Mama Dina masuk ke ruangan kerjanya dengan perasaan bingung dan cemas.
Mama Dina yakin laki-laki yang mendatanginya adalah orang suruhan dari istrinya Andra si pemilik restaurant tempatnya bekerja.
"Mah,wajah mama kenapa pucat sekali? siapa laki-laki yang ingin bertemu dengan mama itu?" tanya Alea pada Mama Dina dengan wajah penasarannya.
Alea melihat wajah mamanya seperti sedang kebingungan dan cemas.
"Dia bukan siapa-siapa kok sayang,mama tidak apa-apa,kamu tidak perlu khawatir sama mama," ujar mama Dina pada Alea,lalu mama Dina duduk di kursi kerjanya sambil menyandarkan kepalanya dan memejamkan matanya.
"Aku harus segera menghubungi mas Andra,mas Andra harus tahu tentang laki-laki tadi yang mengancamku,tapi Alea tidak boleh tahu ini," batin mama Dina.
Mama Dina tidak pernah menceritakan tentang hubungannya dengan pemilik restaurant tempatnya bekerja pada Alea,karena mama Dina takut jika Alea tidak setuju kalo mama Dina dekat dengan laki-laki lain.
Sementara Alea yang melihat mamanya seperti tengah menyembunyikan sesuatu hanya memandang mamanya dengan perasaan bertanya-tanya.
☆☆☆
Keesokan harinya di kediaman Alea.
"Mah,alea ada kabar gembira buat mama hihihi," ujar Alea pada mamanya sambil berlari menghampiri mamanya yang sedang sarapan di meja makan.
"Sayang,kamu ngagetin mama saja,memangnya ada kabar gembira apa?" tanya mama Dina pada Alea dengan wajah penasarannya.
"Mah,alea barusan di hubungi oleh perusahaan besar yang kemarin Alea ceritain ke mama,alea di minta untuk datang ke perusahaan itu untuk di interview mah,alea seneng banget yeeeyyyyy," ujar Alea pada mamanya.
Alea merasa sangat senang karena dirinya akan di interview di sebuah perusahaan yang sangat besar dengan gaji yang cukup besar juga.
"Waahhh... benarkah sayang? tapi kenapa cepat sekali? bukankah kamu baru kemarin mengirimkan lamaran kamu ke perusahaan itu? Biasanya kalo perusahaan besar akan lebih selektif sayang dalam memilih pegawai," ujar mama Dina pada Alea.
Mama Dina merasa senang karena Alea akan di interview di perusahaan yang sangat besar,tetapi mama Dina merasa heran karena Alea baru saja kemarin mengirim lamarannya lewat email,namun hari ini Alea sudah langsung mau di interview.
"Alea juga tidak tahu mah,alea juga merasa heran kenapa bisa cepat banget sebuah perusahaan besar menghubungi Alea dan meminta Alea untuk di interview,padahal Alea kan hanya lulusan SMA saja mah," ujar Alea pada mama Dina.
"Sayang,mungkin ini sudah rezeki kamu,semoga saja kamu bisa di terima ya sayang,semoga ini menjadi awal dari kesuskesan kamu," do'a mama Dina pada Alea dengan tersenyum bahagia.
"Iya mah,do'ain Alea terus ya mah,alea pengen bikin mama bahagia dan bikin mama bangga sama Alea," ujar Alea pada mama Dina sambil memeluk mamanya dengan pelukan sayang.
"Sayang,dengan kamu hadir di hidup mama saja itu sudah bikin mama bahagia,mama selalu bangga memiliki kamu,kamu anak mama yang paling baik dan paling pintar," puji mama Dina pada Alea dengan memeluk erat tubuh Alea.
"Makasih ya mah,ngomong-ngomong mama kok tumben belum pakai seragam kerja mama? memangnya hari ini mama tidak kerja ya?" tanya Alea pada mama Dina.
Pagi ini Alea hanya melihat mama Dina memakai pakaian biasa,tidak memakai pakaian kerjanya.
"Mama sedang libur sayang,mama sedang tidak enak badan," jawab mama Dina pada Alea.
"Mama sakit? kita periksa ke Dokter saja ya mah biar mama segera di obatin," ajak Alea pada mamanya dengan wajah khawatir.
"Tidak perlu sayang,mama hanya masuk angin saja kok,mama tidak apa-apa,kamu lebih baik mandi dan siap-siap pergi ke perusahaan besar itu,nanti kamu kesiangan malah tidak jadi di interview lagi," ujar mama Dina pada Alea.
"Tapi mama kan lagi sakit,alea harus jagain mama,alea takut mama kenapa-kenapa," ujar Alea pada mama Dina dengan raut wajah khawatirnya.
"Sayang,mama baik-baik saja kok,cepatlah mandi,lalu pakailah pakaian yang rapih dan berdandan dengan cantik," titah mama Dina pada Alea sambil tersenyum.
"Baiklah,alea mandi dulu ya mah," ujar Alea pada mamanya.
Alea masuk ke dalam kamarnya berjalan menuju kamar mandinya untuk segera membersihkan tubuhnya,karena hari ini juga Alea mendapat panggilan interview di sebuah perusahaan yang sangat besar.
Setelah Alea sudah selesai mandi,alea memakai blazer formal berwarna hitam dan rok selutut yang berwarna senada dengan sangat anggunnya.
Alea pun ke luar dari dalam kamarnya untuk segera pergi ke perusahaan yang akan menginterviewnya tersebut.
"Mah,bagaimana dengan penampilan Alea?" tanya Alea pada mamanya dengan tersenyum manis.
"Sayang,kamu sangat cantik sekali,mama mangga sama kamu sayang," puji mama Dina pada Alea sambil tersenyum haru dengan mata yang berkaca-kaca.
"Alea sayang,kamu sudah besar sekarang,mama berharap kamu bisa mendapatkan pendamping hidup yang tulus mencintai kamu sayang," batin mama Dina.
"Mama jangan sedih,alea tidak mau melihat mama bersedih," ujar Alea pada mamanya sambil memeluk mamanya.
"Mama hanya terharu sayang,mama bahagia memiliki kamu," ujar mama Dina pada Alea.
"Alea juga bahagia memiliki mama seperti mama,ya sudah mah,alea berangkat dulu ya,mama istirahat saja di rumah," pamit Alea pada mamanya
"Alea sayang,kamu kan belum sarapan,lebih baik sarapan dulu sayang,nanti perut kamu sakit," titah mama Dina pada Alea dengan penuh perhatian.
"Nanti Alea telat mah kalo sarapan dulu,alea pergi dulu ya mah,cuppp" ujar Alea pada mama Dina sambil mencium pipi mamanya,lalu Alea mengambil 1 buah roti yang ada di meja makan sambil berjalan dengan terburu-buru ke luar dari dalam rumahnya.
"Hati-hati ya sayang," ujar mama Dina pada Alea sambil melambaikan tangannya.
"Iya mah," sahut Alea pada mamanya.
Alea pun pergi ke sebuah perusahaan besar yang sudah memanggilnya untuk interview kerja.
"Semoga Alea di terima di perusahaan itu,semoga ini awal yang baik untuk hidup Alea kedepannya," batin mama Dina ketika melihat anaknya pamit untuk interview di sebuah perusahaan besar dengan menaiki angkutan umum.
Alea menaiki sebuah angkot menuju perusahaan yang di tujunya,walaupun mamanya memiliki mobil tapi Alea tetap memilih menaiki naik angkutan umum,karena Alea tidak mau merepotkan mamanya.
Perjalanan yang Alea tempuh kurang lebih hampir 30 menit.
Sesampainya di perusahaan tersebut,alea langsung turun dari dalam angkot.
Alea kemudian merapihkan rambut dan pakainnya yang sedikit kusut ketika ke luar dari dalam angkot menuju gedung.
Alea melihat gedung yang akan ia masuki dengan perasaan takjubnya,perusahaan tersebut begitu luas,tinggi dan megah,mata alea sampai terbelalak saking takjubnya
"Waaahhh besar sekali gedungnya,sangat megah dan juga luas,pasti si pemilik perusahaan ini sangat kaya raya.Jelas kaya raya lah Alea,ada-ada saja kau ini hihihi....Semangat Alea... kamu pasti bisa bekerja di perusahaan yang besar ini," batin Alea berbicara dengan dirinya sendiri dan memberikan semangat pada dirinya sendiri sambil tersenyum ceria.
Alea tidak tahu di lantai berapa tempat interviewnya,alea pun bertanya pada seorang security yang berjaga di gedung megah tersebut.
"Pak,apa benar ini perusahaan Assa Admaja?" Tanya Alea pada security yang berjaga di dalam gedung.
"Iya benar,apa kamu mau interviem juga?" tanya security pada Alea.
Bapak Security sudah tahu bahwa hari akan ada interview di perusahaan Assa Admaja.
"Iya benar pak," sahut Alea pada security dengan membawa map lamaran.
"Silahkan naik ke lantai 3,di sana sudah banyak para pelamar yang akan di interview juga," titah bapak security pada Alea.
"Baik pak,terimakasih," ucap Alea pada bapak security sambil tersenyum ramah.
Alea pun masuk ke dalam lift menuju lantai 3 dimana tempat dirinya akan di interview.
Alea melewati banyak pegawai yang ada di dalam gedung megah tersebut dengan perasaan canggung,tapi Alea dengan ramahnya tetap menampakan senyuman cantiknya kepada orang-orang yang ia temui.
Sesampainya di lantai 3,alea sudah melihat banyak pelamar kerja sudah menunggu untuk di interview di depan sebuah ruangan.
Alea kemudian berjalan menghampiri orang-orang yang sedang duduk menunggu di luar sebuah ruangan.
Alea pun menghampiri seorang wanita yang tengah berdiri sambil memegang selembaran nama-nama para pelamar yang akan di interview.
"Maaf bu,apakah nama saya sudah di panggil untuk interview?" tanya Alea pada seorang wanita cantik yang sedang mengabsen para pelamar.
Dia adalah Vivian,salah satu orang kepercayaannya Reksa,karena perusahaan Assa Admaja adalah milik Reksa Batara Admaja.
"Siapa nama kamu? dan kapan kamu di minta untuk di interview?" tanya Vivian pada Alea.
"Saya Alea Sahara,ini biodata saya bu,tadi pagi saya di minta untuk interview di kantor ini hari ini juga bu," jawab Alea pada Vivian sambil menyodorkan map yang berisi biodatanya.
"Ini pasti gadis yang di bicarakan oleh pak Reksa,gadis ini di minta pak Reksa untuk menjadi sekretaris pak Reksa,ada hubungan apa sebenarnya antara pak Reksa dengan gadis ingusan ini? wajahnya memang cantik,tapi penampilannya terlihat biasa saja,pak Reksa tidak mungkin menyukai gadis ingusan seperti dia," batin Vivian ketika memandang Alea dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Alea yang merasa jika Vivian tengah memandangnya dengan intens begitu heran melihatnya.
"Kenapa ibu ini memandangku seperti ini? memangnya ada yang salah ya dengan penampilanku?" batin Alea merasa bingung sambil Alea memeriksa kembali pakaian yang di kenakannya karena Alea takut penampilannya berantakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Cheerieza
karyamu keren, kak.
tetap semangat up-nya.
jangan lupa mampir balik yaaaa..
2020-12-27
1
Berti Yominatti
🥰🥰🥰🥰🥰
2020-12-25
3
LOVE
😍😍😍😍😍😍😍
2020-12-19
3