Part 4

" Apa kita bisa bicara sebentar?"

Nabila mengangguk sebagai jawaban.

"Apa kamu menikah setelah lulus sekolah?"

Nabila hanya diam saja, entah kenapa dia benar-benar tidak bisa berkata apa-apa

"Kenapa kamu diam? Apa benar mereka putraku?"

"Kakak bicara apa, jelas-jelas mereka anak ku, bagaimana bisa mereka jadi anak kamu"

Sebenarnya Nabila sedikit gugup saat ini, tapi dia berusaha untuk tetap tenang.

"Baiklah, apa mereka anak kita? "

Arjun tak berhenti memojokkan Nabila dengan pertanyaannya.

"Bundaa..... " Lagi-lagi Kharris memanggil sang bunda dengan berteriak

"Iya sayang sebentar"

"Maaf kak, sepertinya Kharris sudah benar-benar lapar, aku harus menyuapi mereka dulu"

Dalam hatinya Nabila sangat bersyukur dengan teriakan Kharris, setidaknya dia tidak harus menjawab pertanyaan dari Arjun.

"Baiklah, aku pergi dulu"

"Terimakasih sudah mengantar Geriyo"

Arjun hanya mengangguk dan berlalu menuju mobilnya disebrang jalan.

Di dalam rumah

"Bunda atu udah lapel dali tadi" Kharris memasang wajah melasnya yang begitu menggemaskan.

"Iya sayang maafkan bunda ya"

"Sekarang kalian mau makan apa, biar bunda masakin"

Nabila memang sudah biasa memasak makanan untuk anak kembarnya ini, karena dia tidak mau anaknya memakan makanan dari luar yang dia rasa kurang sehat untuk mereka.

"Naci goyeng aja bunda, bial cepet."

Mendengar permintaan sang buah hati Nabila tersenyum dan menjawab dengan membulatkan jarinya seperti huruf "o".

Setelah itu Nabila bergegas menuju dapur untuk memasak nasi goreng pesanan buah hati tercintanya.

....

"Nasi goreng ala bunda Nabila sudah siap"

Nabila melepas apron yang menempel ditubuhnya dan menghampiri kedua putranya yang sedang duduk menonton acara tv kesukaan mereka.

Geriyo dan Kharris menoleh mendengar ucapan sang bunda.

"Holee" ucap mereka serempak dengan bertepuk tangan.

"Makan sendiri atau disuapin?"

Nabila duduk dihadapan mereka dengan sepiring nasi goreng buatannya.

"Dicuapin bunda" Kata Geriyo menjawab bundanya dengan sedikit manja.

Geriyo memang memiliki sifat yang manja jika bundanya ada kegiatan diluar rumah dan tidak mengajak mereka, seperti saat Nabila sedang kuliah.

Nabila mulai menyuapi si kembar dengan telaten.

Tak perlu waktu lama mereka menghabiskan makanan mereka.

Sekarang mereka sudah berada di taman belakang rumah menikmati sore hari.

Nabila duduk dikursi taman memperhatikan kedua putra putrinya yang sedang asik bermain sendiri.

"Bagaimana dia bisa muncul lagi setelah 4 tahun ini"

"Apa yang harus aku katakan padanya jika aku bertemu lagi dengan dia"

"Apa dia akan mencari tahu tentang mereka? "

Beberapa pertanyaan itu terlintas dibenak Nabila

"Neng... "

Nabila terjingkat tatkala seorang pelayan yang bernama mbak Siti tiba-tiba memanggilnya.

"Iya mbak, ada apa?" tanyanya pada pelayan yang ada di sampingnya.

"Dicari temen eneng"

"Siapa?" dia merasa heran siapa yang mencarinya tanpa menghubunginya terlebih dahulu.

"Itu neng, mbak Sinta"

Nabila hanya ber oh ria dengan jawaban pelayan itu.

"Ya udah aku kedepan dulu, kamu ajak Kharris sama Geriyo masuk, setelah itu buatkan sinta minum"

"Iya neng"

Nabila berlalu meninggalkan kedua anaknya yang masih asik bermain ditaman

"Hai Sin"

Nabila menghampiri Sinta yang berada diruang tamu.

Sinta yang melihat Nabila datang lantas berdiri dan menautkan pipinya pada Nabila.

"Sorry, gue tadi lupa gak ngabarin lo dulu" katanya dengan tersenyum.

"Tumben banget, apa ada sesuatu yang penting?."

"Ini gue cuma mau ngasih laporan penjualan minggu ini" Sinta memberikan buku laporan pada nabila

"Kan lo udah seminggu gak ngunjungin toko" lanjutnya.

"Oh iya, thanks ya, sorry udah ngrepotin lo."

"Ini emang tugas gue kali."

Sinta adalah sahabat Nabila dari SMA, dia yang mengurusi toko kue milik Nabila.

Nabila mendirikan toko kue saat si kembar berusia satu tahun dengan modal dari papi nya, dan Nabila meminta Sinta untuk mengurusi tokonya karena Nabila harus kuliah.

"Auntyyy.... "

Suara si kembar menggema saat memanggil Sinta yang sedang duduk diruang tamu.

"Hai twinss" jawabnya dengan antusias

"Salim dong sayang sama aunty."

Mendengar perintah dari sang bunda mereka mendekat dan menyalami Sinta

"Gimana kabarnya sayang? Sudah sehat?."

Beberapa hari yang lalu Kharris memang sakit demam, itulah yang menjadi alasan Nabila satu minggu ini tidak bisa mengunjungi toko kuenya.

Dan yang ditanya hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman secerah mentari.

"Udah agak mendingan Sin" jawab Nabila

"Ya syukur deh."

"Apa kalian tidak mau cerita sesuatu pada aunty? kita udah lama gak ketemu lo"

Sinta sebagai sahabat Nabila tentu juga sanga dekat dengan dua anak kembar ini.

"Oh ya aunty, tadi atu tetemu cama om-om danteng temennya bunda, matanya miyip kaya matanya Khayis, walnanya bilu" Geriyo menjawab dengan sangat antusias

"Om? Temennya bunda? Siapa bil? Persaan kita gak punya temen yang matanya biru"

Sinta berusaha mengingat-ingat teman yang memiliki mata berwarna biru, tapi dia merasa tidak mempunyai teman laki-laki yang memiliki mata biru.

Nabila menghela napasnya

"Kak Arjun"

"WHAT?"

Sinta membulatkan matanya mendengar nama Arjun.

Terpopuler

Comments

Sri Faujia

Sri Faujia

apa mantan pacar nabila y

2022-01-11

0

Sri Marwi

Sri Marwi

percis sprti cerita sepenggal kisah gamma

2021-02-22

0

siti fauziah

siti fauziah

lanjuuuuttt

2020-12-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!