23/04/2014
06:23
Negara Q, Kota X, Zara family house.
Cahaya matahari memasuki jendela-jendela rumah yang terbuka, angin bertiup pelan masuk ke dalam rumah lewat jendela, siulan burung terdengar dari luar rumah, bunyi mengepak kotak bekal dan bunyi membalik koran menghiasi rumah bergaya modern berbahan beton. Tidak ada sedikitpun kayu di rumah ini, tidak ada furniture dari kayu, atau apapun dari kayu, bahkan tumbuhan pun tidak ada.
"Zara! Ayo cepat! Ini hari kelulusan mu, jadi jangan sampai terlambat! Kau tidak boleh mempermalukan dirimu sendiri," Ucap seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik jelita padahal umurnya sudah kepala tiga. Suara wanita itu datang dari lantai bawah.
"Ya, Aku segera turun," Suara tenang tapi manis terdengar dari lantai 2, beberapa detik kemudian muncul seorang perempuan berwajah cantik yang dingin dengan pakaian khas wisuda, perempuan itu muncul dengan tas selempang hitam polos yang biasa-biasa saja, tapi saat di pakai oleh perempuan cantik itu, tas yang tadinya biasa-biasa saja menjadi sangat luar biasa keren dan cantik.
"Aduh, lihat ini pa, anak kita sudah besar! Sebentar lagi kau akan menikah dan tidak tinggal di rumah ini lagi," Wanita paruh baya yang di panggil mama itu memegang kedua bahu anak perempuan semata wayangnya itu dengan erat sambil menahan tangis bahagia bercampur kesedihan.
"Ayolah ma, aku baru berumur 15 tahun! Masih terlalu muda bagiku untuk menikah, dan lagipula aku tidak akan mau menikah, aku ingin menjelajahi dunia, aku ingin pergi ke pelosok-pelosok dunia, mewujudkan mimpi-mimpiku yang telah lama ingin aku wujudkan," Perempuan cantik itu memutar matanya malas.
"Ma, jangan ganggu anak kita terus, ayo kita pergi, kau sudah siap Zara?" Suara serak yang menawan datang dari sofa panjang putih, di sofa itu ada seorang pria paruh baya yang masih terlihat tampan dan gagah walau telah berkepala empat.
"Tentu saja pa. Ayo ma, dengarkan apa yang papa bilang, jangan menggangguku terus," Perempuan cantik yang di panggil Zara mengangguk setuju.
"Anak ini! Jatah makan es krimmu mama kurangkan sebulan lho ya!" Ancam Mama dengan kesal, tapi sebenarnya itu hanya candaan.
"Mamaku yang cantik jelita bagaikan bidadari, ibundaku yang baik hati lagikan pemurah, jangan kurangkan jatah es krimku, Aku tidak akan bisa hidup tanpa es krimku," Zara langsung berubah menjadi anak super imut yang manja dan memeluk mamanya dengan erat.
"Ayo kalian berdua! Berhenti bertingkah seperti kanak-kanak, kita harus segera berangkat, ma, apa kau sudah menyiapkan bekalnya? Bawa yang banyak kan ma? Kita kan sekalian mau liburan, taruh semuanya di mobil lho ya," Papa mengingatkan Mama.
Duo mama-anak itu berhenti memainkan drama paginya dan berdiri tegak hormat pada Papa, "Siap kapten!" Duo mama-anak itu menjawab serempak dan kembali ke aktivitasnya.
Zara memakai sepatu bot ketentaraan favoritnya, dan Mama mengemas bekal-bekal yang sangat banyak itu menjadi satu, Papa menolong Mama membawa bekal-bekal itu ke dalam bagasi mobil.
Rencananya, mereka akan pergi berlibur ke hutan untuk kemping setelah acara wisuda selesai, tapi sayangnya, masa depan tidak sesuai dengan yang di rencanakan...
Tiriring! Tiriring!
"Sebentar ma, pa, ada telepon," Zara berhenti melangkah keluar pintu dan berbalik menuju sofa putih, ia duduk dan menjawab telepon yang tidak dia ketahui dari siapa.
"Zara! Cepat kesini dan tolong aku!" Suara minta tolong yang terdengar menyedihkan terdengar di ujung telepon, Zara langsung terguncang, ini suara Vella sahabatnya!
"Kau ada dimana?! Apa yang terjadi?!" Zara bertanya dengan agak panik, tapi dengan cepat dia menyesuaikan diri, mama dan papa menoleh ke arah Zara yang suaranya agak keras, mama dan papa saling melirik dengan bingung.
"Aku ada di belakang sekolah! Tolong cepat datang! Aku-aghh!" Sambungan terputus, telepon di matikan dari seberang, Zara benar-benar panik, tapi dia tidak menunjukkannya di permukaan, dia menyimpan telepon genggamnya dan berjalan keluar rumah dan pergi menuju garasi dengan kecepatan tertinggi, ia mengeluarkan sebuah motor sport yang mahal dan bergaya berwarna hitam.
"Ma, Pa, Aku harus pergi, jangan tunggu aku, dan pergilah ke sekolah lebih dulu, aku akan menyusul setelah urusanku selesai," Tanpa basa-basi lagi Zara langsung tancap gas pergi dari rumahnya, terdengar teriakan orang tuanya memanggil dirinya dengan bingung, tapi Zara tidak peduli, dia punya urusan penting!
Ia menggunakan kecepatan tertinggi dan mengendarai motor sport kesayangannya menuju sekolah, ia tidak tahu apa yang terjadi tapi itu pasti bukan hal yang baik. Zara sampai beberapa menit kemudian, dia tiba di tempat tongkrongan anak-anak nakal yang selalu mempunyai pengunjung setiap saat, tempat itu ada di belakang sekolah, terdapat bangku yang di ambil anak-anak nakal buat tempat nongkrong, meja juga ada di situ, dan banyak graviti di dinding.
Zara melihat Vella sedang merokok sambil memainkan handphonenya di kursi, sementara di sekitar Vella ada 5 anak laki-laki yang juga ikut merokok sambal bersandar di dinding.
Zara bingung, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Vella menjadi aneh? Dimana bahayanya? Apa sebenarnya yang terjadi? Ia tidak bisa mengerti, sebenarnya dia punya satu pikiran yang terlintas, tapi dia menolak untuk percaya.
"Oh, kau sudah datang? Cepat sekali ya," Vella mengalihkan pandangannya ke arah Zara yang kebingungan, para laki-laki yang berdiri sambil merokok di sekitar Vella membuang rokok mereka ke tanah dan menginjaknya lalu berjalan menuju Zara, para laki-laki itu mengelilingi Zara sementara Vella menatap Zara dengan tatapan dingin, ini bukan Vella yang Zara kenal, atau mungkin ini adalah Vella yang tidak pernah Zara kenal?
"Bingung? Hehe, Aku mengkhianatimu tahu, karena aku sudah muak padamu! Kau selalu lebih hebat dariku, orang tuaku selalu memujimu, seluruh sekolah memujimu, kau anak yang pintar lah, cantik lah, berbakat lah, cih, tapi bagiku, kau hanya anak yang naif, aku tidak pernah benar-benar ingin menjadi temanmu, dulu iya, saat aku masih naif, sekarang mataku telah terbuka, dan aku bukan anak yang naif lagi, sayang sekali tapi kau tidak akan datang ke acara kelulusanmu, lumpuhkan dia!" Vella berkata dengan tatapan yang tajam dan dingin, para laki-laki yang mengelilingi Zara langsung dengan mudah melumpuhkan Zara.
Zara bisa melawan dan dengan mudah menang, tapi apa yang di katakan Vella membuatnya membeku, dia tidak bisa membela diri dan terlarut dalam pikirannya sendiri, tidak menyadari ia telah di ikat dan di bawa dengan mobil menuju sebuah restoran besar.
Jadi selama ini aku di bohongi? Tidak ada yang namanya persahabatan? Hahaha, aku memang naif, aku memang bodoh, mengapa aku mempercayai yang namanya hubungan? Di dunia ini tidak ada persahabatan, aku benar-benar bodoh, hanya karena di awal aku tidak merasakan niat buruk, aku jadi kehilangan kewaspadaan ku, hahahaha, maaf ma, maaf pa, anakmu ini tidak bisa menghadiri wisudanya, dan kita tidak akan bisa berlibur, semoga kalian selalu sehat. Batin Zara dengan mata tertutup.
Zara tertidur, dia tertidur oleh bau obat tidur yang ada di sapu tangan. Zara berada dalam kegelapan, dia berpikir, 'Apakah aku sudah mati? Tidak, aku belum mati, jadi aku tertidur? Ya, ini pasti alam mimpi, seandainya aku bisa berada di alam mimpi setiap saat,' Zara bermimpi dengan tenang.
Mobil berhenti, Vella dan anak buahnya membawa Zara yang tertidur ke dalam restoran, mereka melemparkan Zara ke dalam gudang penyimpanan makanan, itu bukan gudang kayu, itu gudang es, tempat penyimpanan daging yang tertutup rapat, dengan suhu minus, Zara bisa membeku di sini setelah beberapa hari, Vella menutup pintu gudang es dengan rapat agar tidak ada yang bisa membukanya.
Vella dan anak buahnya pergi keluar dari restoran itu dan berangkat menuju sekolah, untuk menghadiri acara kelulusan mereka, ya, mereka juga akan lulus dan mereka lebih tua daripada Zara.
Zara terbangun, melihat sekeliling, merasa kedinginan, sangat dingin. Ia membuka mata dan mendapati dirinya berada di sebuah gudang es, Zara akhirnya mengerti, dia akan mati membeku, tapi setidaknya, bisakah dia membuat satu permohonan? Dia ingin bisa berlibur bersama mama dan papa, bahkan jika dia menjadi hantu, dia tidak peduli, asalkan dia bisa bersama mama dan papa, berlibur bersama walau dengan tangisan, jika tidak bisa berlibur, maka bisakah ia melihat mama dan papanya sekali saja lagi?
Zara perlahan menutup matanya, dia sudah tidak punya harapan, atau masih ada harapan untuk di selamatkan, tapi...oleh siapa? Zara sudah putus asa, ini adalah takdirnya, meninggal di usia yang begitu muda.
***
"Apakah ini surga?" Zara bertanya pada dirinya sendiri, tidak percaya dengan apa yang dia lihat...
********************
Bagaimana guys? Kalian penasaran gak sih apa yang Zara maksudkan? Apa sebenarnya yang terjadi? Apakah Zara benar-benar pergi ke surga? Apa yang Zara lihat ya? Kita cari tahu semua itu besok ya? Stay tune!
Jangan lupa Vote Share and Comment ya guys, jangan diam terus kerjaannya, buatlah cerita ini menjadi populer ya? Penting banget soalnya cerita yang satu ini!
by: ZDN_darknight
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Muhamad Aydan64
masih nyimak ,,,ya kk
2022-08-21
0
Naszafia
awal ceritanya keren
2021-02-10
1
Rendi Fernan
just one word i wanna say
B*TCH
2020-12-17
3