Matahari yang sedikit demi sedikit sudah memancarkan sinarnya. Namun, seorang gadis yang masih nyenyak didalam selimutnya seolah tidak merasakan sinar matahari yang masuk dari celah jendela nya.
Namun, tiba-tiba suara ketukan terdengar dari luar kamar itu. Tapi, gadis itu seolah tidak terusik akan suara ketukan pintu itu.
Hal hasilnya, seorang wanita paruh baya memasuki kamarnya dan membangunkan si gadis tidur itu.
"Dewi bangun nak, udah terlambat nih." Panggil wanita itu sambil mengguncangkan tubuh gadis itu.
"Hmm 5 menit lagi Dewi bangun, Bun." ujar nya dengan mata yang masih tertutup rapat.
"Sekarang pukul 06.50, bentar lagi bell sekolah akan bunyi." batin Mamanya sambil melihat jam dingding di dalam kamar anaknya itu.
"Nak, ini sudah jam 06.50. Bentar lagi bell sekolah akan bunyi." ujar nya sambil terus membangunkan putrinya itu. Dewi yang mendengar nya sontak saja langsung terbangun dari tidurnya.
"Hah! 10 menit lagi dong" ucap Dewi langsung bangun dari tempat tidurnya.
"Mah, minta tolong beresin tempat tidur Dewi ya. Dewi mau mandi dulu, udah telat" pinta Dewi yang langsung masuk kedalam kamar mandi.
Mamanya hanya bisa menggelengkan kepala nya dan langsung membereskan tempat tidurnya.
***
~Ruang Makan~
Dewi yang sudah selesai mandi, ia pun langsung pergi turun ke bawah dengan tergesit-gesit.
"Bun. Dewi berangkat dulu ya." sambil memakai tasnya
"gak sarapan dulu, Nak?" tanya mamanya.
"nanti Dewi sarapan di skolah Bun." ujar Dewi sambil pamit ke bunda nya dan pergi terburu-buru.
lalu ia pun langsung menaiki angkotan umum yang melintas di daerah nya
"cepetan pak, saya sudah telat." ujar Dewi yang sudah melihat jam tangan nya
"ini sudah cepet atu, Neng" jawab si bapak angkot
Selang beberapa menit akhirnya ia pun sampai juga di depan gerbang sekolah, setelah itu Dewi pun langsung turun dari angkot dan tak lupa ia membayar uang angkot.
"****, gua dah terlambat" gerutuk Dewi langsung lari terberit-berit.
"Pak, tolong buka pintu nya pak" mohon Dewi kepada satpam yang menjaga gerbang sekolah itu.
"Maaf nak, bapak tidak bisa melanggar peraturan yang sudah sekolah tetapkan." tolak bapak itu dengan baik
"Saya mohon pak, lain kali saya akan dateng lebih awal lagi dah" kekeh Dewi dengan sedikit memohon. Namum, lagi-lagi ditolak oleh pak satpam
Karena perdebatan antara Dewi dengan satpam penjaga itu. Membuat mereka dihampiri oleh seorang laki-laki yang berjalan dengan gagahnya dengan menggunakan seragam osis itu.
"ada apa ini ribut-ribut." tanya nya dengan ekspresi yang dingin.
"ini si Dewi telat sekolah, Nak Marcel" pinta pak satpam itu
"yaelah, gua cuman telah 10 menit doang" ngeles Dewi dengan santai
"Lo sudah taukan peraturan dan tata tertib sekolah?" tanya Marcel tegas dan dingin
"iya, gua tau tapikan gua cuman terlambat satu kali saja." ucap Dewi
"Lo udah salah, pakai ngeles lagi!" ujar Marcel marah
"yaelah gitu doang lo pakai marah." celetuk Dewi santai
"ikut gw." ajak Marcell yang langsung menarik tangan Dewi.
"bisa gak sih lo lembut dikit, kasar amat" ujar Dewi sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan Marcell.
"DIEM!" bentak Marcell sambil menatap Dewi dengan tajam.
"ganteng-ganteng tapi dingin" gumam Dewi tapi, masih bisa didengar oleh Marcell.
Sehingga sampailah mereka di lapangan sekolah yang luas itu.
" ngapain lo ngajakin gua ke sini?" tanya Dewi sambil melihat lapangan luas itu
"Makan." ucap Marcell
"Hah makan? mana ada orang makan di lapangan luas dan juga panas gini" kata Dewi panjang × lebar.
"cerewet banget sih lo" ujar Marcell
"dingin banget sih lo jadi cowok, kagak ada kalem-kalem nya dikit." umpat Dewi
Marcell yang mendengarkannya pun tak mau mengambil pusing umpatan Dewi, toh juga itu sudah menjadi makanan sehari-hari Marcell.
Lantas, Marcell pun memanggil teman seangkatan dengannya.
"Karan" panggil nya saat melihat Karan melintas disana
Karan yang mendengar panggilan dari sahabatnya pun langsung menghampiri nya.
"Ada apa?" tanya to the point
"urus ni orang, terserah lo mau kasih hukuman apa" printah Marcell.
"lah kok gw sih? kan biasanya lo yang ngehukum orang" ucap Karan sambil menunjuk dirinya sendiri.
"gw ada urusan lain" jawab nya dengan singkat, lalu pergi begitu saja
Dewi yang diam-diam ingin kabur, akhirnya ketahuan.
"mau kemana lo? jangan harap lo bisa kabur" tegur Karan sambil menarik tangan Dewi.
"Karena lo diam-diam ingin kabur. Maka sebagai hukumannya, lo lari keliling lapangan sebanyak 15 kali." printah Karan yang sontak membuat Dewi kaget.
"apa, lo nyuruh gw lari 15 kali dilapangan seluas gamban ini?" tanya Dewi.
"lo mau lari atau gw tambahin jadi 30 kali." tegas Karan
"Hah! gua gak mau, enak aja lo main nambah-nambahin." bantah Dewi
"kalau lo gak mau, makanya lari 15 kali." ucap Karan yang kali ini dengan wajah yang bener-bener datar.
"buset dah galak amat ni cowok, kagak bisa nape lembut dikit. Gak dia, gak temen nya sama aja. Sama-sama kutub." gumam Dewi
"gak usah ngedumel, cepetan lari." ujar Karan
"ya gua lari tapi nnti ya, sekarang panas banget" ucap Dewi sambil menutupin kepala nya dengan tasnya supaya tidak terkena sinar matahar.
"gak usah lebay jadi cewek!" sahut Marcel yang tiba-tiba nongol dari arah belakang mereka.
"nongol ae lo kulkas pintu 2" celetuk Dewi yang membuat Karan menahan tawa mendengarnya.
Karan yang melihat tatapan tajam sahabat nya langsung terdiam dengan ekspresi semula.
"cepet lari!" printah Marcell dengan tegas
.
.
.
jangan lupa like,coment,vote,and favorite ya karena dukungan kalian motivasi ak banget,maaf jika cerita ny gak nyambung karena in pertama kali ny ak buat novel🤗😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Friischaa Batubara
anak CEO no.6 di indo tapi naik angkot... ga make sense..
2022-09-24
0
Friischaa Batubara
anak CEO no.6 di indo tapi naik angkot... ga make sense..
2022-09-24
1
FILM INDONESIA
Haiii
2022-08-29
2