"A-aku... Baiklah aku menerimanya" ucap Selir Agung gugup, dia baru pertama kali putranya dilamar seorang wanita langsung di depannya
"Kamu tidak boleh memanggilku Nona, mulai sekarang panggil aku Lian karena namaku Lian bukan Nona dan juga karena aku adalah menantu putra mu" ucap Xin Lian dengan dingin tapi ada kelembutan di dalamnya
Selir Agung merasa Xin Lian bukanlah wanita yang mudah ditindas dan sepertinya tau beberapa hal tentang sihir dan lainnya. Hal ini yang membuat Selir Agung meyakinkan dirinya bahwa nanti Putranya akan baik baik saja karena dilihat dari tekad Xin Lian, dia terlihat sangat menginginkan Putranya
"Apa apaan ini!! Ku lebih memilih ba_" belum sempat Di Fang melanjutkan teriakannya, Xin Lian langsung menodongkan sebuah pedang dari para penjaga
"Kau hina dia sekali lagi, siap siap kau akan kukirim ke alam bawah" ucap Xin Lian dengan sinisnya, dia terbiasa berkata tajam kepada orang
Xin Lian tak suka ketika ada orang yang menghina seseorang yang penting ataupun orang yang dia sayangi didepan matanya sendiri, dia merasa marah ketika tau pikiran Di Fang yang ingin menghina dan mempermalukan calon suaminya
Di Fang menelan salivanya ketika Xin Lian menodong kan pedang ke arahnya, dia bermain benar tak menyangka wanita di depannya sangat berani kepadanya bahkan berkata akan mengirimkannya ke alam bawah
Leher Di Fang mengeluarkan sedikit darah ketika pedang tajam itu hampir menebas kepalanya, dia tak menyangka bahwa dia bisa kalah dengan wanita di depannya
Setelah memberi ancaman, Xin Lian melempar pedang itu sembarang, mereka yang berada di arah lemparan Xin Lian langsung menjauh karena Xin Lian melemparnya dengan keras
"Ingat ini, jika ada yang berani menganggu ku ataupun menganggu Pangeran kedua, siap siap kalian akan ku lempar ke jurang tanpa batas" ucap Xin Lian dingin membuat mereka gemetar
Siapa yang gak kenal dengan jurang tanpa batas? jurang itu sering memakan korban jika ada yang melewatinya maupun masuk ke dalamnya
Sebelum mereka sampai di dasar jurang, tubuh mereka akan hancur di tengah perjalanan karena ada sebuah array misterius yang melindungi tempat itu
"Ayo" ucap Xin Lian mengulurkan tangannya kepada Di Jiazhen yang menunduk ketakutan
Di Jiazhen menatap Xin Lian yang mengulurkan tangannya kepadanya, dia tidak tau apa yang membuat wanita itu mengulurkan tangannya
Ketika melihat ketakutan dan kecemasan Di Jiazhen apalagi setelah membaca pikirannya, dia tiba tiba tersenyum jahil berniat mengancam pria di depannya meskipun dia tau kalo kakaknya mungkin marah karena mengancam adik iparnya
"Kau menolak sama saja dengan kematian mu" Bisik Xin Lian tersenyum samar membuat Di Jiazhen gemetar
Di Jiazhen yang merasa dia tidak boleh menolaknya pun dengan perlahan menerima uluran itu, meskipun pikirannya mengatakan bahwa wanita di depannya berbahaya, tapi hatinya berkata dia harus menerimanya bagaimanapun alasannya
Xin Lian yang melihat Di Jiazhen menerima tawarannya tersenyum samar, dia tidak boleh memulai semuanya dari paksaan, biarkan pria ini perlahan lahan menerimanya lalu misinya pun selesai meskipun terdengar jahat ketika sayang sayangnya malah ditinggalkan
"Baik, karena kedua mempelai telah memakai baju yang sudah seharusnya dipakai saat pernikahan, maka pernikahan ini akan dimulai" ucap seorang penghulu, entah kenapa dia merasa wanita yang muncul di depan orang bukanlah wanita biasa
Pernikahan pun dimulai, ini adalah pernikahan yang entah dikatakan meriah atau tidak karena yang menikah ada 2 pasangan dimana itu Xin Lian dengan Di Jiazhen serta Di Fang dengan Han Sua
________
Maaf ya, aku tidak tau bagaimana tradisi menikah pada zaman dulu, jadi aku skip karena aku masih belum tau proses ketika seseorang menikah pada zaman itu, yang hanya aku tau ketika selesai menikah nya
__________
Setelah melakukan upacara pernikahan, Xin Lian di tuntun ke kamar bersama para pelayan wanita yang sudah dipersiapkan sejak awal
Xin Lian menatap pil yang diberikan kakaknya itu, entah kenapa dia merasa curiga dengan pil itu tetapi tidak tau dimana
Dengan berat hati, dia memakan pil itu meskipun firasatnya mengatakan dia tidak ingin memakan pil tersebut
"Semoga saja pil ini tidak memberikan efek yang buruk kepadaku" ucap Xin Lian dalam hati
Dia merasa ada firasat buruk, entahlah tapi dia tak ingin mengecewakan kakaknya ketika kakaknya mengetahui bahwa dia tidak memakan pil itu, jadi sebagai bentuk kasih sayang kepada kakaknya dia terpaksa memakannya dengan ikhlas
Setelah memakan pil itu, Xin Lian menatap meja dimana ada berbagai jenis makanan yang sudah dipersiapkan untuk pengantin baru agar tidak kelaparan
"Ck, lebih baik aku memakan daging yang setengah matang daripada makan makanan yang beracun seperti ini" ucap Xin Lian setelah menemukan ada yang salah dengan makanan tersebut
"Andaikan aku bisa pake status ku disini pasti akan lebih mudah daripada dianggap penyihir yang tak sengaja tersesat"
Xin Lian mulai mengganti makanan tersebut dengan makanan yang ada di cincin ruangnya
*Bagi yang bertanya gimana cara Xin Lian mendapatkan cincin ruang itu, Xin Lian di cerita ini tidak tidak memulai semua hidupnya dari awal.
Di awal cerita, Xin Lian langsung menjadi kaisar karena kekuatannya menghadapi trauma dibantu keluarganya, ini cerita tidak mengisahkan kehidupan pribadi Xin Lian ketika di dunia atas tapi mungkin di episode episode berikutnya akan ada cerita kehidupan Xin Lian di dunia atas maupun ke dunia atas*
'Hah meskipun terbebas dari tugas berat, aku tetap saja merindukan keluarga ku, semoga kalian baik baik saja karena kalian harus menggantikan tugasku' batin Xin Lian tersenyum kemenangan tapi ada rasa tak rela
Xin Lian sebenarnya dari dulu ingin sekali bebas dari tugasnya sebagai kaisar, meskipun begitu dia masih tetap dibantu kakak atau adiknya karena mereka tau tugas seorang kaisar itu berat
Sebagai keluarga sudah saatnya kita merindukan mereka ketika kita jauh darinya, karena kebaikan mereka akan terus terbayang sampai akhir, bahkan Xin Lian tidak terus memikirkan bagaimana nasib kakak dan adiknya bahkan para rakyat di kerajaannya
Meskipun Xin Lian terbilang kaisar yang cukup rajin, tapi dia takkan pernah membiarkan rakyatnya kemiskinan, dia hanya ingin rakyatnya hidup dengan tenang dan bebas sehingga peraturan baru pun dimulai
Walaupun peraturan itu berlaku di kerajaannya, tetapi di dunia bawah tentu saja tidak berlaku karena mau bagaimana pun kedua tempat itu berbeda, hal ini yang membuat Xin Lian pasrah dengan statusnya sekarang
'Sepertinya masih lama, setidaknya aku bisa menghubungi kakakku untuk memberi kabar' batin Xin Lian tersenyum gembira ketika mendapatkan satu ide
Dengan satu tangan, Xin Lian menciptakan sebuah surat yang berisi tulisan tulisan yang sesuai dari pikirannya, dia sangat bersyukur mempelajari teknik ini ketika dulu dia di dunia atas diberi oleh seorang kakek tua sebuah buku teknik teknik dasar sihir yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari hari
Dia pun memanggil bawahannya yang emang bertugas bertugas menjaganya dimana pun Xin Lian pergi, meskipun di dimensi lain pun dia tetap ikut karena sumpah setia yang diucapkan dari mulutnya untuk Kekaisaran
"Ini, tolong kirim surat ini untuk kakakku" perintah Xin Lian kepada bawahannya
"Yang rendah ini akan melaksanakan perintah Kaisar" ucap bawahan itu langsung melesat pergi ke istana untuk membawa pesan
"Hah.. Howin, kau selama ini setia kepada ku kenapa aku berikan kamu libur selama beberapa hari ataupun beberapa bulan tak kau laksanakan? Padahal aku ingin kamu mempunyai pasangan agar dimasa depan akan ada keturunan yang akan mewariskan pekerjaan mu untuk setia kepada Kekaisaran"
Xin Lian memijat keningnya, dia ingin sekali Howin atau bawahannya tadi mempunyai keturunan agar ketika Howin sudah tua akan ada yang menggantikan posisinya sebagai bawahan Xin Lian, meskipun begitu Howin dengan tegas menolaknya dan berkata kalau perempuan itu merepotkan
Sepertinya pemikiran seperti itu Howin dapat dari tuannya, karena Xin Lian kadang selalu ngeluh, manja, kesal, atau marah besar sampai membuat salah satu hutan di Kekaisaran hampir rusak karena perbuatan Xin Lian yang menakutkan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments