Chapter 2 : Ditilang

Minggu pagi Tyshia menantang Ayahnya untuk lomba berenang, dengan senang hati Rio menerima tantangan dari putri semata wayangnya itu.

"Whos lose, makes lunch" ucap Tyshia dengan penuh keyakinan jika dirinya mampu mengalahkan ayahnya.

"Okay" Rio menerima tantangan putrinya.

"3, 2, 1 Go" Tyshia mencuri start dengan berenang terlebih dahulu, kemudian Rio menyusul putrinya.

Walaupun Tyshia telah berenang terlebih dahulu, namun dengan mudah Rio dapat menyusulnya dan berada di lebih unggul dari putrinya.

Rio telah sampai ujung kolam renang sedangkan Tyshia masih berada di tengah kolam, selang beberapa menit kemudian barulah Tyshia sampai.

"When I can beat you Ayah?" tanya Tyshia kesal karena ia tak pernah bisa mengalahkan Ayahnya.

"Bagiku kamu adalah putri terhebatku, sayang" ucap Rio sambil tersenyum.

Ditengah obrolan Rio dan putrinya, Ana datang dengan membawakan dua gelas jus mangga dan handuk untuk kedua kesayangannya, Rio keluar dari kolam berenangnya kemudian berjalan ke arah istrinya, ia mengambil segelas jus mangga yang di buat oleh Ana.

"Thank you baby" Rio mengecup pipi istrinya, kemudian meminum jus mangga yang di ambilnya tadi.

"You're welcome honey" Ana membantu Rio mengeringkan tubuhnya dan mengenakan handuk piyamanya.

Tak lama Tyshia pun datang mendekat ke arah orang tuanya dan mengambil handuk yang di bawakan oleh Bundanya.

"Ayo cepat kalian ganti baju, nanti masuk angin. Bunda mau membuat makan siang untuk kalian, kalian mau makan apa?" tanya Ana.

"Untuk makan siang kali ini biar putri kita saja yang membuatnya, tadi dia menawarkan diri untuk membuatkan kita makan siang" Rio beralih kepada putrinya "Benarkan sayang?" tanya Rio kepada Tyshia sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Ya." jawab Tyshia singkat, kemudian ia melangkah pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya, setelah selesai mengganti pakaian barulah ia kembali turun ke bawah berjalan menuju dapur kediamannya.

Dimeja makan ia sudah melihat Ayah dan Aundanya sedang menunggunya.

"Sepertinya kita punya chef baru di rumah ini" ledek Rio sambil tersenyum

"Ayah...." Ana mencubit pinggang suaminya yang telah meledek putri tercintanya.

Tyshia hanya melirik saja ke arah Ayahnya tanpa memperdulikan ledekannya, kemudian ia menggunakan apron dan mulai memotong bawang bombay.

"Hey baby, do you need help?" tanya Rio menghampiri putrinya.

"No. thanks Ayah" jawab Tyshia dengan wajah datar.

Meskipun putrinya berkata tidak, tetap saja Rio membantu putrinya memasak, dengan sabar ia mengajari putrinya membuat udang saus mentega, makanan kesukaan dirinya dan putrinya.

"Why did you help me?" tanya Tyshia

"Because you're my daughter and I love you" ucap Rio sambil mengambil sendok, kemudian menyuapi anaknya "Bagaimana sudah pas?" tanya Rio

"Yummy " jawab Tyshia sambil tersenyum

"Kamu duduklah bersama Bunda, Ayah akan plating dulu sebentar" ucap Rio.

Tyshia menganggukan kepalanya, ia bergabung bersama Bundanya di meja makan, tak lama kemudian setelah Rio selesai plating ia membawa masakannya ke meja makan dan makan siang bersama anak dan istrinya.

Saat tengah menikmati makan siang, Tyshia meminta izin kepada Ayah dan Bundanya untuk belajar kelompok di rumah temannya yang bernama Nadien.

"Nanti minta antar supir Bunda ya, supirmu sedang tidak masuk" ucap Ana

"Ayah, I want drive my own car" pinta Tyshia kepada Rio dengan wajah memelas.

"Since when can you drive a car? " tanya Ana denngan nada curiga sambil melirik ke arah suaminya.

"Beberapa bulan lalu, sebelum aku membelikannya mobil. Aku sering mengajarinya mengemudi, sudahlah izinkan saja toh rumah Nadien tidak jauh dari sini" ucap Rio dengan tenang

"Ayah, Tyshia belum memiliki SIM dan KTP. Dan satu hal lagi bukankah dari dulu Ayah selalu melarang Bunda untuk membawa mobil sendiri? lantas mengapa sekarang Ayah izinkan Tyshia untuk membawa mobilnya sendiri?" Ana menatap Rio dengan tatapan tajam.

"Rumah Nadienkan masih satu kompleks dengan rumah kita, jika dulu aku tidak mengizinkan kamu membawa mobil karena jarak tempuhnya jauh, sudahlah sayang aku tidak ingin berdebat denganmu" Rio mengelus pundak istrinya.

"Ini kuncinya, kamu boleh membawanya. Tapi ingat hanya ke rumah Nadien dan harus hati-hati. Oke!!" Rio memberikan kunci mobilnya kepada tyshia.

"Thank you Ayah." Tyshia mengambil kunci mobil yang di berikan oleh Ayahnya kemudian ia masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti pakaiannya.

Setelah siap Ayshia kembali menemui kedua orang tuanya untuk berpamitan.

"Hati-hati ya sayang" ucap Rio.

"Siap ayah!!" dengan hati gembira Tyshia berlari menuju garasi mobilnya.

Ana masih mentap tajam ke arah suaminya, ia sangat kesal dengan sikap Rio yang terlalu memanjakan putrinya.

"Sayang, kamu masih marah ya? anak kita kan sudah tujuh belas tahun, biarkan ia mencoba banyak hal. Yang terpenting masih dalam batasan wajar dan masih dalam pantauan kita, jangan marah lagi ya" Rio memeluk Ana dan menghujani pipinya dengan banyak ciuman.

"Sayaaanggg....." Ana menggeliat kegelian karena Rio bukan hanya menciumi pipinya saja namun Rio pun mencium bagian tengkuknya.

"Yuk..." Rio menatap Ana dengan tatapan mengoda sambil memberikan kode jika ia menginginkan istrinya.

"Masih siang sayang"

Tak menerima protes dari istrinya, Rio membopong tubuh istrinya masuk ke dalam kamar.

"Alinea, could you drive me home? " tanya Alice.

Tyshia nampak berfikir sejenak, ia merasa tidak enak untuk menolak permintaan temannya, lagi pula rumah temannya melewati toko buku yang biasa ia kunjungi, ia baru teringat jika ada buku yang ingin ia beli.

"Okay." ucap Tyshia, ia mempersilahkan temannya untuk naik ke dalam mobilnya dan ia pun mengantar Alice pulang ke rumahnya.

Setelah mengantarkan temannya pulang, Tyshia langsung pergi menuju toko buku langganannya, di sana ia membeli banyak buku tetang fashion desainer.

Puas membeli semua buku yang ia sukai, Tyshia memutuskan untuk segera pulang ke rumah sebelum orang tuanya mencarinya.

Tyshia melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang, hingga tiba-tiba saja di depannya ada insiden tabrak lari. Refleks Tyshia memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi untuk mengejar pelaku tabrak lari tersebut, sambil mengemudi kendaraannya ia menghubungi ambulan untuk segera datang menolong korban yang tertabrak.

Karena fokus dengan pelaku, tanpa sadar Tyshia menerobos lampu merah hingga membuat kekacauan kendaraan lainnya yang juga melintasi jalanan tersebut. Sadar bahwa ia tak dapat mengejar pelaku, tanpa pikir panjang Tyshia memutuskan untuk memotret no plat kendaraan pelaku dengan menggunakan kamera handphonenya, ia menyetir dengan menggunakan satu tangan, sementara tangan yang satu laginya memegang handphone miliknya.

Uwiiww… Uwiiww….

Mendengar bunyi sirine membuat Tyshia seketika menoleh ke arah kaca spion, ia melihat ada polisi yang sedang mengejarnya, Tyshia pun menurunkan kecepatannya dan menepikan kendaraannya kerena ia tidak ingin menambah masalah baru.

Polisi menanyakan SIM, KTP dan, STNK Tyshia. Tyshia menjawab dengan jujur jika ia belum memiliki SIM dan KTP, kemudian Tyshia di bawa ke kantor polisi, dan pihak kepolisian menghubungi orang tua Tyshia.

Satu jam kemudian Rio dan Ana tiba di kantor polisi, Ana datang dengan raut wajah cemas dan juga marah, sedangkan Rio hanya di awal saja terlihat cemas namun setelah mengetahui putrinya baik-baik saja raut wajahnya kembali tenang.

Polisi memberi pemahaman kepada Ana dan Rio bahwa Tyshia belum di perbolehkan untuk mengendarai mobilnya sebelum memiliki SIM dan KTP serta pemahaman tentang rambu-rambu lalu lintas.

Setelah urusan di kantor polisi selesai, Ana dan Rio membawa putrinya pulang ke rumah, sesampainya di rumah Ana memarahi Tyshia habis-habisan.

"DO YOU REALISE WHAT YOU HAVE DONE?" Tanya ana dengan nada tinggi.

(KAMU SADAR APA YANG TELAH KAMU PERBUAT?)

"KAMU TAHU APA RESIKONYA JIKA KAMU MENOROBOS LAMPU MERAH? " Ana memegang bahu tyshia kemudian menggoyang-goyangkannya.

"Cukup Bunda!!!" Rio meminta istrinya untuk berhenti memarahi putrinya.

"Kamu lihat, ini semua karena kamu tidak pernah tegas dengan Tyshia!!!" Ana membalikan badannya dan masuk ke kamarnya dengan rasa kecewa kepada duaminya yang selalu memanjakan putriny sehingga hal yang ia khawatirkan benar-benar terjadi.

"Ayah, tahu niatmu baik hanya caramu saja yang kurang tepat. Sekarang kamu istrirahat ya, besok kamu sekolah" Rio mengecup kening putrinya.

"Tapi Bunda, Yah?" Tyshia merasa bersalah dan tidak enak kepada Ayahnya.

"Nanti biar Ayah yang bicara dengan Bunda, kamu tidak perlu khawatir" Rio mengelus punggung putrinya, menenagkan hatinya.

Setelah melihat putrinya masuk ke dalam kamar, Rio pun masuk ke dalam kamarnya, ia melihat masih ada kilatan kemarahan di mata Ana saat Ana mendekat ke arahnya, Ana memberikan bantal dan selimut untuknya.

"Tidurlah di luar, aku sedang tidak ingin mendengar kata-kata manismu" ucap Ana dengan nada kesal.

Rio berjalan menuju ruang keluarga, kemudian ia membuka lipatan sofa bednya agar lebih luas untuk tempatnya tidur.

Rio mencoba memejamkan matanya namun rasanya sangat tidak enak tidur tanpa istrinya, Rio memilih untuk bermain forex. Saat rio sedang memantau pergerakan chart forexnya ia melihat putrinya datang menghampirinya.

"Ayah, maafkan aku." Tyshia memeluk ayahnya dengan peruh perasaan bersalah.

"Kamu tidak sepenuhnya bersalah Nak" Rio mengelus rambut Tyshia dengan lembut.

"Ayah kenapa tidak tidur di kamar lain saja? bukankah kamar di rumah kita banyak?"

"Karena Bunda meminta Ayah untuk tidur di luar bukan pindah kamar, percayalah Bundamu itu tidak akan lama marah kepada Ayah, jadi kamu masuklah ke kamarmu."

"Aku ingin tidur di sini menemani Ayah" ucap Tyshia, ia semakin merasa bersalah melihat Ayahnya tidur di luar.

"Ya sudah kalo begitu tidurlah besok sekolah, have a nice dream baby" Rio mengecup kepala Tyshia dan menyelimutinya.

Pukul 02.00 dini hari Ana keluar dari kamarnya, ia melihat anak dan suaminya tidur di ruang keluarga, Ana pun mendekat kearah mereka kemudian merebahkan tubuhnya sambil memeluk Tyshia dari belakang.

Tyshia yang menyadari kehadiran bundanya, membalikan tubuhnya menghadap bundanya.

"Bunda, maafkan aku, aku janji tidak akan mengulanginya hiks..." ucap Tyshia, sesegukan menahan tangisnya.

"Ia sayang, tidurlah besok kamu sekolah" Ana mengelus punggung putrinya ke udian ia mengecup kening putrinya. Ketiganya pun tertidur lelap di ruang keluarga hingga keesokan pagi.

Terpopuler

Comments

Bunda Ayu

Bunda Ayu

untung Tyshia bkn tipe anak urakn. di mnja pun klau slh ditegur lgsung minta maaf

2021-09-08

0

ᴵᴸ⃟☪•Mel.Queen•♡

ᴵᴸ⃟☪•Mel.Queen•♡

pertama baca langsung suka dong 🤗🤗

2021-03-21

0

Umminya Fadhilah Fadhilah

Umminya Fadhilah Fadhilah

menarik

2021-03-13

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 : Seventeen Birthday Party
3 Chapter 2 : Ditilang
4 Chapter 3 : Membuat Cosplay
5 Chapter 4 : Clubbing
6 Chapter 5 : Nilai Menurun
7 Chapter 6 : Ulangan Kenaikan Kelas
8 Chapter 7 : Patah Hati Seorang Ayah
9 Chapter 8 : Drugs Part 1
10 Chapter 9 : Drugs Part 2
11 Chapter 10 : Indonesia atau Jerman
12 Chapter 11 : Ujian Nasional
13 Chapter 12 : New York I'm Coming
14 Chapter 13 : Pertemuan Pertama
15 Chapter 14 : Ayah I'm Sorry
16 Chapter 15 : Hari Pertama Kerja
17 Chapter 16 : Ketahuan
18 Chapter 17 : Kedatangan Rio dan Ana
19 Chapter 18 : Pekerjaan Baru
20 Chapter 19 : Skripsi
21 Chapter 20 : Kepergian Rangga
22 Chapter 21 : Kedatangan Rai
23 Chapter 22 : Part of Rangga
24 Chapter 23 : Part of Thyshia
25 Chapter 24 : Melamarmu
26 Chapter 25 : Kejujuran
27 Chapter 26 : Rencana Pertunangan
28 Chapter 27 : Pembatalan Rencana Pertunangan
29 Chapter 28 : Patah Hati Terhebat Part 1
30 Chapter 29 : Patah Hati Terhebat Part 2
31 Chapter 30 : Perjodohan
32 Chapter 31 : Bertemu
33 Chapter 32 : Hampir Saja
34 Chapter 33 : Kebersamaan
35 Chapter 34 : Kedatangan Risty
36 Chapter 35 : Restu
37 Chapter 36 : Persiapan pernikahan
38 Chapter 37 : Menikah denganmu
39 Chapter 38 : Yogyakarta
40 Chapter 39 : Terkuaknya Sebuah Rahasia
41 Chapter 40 : Izin Bekerja
42 Chapter 41 : Pernikahan Edwar
43 Chapter 42 : Diagnosa Dokter
44 Chapter 43 : Operasi
45 Chapter 44 : Kelainan Bentuk Rahim
46 Chapter 45 : Pengganggu
47 Chapter 46 : Honeymoon
48 Chapter 47 : Bertumhuh Bersama
49 Chapter 48 : Apartement Baru
50 Chapter 49 : Kehamilan
51 Chapter 50 : Menyampaikan Kabar Bahagia
52 Chapter 51 : Menikmati Masa Kehamilan
53 Chapter 52 : Kelulusan Rangga
54 Chapter 53 : Kabar Buruk
55 Chapter 54 : Pembuat Masalah
56 Chapter 55 : Kepulangan ke Jakarta
57 Chapter 56 : Menyelaesaikan Masalah
58 Chapter 57 : Maternity Shoot
59 Chapter 58 : Kelahiran
60 Chapter 59 : Kehilangan
61 Chapter 60 : Tanpamu
62 Chapter 61 : Merindukamu
63 Chapter 62 : Kejutan Eyang
64 Chapter 63 : Hari Ibu
65 Chapter 64 : Ayah, Ajari Aku Shalat
66 Chapter 65 : Sekolah Baru
67 Chapter 60 : SELESAI
68 INFO KARYA PENULIS
69 SEASON 2 - ALEA : Chapter 1
70 SEASON 2 - ALEA : Chapter 2
71 SEASON 2 - ALEA : Chapter 3
72 SEASON 2 - ALEA : Chapter 4
73 SEASON 2 - ALEA : Chapter 5
74 SEASON 2 - ALEA : Chapter 6
75 SEASON 2 - ALEA : Chapter 7
76 SEASON 2 - ALEA : Chapter 8
77 SEASON 2 - ALEA : Chapter 9
78 SEASON 2 - ALEA : Chapter 10
79 SEASON 2 - ALEA : Chapter 11
80 SEASON 2 - ALEA : Chapter 12
81 SEASON 2 - ALEA : Chapter 13
82 SEASON 2 - ALEA : Chapter 14
83 SEASON 2 - ALEA : Chapter 15
84 SEASON 2 - ALEA : Chapter 16
85 SEASON 2 - ALEA : Chapter 17
86 SEASON 2 - ALEA : Chapter 18
87 SEASON 2 - ALEA : Chapter 19
88 SEASON 2 - ALEA : Chapter 20
89 SEASON 2 - ALEA : Chapter 21
90 SEASON 2 - ALEA : Chapter 22
91 SEASON 2 - ALEA : Chapter 23
92 SEASON 2 - ALEA : Chapter 24
93 SEASON 2 - ALEA : Chapter 25
94 SEASON 2 - ALEA : Chapter 26
95 SEASON 2 - ALEA : Chapter 27
96 SEASON 2 - ALEA : Chapter 28
97 SEASON 2 - ALEA : Chapter 29
98 SEASON 2 - ALEA : Chapter 30
99 SEASON 2 - ALEA : Chapter 31
100 SEASON 2 - ALEA : Chapter 32
101 SEASON 2 - ALEA : Chapter 33
102 SEASON 2 - ALEA : Chapter 34
103 SEASON 2 - ALEA : Chapter 35
104 SEASON 2 - ALEA : Chapter 36
105 SEASON 2 - ALEA : Chapter 37
106 SEASON 2 - ALEA : Chapter 38
107 SEASON 2 - ALEA : Chapter 39
108 SEASON 2 - ALEA : Chapter 40
109 SEASON 2 - ALEA : Chapter 41
110 SEASON 2 - ALEA : Chapter 42
111 SEASON 2 - ALEA : Chapter 43
112 SEASON 2 - ALEA : Chapter 44
113 SEASON 2 - ALEA : Chapter 45
114 SEASON 2 - ALEA : Chapter 46
115 SEASON 2 - ALEA : Chapter 47
116 SEASON 2 - ALEA : Chapter 48
117 SEASON 2 - ALEA : Chapter 49
118 SEASON 2 - ALEA : Chapter 50
119 SEASON 2 - ALEA : Chapter 51
120 SEASON 2 - ALEA : Chapter 52
121 SEASON 2 - ALEA : Chapter 53
122 SEASON 2 - ALEA : Chapter 54
123 SEASON 2 - ALEA : Chapter 55
124 SEASON 2 - ALEA : Chapter 56
125 SEASON 2 - ALEA : Chapter 57
126 SEASON 2 - ALEA : Chapter 58
127 SEASON 2 - ALEA : Chapter 59
128 SEASON 2 - ALEA : Chapter 60
129 SEASON 2 - ALEA : Chapter 61
130 SEASON 2 - ALEA : Chapter 62
131 SEASON 2 - ALEA : Chapter 63
132 SEASON 2 - ALEA : Chapter 64
133 SEASON 2 - ALEA : Chapter 65
134 SEASON 2 - ALEA : Chapter 66
135 SEASON 2 - ALEA : Chapter 67
136 SEASON 2 - ALEA : Chapter 68
137 SEASON 2 - ALEA : Chapter 69
138 SEASON 2 - ALEA : Chapter 70
139 SEASON 2 - ALEA : Chapter 71
140 SEASON 2 - ALEA : Chapter 72
141 SEASON 2 - ALEA : Chapter 73
142 SEASON 2 - ALEA : Chapter 74
143 SEASON 2 - ALEA : Chapter 75
144 SEASON 2 - ALEA : Chapter 76
145 SEASON 2 - ALEA : The End
146 INFO KARYA
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 : Seventeen Birthday Party
3
Chapter 2 : Ditilang
4
Chapter 3 : Membuat Cosplay
5
Chapter 4 : Clubbing
6
Chapter 5 : Nilai Menurun
7
Chapter 6 : Ulangan Kenaikan Kelas
8
Chapter 7 : Patah Hati Seorang Ayah
9
Chapter 8 : Drugs Part 1
10
Chapter 9 : Drugs Part 2
11
Chapter 10 : Indonesia atau Jerman
12
Chapter 11 : Ujian Nasional
13
Chapter 12 : New York I'm Coming
14
Chapter 13 : Pertemuan Pertama
15
Chapter 14 : Ayah I'm Sorry
16
Chapter 15 : Hari Pertama Kerja
17
Chapter 16 : Ketahuan
18
Chapter 17 : Kedatangan Rio dan Ana
19
Chapter 18 : Pekerjaan Baru
20
Chapter 19 : Skripsi
21
Chapter 20 : Kepergian Rangga
22
Chapter 21 : Kedatangan Rai
23
Chapter 22 : Part of Rangga
24
Chapter 23 : Part of Thyshia
25
Chapter 24 : Melamarmu
26
Chapter 25 : Kejujuran
27
Chapter 26 : Rencana Pertunangan
28
Chapter 27 : Pembatalan Rencana Pertunangan
29
Chapter 28 : Patah Hati Terhebat Part 1
30
Chapter 29 : Patah Hati Terhebat Part 2
31
Chapter 30 : Perjodohan
32
Chapter 31 : Bertemu
33
Chapter 32 : Hampir Saja
34
Chapter 33 : Kebersamaan
35
Chapter 34 : Kedatangan Risty
36
Chapter 35 : Restu
37
Chapter 36 : Persiapan pernikahan
38
Chapter 37 : Menikah denganmu
39
Chapter 38 : Yogyakarta
40
Chapter 39 : Terkuaknya Sebuah Rahasia
41
Chapter 40 : Izin Bekerja
42
Chapter 41 : Pernikahan Edwar
43
Chapter 42 : Diagnosa Dokter
44
Chapter 43 : Operasi
45
Chapter 44 : Kelainan Bentuk Rahim
46
Chapter 45 : Pengganggu
47
Chapter 46 : Honeymoon
48
Chapter 47 : Bertumhuh Bersama
49
Chapter 48 : Apartement Baru
50
Chapter 49 : Kehamilan
51
Chapter 50 : Menyampaikan Kabar Bahagia
52
Chapter 51 : Menikmati Masa Kehamilan
53
Chapter 52 : Kelulusan Rangga
54
Chapter 53 : Kabar Buruk
55
Chapter 54 : Pembuat Masalah
56
Chapter 55 : Kepulangan ke Jakarta
57
Chapter 56 : Menyelaesaikan Masalah
58
Chapter 57 : Maternity Shoot
59
Chapter 58 : Kelahiran
60
Chapter 59 : Kehilangan
61
Chapter 60 : Tanpamu
62
Chapter 61 : Merindukamu
63
Chapter 62 : Kejutan Eyang
64
Chapter 63 : Hari Ibu
65
Chapter 64 : Ayah, Ajari Aku Shalat
66
Chapter 65 : Sekolah Baru
67
Chapter 60 : SELESAI
68
INFO KARYA PENULIS
69
SEASON 2 - ALEA : Chapter 1
70
SEASON 2 - ALEA : Chapter 2
71
SEASON 2 - ALEA : Chapter 3
72
SEASON 2 - ALEA : Chapter 4
73
SEASON 2 - ALEA : Chapter 5
74
SEASON 2 - ALEA : Chapter 6
75
SEASON 2 - ALEA : Chapter 7
76
SEASON 2 - ALEA : Chapter 8
77
SEASON 2 - ALEA : Chapter 9
78
SEASON 2 - ALEA : Chapter 10
79
SEASON 2 - ALEA : Chapter 11
80
SEASON 2 - ALEA : Chapter 12
81
SEASON 2 - ALEA : Chapter 13
82
SEASON 2 - ALEA : Chapter 14
83
SEASON 2 - ALEA : Chapter 15
84
SEASON 2 - ALEA : Chapter 16
85
SEASON 2 - ALEA : Chapter 17
86
SEASON 2 - ALEA : Chapter 18
87
SEASON 2 - ALEA : Chapter 19
88
SEASON 2 - ALEA : Chapter 20
89
SEASON 2 - ALEA : Chapter 21
90
SEASON 2 - ALEA : Chapter 22
91
SEASON 2 - ALEA : Chapter 23
92
SEASON 2 - ALEA : Chapter 24
93
SEASON 2 - ALEA : Chapter 25
94
SEASON 2 - ALEA : Chapter 26
95
SEASON 2 - ALEA : Chapter 27
96
SEASON 2 - ALEA : Chapter 28
97
SEASON 2 - ALEA : Chapter 29
98
SEASON 2 - ALEA : Chapter 30
99
SEASON 2 - ALEA : Chapter 31
100
SEASON 2 - ALEA : Chapter 32
101
SEASON 2 - ALEA : Chapter 33
102
SEASON 2 - ALEA : Chapter 34
103
SEASON 2 - ALEA : Chapter 35
104
SEASON 2 - ALEA : Chapter 36
105
SEASON 2 - ALEA : Chapter 37
106
SEASON 2 - ALEA : Chapter 38
107
SEASON 2 - ALEA : Chapter 39
108
SEASON 2 - ALEA : Chapter 40
109
SEASON 2 - ALEA : Chapter 41
110
SEASON 2 - ALEA : Chapter 42
111
SEASON 2 - ALEA : Chapter 43
112
SEASON 2 - ALEA : Chapter 44
113
SEASON 2 - ALEA : Chapter 45
114
SEASON 2 - ALEA : Chapter 46
115
SEASON 2 - ALEA : Chapter 47
116
SEASON 2 - ALEA : Chapter 48
117
SEASON 2 - ALEA : Chapter 49
118
SEASON 2 - ALEA : Chapter 50
119
SEASON 2 - ALEA : Chapter 51
120
SEASON 2 - ALEA : Chapter 52
121
SEASON 2 - ALEA : Chapter 53
122
SEASON 2 - ALEA : Chapter 54
123
SEASON 2 - ALEA : Chapter 55
124
SEASON 2 - ALEA : Chapter 56
125
SEASON 2 - ALEA : Chapter 57
126
SEASON 2 - ALEA : Chapter 58
127
SEASON 2 - ALEA : Chapter 59
128
SEASON 2 - ALEA : Chapter 60
129
SEASON 2 - ALEA : Chapter 61
130
SEASON 2 - ALEA : Chapter 62
131
SEASON 2 - ALEA : Chapter 63
132
SEASON 2 - ALEA : Chapter 64
133
SEASON 2 - ALEA : Chapter 65
134
SEASON 2 - ALEA : Chapter 66
135
SEASON 2 - ALEA : Chapter 67
136
SEASON 2 - ALEA : Chapter 68
137
SEASON 2 - ALEA : Chapter 69
138
SEASON 2 - ALEA : Chapter 70
139
SEASON 2 - ALEA : Chapter 71
140
SEASON 2 - ALEA : Chapter 72
141
SEASON 2 - ALEA : Chapter 73
142
SEASON 2 - ALEA : Chapter 74
143
SEASON 2 - ALEA : Chapter 75
144
SEASON 2 - ALEA : Chapter 76
145
SEASON 2 - ALEA : The End
146
INFO KARYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!