Bepindah Dimensi
Terlihat seorang gadis berlari tergesa-gesa untuk menghindari pengawal yang sedang mengejarnya.
Pengawal Kerajaan
"Kejar dia, jangan biarkan dia lolos. Kalau berhasil mendapatkan gadis itu, kita akan dapat imbalan yang besar dari Nona Muda" titahnya.
Pengawal yang lain pun hanya menganggukkan kepalanya. Mereka semua terus mengejar gadis itu hingga ke dasar jurang.
Pengawal Kerajaan
"Mau lari kemana lagi, gadis kecil!"
Pengawal Kerajaan
"Menyerahlah dan segera serahkan giok itu kepada kami"
Lily/Sasha
"Aku tidak akan menyerahkan giok ini, ini bukan milik kalian. Ini giok pemberian dari ibuku jadi ini milikku" sambil memegang giok itu erat.
Pengawal Kerajaan
"Gadis kecil, jangan keras kepala. Nona Muda kami menginginkan giok itu, jadi segera berikan kepada kami. Maka nyawamu akan selamat, hahaha"
Lily/Sasha
"Sampai matipun, aku tidak akan menyerahkan giok ini. Ini adalah kenang-kenangan dari ibuku. Maka aku akan menyimpan giok ini baik-baik, meski nyawaku taruhannya" kekehnya.
Pengawal Kerajaan
"Haha, dasar keras kepala. Kalau itu keputusanmu, matilah kau dijurang ini" ucapnya sambil mendorong Lily.
Lily/Sasha
"Aaaaaaaa, Ibu maafkan aku. Aku hanya bisa menjaga giok ini sampai disini. Ibuuu, aku akan segera menyusulmu"
Tiba-tiba giok itu bercahaya dengan terangnya. Cahaya itu membawa Lily ketempat di demensi lain.
Lily/Sasha
"Uuugghhhh, kepalaku. Sakit sekali"
Lily/Sasha
"Aku ada dimana ini, apakah aku belum mati?"
Kevin Pratama
"Hemm, kau sudah sadar. Baguslah, lain kali jangan sakiti dirimu seperti ini lagi. Kalau kau begini lagi, maka aku kebencianku padamu akan bertambah besar. Ingat itu!"
Lily/Sasha
"Dia siapa? Dia sedang bicara sama siapa? Tapi disini hanya ada kami berdua, berarti tadi dia biacara padaku" gumanku.
Kevin Pratama
"Kamu dengar apa tidak, kamu bisu ya?" ucapku kesal.
Lily/Sasha
"Tuan anda sedang bicara padaku?"
Kevin Pratama
"Iyalah aku bicara denganmu, masa aku bicara sama hantu. Diruangan ini hanya ada aku dan kamu, jadi pastilah aku bicara sama kamu"
Lily/Sasha
"Maaf Tuan, apakah aku boleh bertanya?"
Kevin Pratama
"Bertanyalah, tapi jangan bertanya yang aneh-aneh"
Lily/Sasha
"Tuan, kenapa aku bisa berada diruangan ini?"
Kevin Pratama
"Kau lupa, bahwa kau baru saja membenturkan dahimu ketembok karena kesal dengan kekasihku. Untung saja, anakku yang ada dalam perutmu tidak kenapa-kenapa. Kalau sampai kenapa-kenapa, tamat riwayatmu"
Lily/Sasha
"Serem amat ini cowo, tunggu-tunggu tadi dia bilang apa. Anak? Berarti aku hamil dong" ucapku sambil melihat perutku.
Lily/Sasha
"What?? Aku beneran hamil, kok bisa. Kan aku belum melakukan itu kok udah hamil kek gini sih"
Kevin Pratama
"Kau kenapa udah gila? Geleng-geleng kepala mulu"
Lily/Sasha
"Aku gak gila, Tuan. Mungkin Tuan yang gila"
Kevin Pratama
"Apa katamu, kamu sudah bosan hidup"😌😌
Lily/Sasha
"Ampun Tuan, ampun. Aku hanya bercanda"
Kevin Pratama
"Sepertinya keadaanmu sudah membaik. Aku mau tanya dokter dulu, kapan kamu bisa balik ke mansion lagi"
Lily/Sasha
"Baiklah, Tuan"
Comments
Adrian 0410
ini pertama kalinya aku membaca novel yang seperti ini.
menarik sekali.
semangat thor.
2022-11-09
1
❤️⃟Wᵃf🍾⃝ʀͩᴏᷞsͧᴍᷠiͣa✰͜͡v᭄HIAT
mampir kak kur.. lily berasal dr jaman kerajaan ya,pindah ke jaman modern
2022-06-01
1
CR⃟7Naikenz *🎯Hs
Reinkarnasi hak 🤔🤔🤔
2022-05-25
0