Part 3

"Bunda kenal om ini?" tanya si anak dengan wajah polosnya

"Bunda? Jadi Geriyo anaknya Nabila?" Gumamnya

"Em iya sayang, om ini temenya bunda" Nabila berjongkok untuk melihat kondisi putranya.

Arjun terkejut dengan apa yang dilihat didepannya.

"Geriyo anak mu? Kau menikah muda? Dengan siapa?"

Pertanyaan beruntun itu sukses membuat Nabila mematung seraya membulatkan matanya.

Arjun memajukan tubuhnya mendekat pada Nabila dan berbisik "Atau dia putraku."

Deg

Jantung Nabila seolah berhenti berdetak tatkala mendengar apa yang Arjun ucapkan

"Bagaimana dia bisa berpikir seperti itu?" gumamnya dengan sedikit milirik kearah Arjun.

Arjun memundurkan tubuhnya untuk melihat ekspresi Nabila untuk memastikan apakah benar apa yang dia tanyakan.

Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Nabila, dia bingung harus menjawab apa. Dia hanya mengeluarkan ekspresi terkejut dengan wajah piasnya.

"Bunda bunda" Geriyo memanggil Nabila dengan menarik-narik kaosnya

"Heh, iya ada apa sayang?" Nabila sedikit terkejut dengan panggilan anaknya itu.

"Bunda lihat deh mata om ini kaya matanya Khayis, walnanya bilu" ucapan Geriyo membuat Arjun tambah bingung

"Khayis? Siapa dia? Apa adik Geriyo?"

"Khayis itu siapa manis?" tanyanya dengan mengusap lembut pipi chubby Geriyo

"Kharris om" Geriyo memperjelas ucapannya seraya mengerucutkan bibirnya dan melipat tangannya didepan dada.

Arjun terkekeh, lagi-lagi dia salah paham dengan ucapan si chubby ini.

"Ok ok, maaf, siapa itu Kharris?" Arjun mengulangi pertanyaannya dengan mengulum senyum

"My twins" jawabnya dengan semangat

Arjun seketika memicingkan matanya.

"your twins?"

Dia sedikit melirik kearah Nabila untuk mencari jawaban.

"Kau memiliki anak kembar?" Tanyanya dengan penuh selidik.

"Bundaa..... "

Terdengar teriakan dari arah sebrang, bersamaan dengan seorang pengasuh yang berlari menghampiri mereka dengan menggendong gadis cantik dengan rambut bergelombang dan mata biru.

"Apa ini Khariss?" Gumamnya

lagi-lagi Arjun dibuat terkejut dengan seorang gadis kecil yang memiliki warna mata yang sama dengannya.

"Bunda, kenapa bunda ninggalin atu cendili" teriakan gadis itu membuyarkan lamunan Arjun.

"Maafin bunda sayang, tadi bunda ngobrol dulu sama temen bunda"

Nabila menjawab dengan kata sehalus mungkin agar putrinya dapat memahaminya.

"Mbak, Kharris diturunin aja biar sama saya, mbak kembali aja" pintanya pada mbak pengasuh Geriyo dan Kharris.

"Iya mbak"

"Hai cantik"

Arjun menyapa gadis kecil yang sedang mengerucutkan bibirnya karena kesal ditinggal oleh bundanya.

"Hai om danteng" jawabnya dengan sedikit centil.

Kharris memang memiliki sifat sedikit centil seperti sang bunda, sedangkan Geriyo memiliki sifat yang cool dan ramah seperti...

"Bunda ayo pulang bunda, atu lapel."

Kharris yang baru datang merengek pada sang bunda, karena sebenarnya sedari tadi dia sudah merasa lapar, tetapi karena sang bunda tak kunjung kembali saat menyusul sang kakak, akhirnya Kharris meminta pada mbak pengasuhnya untuk mengantarkan kepada sang bunda yang berada di sebrang jalan.

"Kenapa gak minta sama mbak Nia?" Nia adalah pengasuh Kharris dan Geriyo saat Nabila sedang kuliah.

"Atu maunya makan cama bunda" ucapnya dengan memelas

"Ok sayang kita pulang"

"Bunda gendong" Khariss merentangkan tangannya kepada Nabila.

"Kharris sayang, kalau kamu gendong abang gimana? Kan kasian abang jalan kaki sendiri, jalan kaki aja ya" Nabila berusaha membujuk Kharris agar mengerti kalau dia dan sang abang diperlakukan sama

Tapi bukannya mengerti Kharris malah menangis dengan sangat keras.

Entah itu karena efek lapar atau memang dia sedang tidak enak badan Kharris menjadi sedikit manja pada sang bunda.

"Bagaimana jika Kharris gendong bunda, dan Geriyo om yang gendong" usul Arjun pada dua anak didepannya

"Setuju om" jawab mereka serempak

"Terimakasih atas tawarannya, tapi itu tidak perlu kak, mereka sudah bisa berjalan, dan lagi pula Geriyo berat" Nabila menolak secara halus, bukan dia tidak ingin anaknya digendong Arjun, hanya saja dia ingin segera pergi dari hadapan Arjun.

"Apa kau meragukan ku?" Arjun langsung menggendong Geriyo dan memintanya menunjukkan dimana rumah mereka.

Nabila menghela nafasnya kasar, melihat Arjun yang sudah berjalan menuju rumahnya mau tidak mau Nabila mengizinkannya untuk menggendong putra kesayangannya itu.

"Ini rumah mu?" Geriyo menjawab dengan anggukan.

"Maacih om"

Arjun menurunkan Geriyo dan menyuruhnya untuk segera masuk kedalam rumah.

Nabila yang sudah berada dibelakang Arjun ikut menurunkan Khariss.

"Sayang, kamu masuk dulu ya, setelah ini bunda akan nyusul kamu."

"Ok bunda" Kharris masuk kedalam rumah dengan senyuman yang mengembang diwajahnya

"Apa kita bisa bicara sebentar?."

Terpopuler

Comments

G** Bp

G** Bp

kok bisa Arjun berfikiran klu itu anaknya??emang pernah ada kejadian shgga menghadirkan si twins 🤔🤔🤔

2025-02-09

0

sherly

sherly

wow.. bilang donk ke Arjun kamu nanya mereka anakmu? emang pernah?

2023-05-26

0

Sri Faujia

Sri Faujia

ceritany bagus ne

2022-01-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!