Sedangkan disisi lain, tepatnya di dalam kelas. Tiga gadis cantik sedang menunggu sahabatnya yang belum datang sejak tadi.
"Dewi kemana sih, tumben tu anak gak keliatan?" tanya Tia
"yang lo katakan bener Tia, tumben tu anak gak nongol apa jangan-jangan dia terlambat ya?" tambah Novi
"jika itu bener, dia pasti sekarang lagi dihukum oleh anggota osis? Jangan sampai dia dihukum sama si Marcell yang notabat nya dingin seperti kutub" sambung Rina.
"coba kita lihat yok guys, mumpung sekarang jamkos" ajak Tia yang dianggukan Novi dan Rina
***
__lapangan__
Seorang gadis yang terlihat kelelahan karena berlari, apa lagi gadis itu belum sarapan.
Dewi yang sudah terlihat kelelahan itu, terus memaksakan diri untuk berlari. Namun, tiba-tiba
brukk
Dewi jatuh pingsan krna merasa kelelahan
"apakah dia pingsan?" tanya Karan pada Marcell
"mungkin itu akal-akalannya saja" jawab Marcell
"Marcell, dia beneran pingsan." ucap Karan yang langsung menghampiri Dewi begitu juga dengan Marcell yang mengetahui bahwa Dewi beneran pingsan .
saat Karan ingin membawa Dewi ke uks, tiba-tiba Marcell langsung menggendong Dewi lalu berkata kepada Karan bahwa dia yang akan membawa Dewi ke uks.
***
__^di uks^__
Marcell pun sudah sampai di uks dan langsung memanggil Risa selaku petugas uks atau bisa di bilang sebagai anggota PMR (Palang Merah Remaja).
"Risa ... Risa...!" teriak Marcel memanggil temannya
"gak usah teriak napa sih Cel, gua juga gak budeg. Eh, ni anak kenapa?" tanya Risa yang melihat Dewi terbaring di ranjang uks.
"Pingsan" satu kalimat yang yang dilontar Marcell
"gw juga tau kalik Cell, kalau dia pingsan" ucap Risa langsung memeriksa Dewi
"apakah dia blom sarapan?" tanya Risa saat sudah selesai meriksa
"mana gua tau, emang gua emak nya!" ketus Marcell
"ya elah dingin amat lo jadi cowok, heran gw ada aja orang didunia kayak lo." cetus Risa
"lebih baik lo sekarangg ke kantin beliin dia roti dan juga air mineral" perintah Risa
"kenapa harus gw?" tanya Marcell
"ayolah Cell, masa lo gak ada perduli nya dikit sama cewek. Setidaknya perduli sedikit saja napa" ucap Risa yang geram akan sifat Marcell yang tidak perduli akan orang lain.
Marcell yang malas mendengar ucapan dari teman baiknya itu hanya bisa mengikuti printah nya
Tapi, sebelum pintu dibuka oleh Marcel. Tiba-tiba
Brukk
"aduh jidat gua sakit" ringis Tia sambil memegang dahinya yang kejeduk pintu uks.
"eh Tia lo gapapa kan? mana yang sakit?" tanya Rina khawatir
"nih jidat gua sakit karena kejeduk pintu." ujar Tia
"Eh, apa lo gak bisa lihat ada orang yang masuk. Lo malah main ngedorong pintu seenak jidat lo" omel Rina
Marcell hanya menaikkan alisnya sebelahnya, lalu dia pergi begitu saja tanpa bicara sepatah kata pun.
" ehhh dasar lo emang ketos dingin yang sialan" umpat Tia kesal, bukannya minta maaf atau bicara apa gitu. Tapi, Marcell malah pergi begitu saja.
"udah-udah dari pada kalian ribut gak penting lebih baik sekarang kita lihat keadaan Dewi, kita kesini kan mau jenguk Dewi bukan ribut. Dan lo Tia sana obatin dulu jidat lo pakai es batu biar gak memar" sambung Novi panjang lebar, karena diantara sahabat Dewi pemikiran yg paling dewasa itu cuman Novi saja.
"kalian, kenapa bisa tau Dewi ada disini?" tanya Risa
"oh itu tadi gini ceritanya" ucap Tia
*Flashback
saat Novi, Rina dan Tia ingin menuju lapangan. Tiba-tiba mereka tidak sengaja bertemu dengan Karan.
"mau kemana kalian?" tanya Karan saat berpapasan sama mereka bertiga
"gw mau cari sahabat gw" ucap Tia
"sahabat lo?" tanya Karan yang bingung dengan perkataan Tia
"maksudnya Dewi, apa lo dapat lihat Dewi?" tanya Novi balik
"oh Dewi cewek yang tadi pingsan gara-gara lari di lapangan itu." ucap Karan
"tadi dia pingsan waktu lari tapi, sekarang sudah di bawa ke uks sama temen gw Marcell." sambungnya lagi
mereka yang mendengar bahwa sahabatnya dibawa ke uks pun langsung pergi begitu saja tanpa berkata apapun
"lah, main pergi aja tu orang. Mana lagi gak ada yang bilang terimakasih karena, sudah gw kasih tahu" ucap Karan.
*Flashback off
"jadi gitu ceritanya" ucap Rina mengakhiri
disaat Novi lagi mengompres dahi ny Tia tidak sengaja dia mendengar lenguhan
"Ehmmmm, kepala gua pusing kali." ringis Dewi setelah sadar dari pingsannya
"Dewi, lo sudah sadar?" tanya Rina t****
"Dewi belum sadar, dia masih pingsan!" celetukTia
"bukan nya tadi gua denger suara Dewi ya" ucap Rina mkin t****
"eehhh lo b*** atau apa sih, sudah tau Dewi udah sadar malah tanya lagi." ujar Tia makin kesel sama tingkah sahabatnya ini yang ****ny kelewatan
"UDAH DIEM!" bentak Novi kesal dengan tingkah kedua sahabatnya ini yang terkadang bertengkar karena masalah sepele.
"coba permisi dulu, gw mau periksa dia lagi" sahut Risa yang langsung meriksa keadaan Dewi
"Seharusnya lo jangan sampai lupa sarapan walaupun seandainya lo terburu-buru. Setidaknya, lo masih bisa makan roti supaya perut lo gak kosong. Lain kali jangan diulangin lagi karena, bahaya kalau punya asam lambung. Untung saja gak parah." turur Risa sambil memperingati Dewi.
"makasih ya" ucap Dewi yang dibalas
"kalau gitu aku permisi keluar sebentar" ucap Risa yang dibalas anggukan oleh mereka
Saat dia sudah keluar uks, selang beberapa menit Marcell pun datang dengan membawa roti dan juga air mineral.
"nih roti dan air nya." ucap Marcell sambil menaruh roti dan air itu di atas meja dekat ranjang uks
"makasih" sahut Novi
"Hmm" dehem Marcell yang langsung pergi begitu saja
udah kyk jelangkung lo Marcel, datang tak di undang pulang tak di antar
" diem lo thor, dasar author gak ada akhlak" jawab Marcel ketus
.
.
.
jangan lupa di vote,like,dan coment ya gusy🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
My love
Masih nyimak
2022-04-24
1
Mila Sholehah
cara nulisnya banyak yg kurangnya
2021-11-26
0
Anggun
cara bicaranya campur ya tapi, di lanjut baca lagi
2021-05-28
2