Setalah beberapa waktu, terjadi keributan di kantin, dimana seoarang pria dipukul dan ditendang hingga mengeluarkan darah, setelah itu pria itu dibawa ke hadapan Ava.
Ava duduk di kursi yang telah disiapkan, tatapan tajam dari Ava membuat hawa disekitarnya terasa begitu mencengkam.
"Jadi lu suruhan baj**an itu" Ava menyeringai membuat pria yang tertunduk didepannya marasa ketakutan.
"Kalian urus dia" Ava langsung keluar dari kantin, sedangkan para siswa-siswi yang melihat kejadian itu ada yang berdecak kagum kepada Ava karena ketampanan dan juga sifat yang dingin atau terlihat keren dimata para wanita-wanita yang mengaguminya, ada juga bedercak ngeri melihat kekejaman Ava yang menyiksa pria itu dengan memukul dan mendendang sehingga pria itu mengeluarkan banyak darah.
Ini baru pertama kalinya Ava ke kantin tetapi sudah terjadi keributan yang membuat kehebohan, namun tidak akan ada yang berani melaporkan kejadian ini kepada dosen ataupun pimpinan kampus, bahkan pimpinan kampus sendiri tunduk pada Ava. Siapa yang tidak mengenal Ava, ketua mafia dari Black Devil dan Ceo dari perusahan terbesar Di Eropa, bahkan tidak ada yang bisa menandinginya.
Saat Ava melangkahkan kakinya menuju keluar kantin, dia menoleh ke arah dimana Tasya dan Desi berada. Sontak Tasya yang mendapat tatapan tajam dari Ava merasa ngeri namun dia tetap menatap manik mata hitam berkilau tersebut. Pandangan mereka bertemu beberapa detik, sebelum apa berlenggang pergi mengakhiri tatapan mereka.
*Indah sekali matanya, seperti mutiara, sangat bening dan berkilau* Batin Tasya
Tasya terhipnotis oleh tatapan Ava, "awas aja kamu kesambet" suara Desi membuat Tasya tersadar dan menoleh ke arah Desi yang duduk disampingnya.
"Ngeri banget sama tu cowok bisa-bisanya ngelakuin hal sekejam itu" sambil derdesis Desi memasukan makanan ke dalam mulutnya.
Desi sudah terbiasa melihat kejadian-kejadian seperti itu bahkan lebih kejam dari itu, karena ayahnya merupakan salah satu anggota dari mafia. Desi tidak pernah mengikuti jejak dari sang ayah, namun dia mempelajari bela diri dan cara memakai senjata. Tasya tak pernah tau bahwa Desi merupakan anak dari seorang mafia karena Desi tidak pernah menceritakan hal tersebut kepada Tasya, dia takut Tasya tidak akan mau bersahabat lagi dengannya.
Beda halnya dengan Taysa walaupun dia syok akan kejadian tadi, tetapi hal itu teralihkan oleh rasa kagumnya pada Ava.
Semua siswa-siswa pun bubar dan mereka semua kembali ke tempat duduk mereka masing-masing.
"Woi Sya masih bengong aja, jangan bilang kamu mikirin Ava"
"Ehhh, ga...gak kok" Tasya menyangkal omongan Desi, namun sebenarnya dia memang memikirkan Ava.
"Ohhh baguslah" sahut Desi
"Tapi Des, Ava tu gimana sihh orangnya?" karena penasaran Tasya menanyakan pertanyaan itu pada Desi karena dia rasa Desi mengetahui tentang Ava.
"Tadi katanya gak mikirin, tapi sekarang malah nanya-nanya tentang dia" sahut Desi.
*Sya aku gak mau kamu dalam bahaya, sebaiknya kamu gak tau tentang pria itu, dia itu bos mafia yang kejam dan berhati dingin* Batin Desi
Tasya tampak kecewa karena sepertinya Desi tidak mau menceritakan tentang pria yang telah berhasil mengambil hatinya itu.
"Sya sebaiknya kamu jauh-jauh sama dia, dan jangan cari tau tentang dia!" Kini Desi yang menatap Tasya dengan serius.
Desi yang tak pernah serius di depan Tasya membuat Taysa semakin penasaran kepada Ava, dan mengapa sahabatnya itu melarangnya mendekiti Ava.
"Iya, iya" jawab Tasya dengan tatapan sendu dan senyuman manisnya walaupun sebenarnya dia masih penasaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Roden Roden
aahhh ternyata gk didunia nyata..nggak ddunia halu ttp aja netizen itu ada yg julid🙄🙄🙄🤕🤕🤕🤕
2022-12-09
0
Nurma sari Sari
semangat Thor, bagus cerita mudah2n sampai akhir tetap bagus
2022-11-24
0
Erlinda
kok Tasya ganjen banget ya jd cewek..kalm kek kok malah baru lihat udah seperti org mabuk gitu..
2022-08-19
1