kakek setuju dengan rencana mu Arya mudah-mudahan kalian bisa saling mencintai dan secepatnya bisa memberikan cicit buat kakek he..he..he.."
ucap kakek dengan wajah berbinar
tiba tiba
" Uhuk .. uhuk..!! "
Mas Arya batuk hampir tersedak dan aku pun segera memberikan air minum sambil menepuk pelan punggungnya.
" Ha..ha..ha..kenapa kamu sekaget itu Arya, tidak usah malu kakek juga pernah muda iya tidak Marni ?"
Marni tersenyum menjawab pertanyaan kakek Tirta tapi memberikan tatapan tajam kepada Kirana.
" Kapan kalian pindahnya "
" Besok pagi kek karena Arya harus mulai mengecek lokasi proyek "
" Baiklah..kakek harap kalian betah di sana "
Kami pun meneruskan makan siang kami dengan diselingi obrolan ringan .
Setelah selesai kakek masuk ke kamarnya untuk istirahat sedangkan ibu dan Wulan pergi entah kemana, tinggal aku dan mas Arya yang masih di meja makan.
" Sebaiknya kamu cepat bereskan barang barang mu besok pagi kita berangkat "
Mas Arya berkata sambil beranjak dari meja makan lalu masuk ke ruang kerjanya, sedangkan aku masuk ke kamar ku untuk membereskan barang barang ku seperti perintah mas Arya.
Aku membereskan barang barang ku yang hanya sedikit karena pakaian ku masih tersimpan rapi dalam koper .
Aku bingung di satu sisi aku harus mengikuti suamiku tapi di satu sisi aku takut pindah ke kota B di sana aku tidak kenal siapa pun , siapa yang akan menolongku jiga terjadi sesuatu ? aku jadi ingat Abah tanpa terasa bulir air mata menetes di pipiku, Abah ....aku kangen pelukan Abah yang selalu memberiku ketenangan ..Abah ...Nara mau pulang.
Tanpa sadar aku pun terisak dalam diam semakin aku tahan semakin deras air mata mengalir di pipiku.
Setelah selesai membereskan barang barang ku , aku beranjak ke kamar mandi untuk mencuci wajahku yang sembab oleh air mata.
Setelah merasa segar aku pun merebahkan tubuhku di atas sofa mencoba untuk mengistirahatkan tubuh, hati dan pikiranku berharap esok hari Tuhan akan lebih berpihak kepadaku..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
🌻Matahari🌻
Kayanya seruuu dahhh
2021-03-07
1
Little Peony
Like like like 🌸🌸
2021-03-02
2