Yenny Prasetio
Hari hari kalyani kecil sama seperti anak seusianya,pagi berangkat kesekolah bersama temannya desi..
yani tunggu kita berangkat kesekolah sama sama.,sambil berjalan bergandengan kedua sahabat itu menelusuri jalan menuju kesekolah...
kamu udah ngerjain pr kan yan? tanya desi ke yani, udah dong des kamu tenang saja kata yani sambil senyum kesahabatnya..
yan pulang sekolah nanti kita main yuk udah lama kita ngak main bareng.. aku ngak bisa des,aku mau bantu ibu dan ayah dirumah.yah..yan kamu kok gitu sih... maaf des aku ngak bisa,lain kali ya..desi hanya bisa pasrah.
Waktu pun terus berlalu kini kalyani telah lulus sekolah dasar,tapi yani tidak seperti anak lainnya yang antusias menyiapkan diri ke pendidikan selanjutnya. orang tua yani tidak mampu menyekolahkan yani lebih tinggi lagi karena masih ada adik adik yani yang harus disekolahkan. yani hanya bisa pasrah.
Yani anak yang pengertian, di usia belianya yani sudah terbiasa mandiri, yani ingin bekerja. sesampainya dirumah yani meminta ijin kepada ibunya untuk bekerja.
Bu.. yani ingin kerja bu..boleh ya yani kerja.. kerja apa aja yani bisa koq bu. kamu mau kerja apa nak?kamu masih kecil..yani bisa koq bu kerja diwarung nasi cuci piring, yani juga bisa nyapu. asal bisa bantu ayah ibu yani ngak apa bu kerja apa saja.
Tidak nak.. kamu tidak boleh bekerja. ayah ngak ijinin kamu kerja,ayah masih bisa nak biayai kalian semua,jawab ayah dari dapur. tapi yah yani sangat ingin kerja bantu ayah cari uang rengek yani ke ayah.
Pintu rumah pun diketuk,ada tamu bu biar yani yang bukain pintu. bibi...kata yani memberi salam. masuk bi.. ayah bibi datang nih.. ayah dan ibu pun kedepan menyambut tamu yang datang.
Kedatangan saya kesini mau mengajak yani tinggal bersama saya dikota. saya mau menyekolahkan yani ucap bibi meminta ijin. yani mendengar akan disekolahkan langsung jawab mau.. mau... mau.. boleh ya bu..ayah...??
Apa tidak merepotkan nantinya lis tanya ayah ke sepupunya lilis.tentu saja tidak mas karna saya sendiri juga sampai saat ini belum mempunyai anak. saya akan menyanyangi yani seperti anak saya sendiri.
Aku ngak setuju yah.. kata ibu ke ayah,aku ngak mau berpisah sama anak anakku. biarlah yani tetap dirumah bersama kita kata ibu penuh penolakan.naluri ibu sangat kuat takut yani tidak akan disayang.
Mbak ngak usah takut saya akan menyekolahkan yani sampai kebangku kuliah kata bibi ke ibu. saya sekarang buka restoran mbak jadi untuk menyekolahkan yani sampai kebangku kuliah pun aku sanggup kata bibi berusaha meyakinkan ibu.
Dalam hati ibu berkata walau bagaimana pun yani bukanlah darah dagingnya sendiri mana mungkin dia bisa menyangi anakku dengan tulus. apa lagi lilis punya restoran yang ada nanti yani disuruh bekerja disana bukan disekolahkan.
Ayolah mbak..ijinin yani tinggal sama saya.liburan sekolah yani kan bisa pulang mbak... bibi berusaha meyakinkan ibu.
Tidak... susah senang kami sekeluarga kumpul bersama. tidak ada yang bisa memisahkan aku dengan anak anakku. air mata ibu pun menetes dipipi.. ayo nak kita masuk kata ibu sambil menarik tanganku kekamar.
didalam kamar ibu menangis sejadi jadinya takut akan kehilangan anak anaknya...ibu jangan nangis bu..kata yani sambil memeluk ibunya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments